Chapter 22

3K 290 102
                                    

Lily memasukan sesendok Lasagna ke dalam mulutnya sembari fokus menatap layar televisi. Sesekali ia berdecak kesal saat mendengar pekikan 2 orang pria yang tengah bermain game.

Sudah seminggu berlalu sejak meninggalnya Serra, selama itu juga Lily tidak keluar sama sekali dari apartemennya.

Lily mengambil cuti dan memilih menghabiskan waktunya di apartemen tanpa mau menemui siapapun. Ia bahkan sudah mewanti-wanti penjaga asrama agar tidak mengizinkan siapapun mendatangi unitnya.

Selama di sana, hanya Darren-lah yang selalu bersamanya. Pemuda tampan itu juga yang akan beranjak pergi jika ia menginginkan sesuatu, meski menjengkelkan Darren merupakan adik yang sangat pengertian.

"Kau sudah membuat makanan, kak?" Darren menghampirinya.

"Sudah." Jawab singkat Lily yang langsung membuat Darren beranjak menuju dapur.

"Kapan kau akan pulang?"

Lily langsung menghunuskan tatapan tajam pada pria yang baru saja duduk di sampingnya. "Ini apartemenku, seharusnya aku yang mengatakan hal itu padamu."

Daniaz tertawa pelan. "Oh kau masih galak seperti dulu."

"Dia lebih galak dari dulu, jangan menganggunya kak." Seru Darren yang langsung membuat Daniaz terkekeh pelan.

"Lebih baik kalian pergi dari sini!"

"Hei jangan marah begitu, aku hanya bercanda." Kekeh Daniaz menatap wajah kesal Lily yang malah semakin cantik.

Lily memilih mengabaikan kedua pria tidak berguna itu, Darren dan Daniaz jika bertemu selalu membuatnya naik darah.

"Li...." Panggil Daniaz.

Lily menoleh pada pria yang tengah merebahkan kepalanya di sandaran sofa. "Apa?"

"Ayo pergi berjalan-jalan." Ajak Daniaz menatap lekat wanita yang sudah bersemayam di hatinya selama 8 tahun ini. "Kau akan merasa lebih baik setelah menghirup udara segar."

Lily terdiam sejenak. Sepertinya ia memang membutuhkannya, ia harus segera mengakhiri cutinya dan membantu anggotanya yang sudah memulai misi mereka beberapa hari lalu.

"Baiklah."

Daniaz langsung tersenyum senang, sedangkan Lily segera berjalan ke dalam kamar untuk berganti baju.

"Kembalilah pulang, aku akan berusaha membujuknya agar mau pulang." Ujar Daniaz menatap Darren dari kejauhan.

Pemuda tampan yang sibuk menikmati Lasagna itu hanya mengangguk sembari menatap layar ponselnya.

Tak beberapa lama Lily keluar dengan memakai pakaian tertutup. "Aku akan pergi sebentar." Pamitnya pada sang adik.

"Jika terjadi sesuatu padanya, kau adalah orang pertama yang aku cari."

Daniez terkekeh. "Iya, dia aman bersamaku."

Keduanya berjalan beriringan meninggalkan Darren di sana. Saat keluar dari unit apartemennya, keadaan sekitar benar-benar sunyi, ini adalah akhir pekan jadi banyak agen yang memilih berlibur.

Daniez mengajak Lily untuk berkunjung ke Katedral Nasional Neo-Gothic untuk berdoa sebentar. Setelah itu mereka pergi ke bazar kota untuk mencoba berbagai makanan.

 Setelah itu mereka pergi ke bazar kota untuk mencoba berbagai makanan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
AGENTWhere stories live. Discover now