Chapter 15

3.2K 309 104
                                    

"Kau masih terlihat sangat sexy saat memakai pakaian seperti itu, my queen." Pujinya seraya memeluk tubuh sang istri dari belakang.

Yola melepaskan pelukan Harvey dan membalikkan tubuhnya untuk menatap wajah tampan suaminya. "Oh iya?" Kekehnya.

"Hmm." Gumam Harvey seraya memberikan kecupan di wajah istrinya.

Yola tertawa pelan, lalu membingkai wajah Harvey menggunakan kedua tangannya. Tidak ada yang berubah, Harvey tetap tampan dan mempesona.

Tangan Yola bergerak untuk mengusap lembut pipi pria kesayangannya. "Jika kau tidak ingin pergi ke Las Vegas, biar Darren dan teman-temannya saja yang pergi."

Harvey langsung menggeleng pelan. "Aku sudah berjanji pada princess akan selalu ada jika dia membutuhkan bantuan." Meski merasa kecewa pada Lily yang tidak memberitahu keberangkatannya ke Las Vegas, Harvey tidak akan pernah meninggalkan putrinya sendirian. "Aku super heronya, jadi aku harus datang dan membawanya pulang dengan selamat."

Yola tersenyum lembut, ia berjinjit dan mengecup singkat bibir suaminya. "Ayo bersiap."

Harvey mengangguk kemudian mengeluarkan 7 senapan serbu yang ia simpan dengan baik di dalam peti kaca, setelah memastikan tidak ada senapan yang rusak, ia memasukkannya ke dalam tas ransel senjata.

Mereka saling melempar pandangan saat mendengar suara helikopter di halaman, Harvey mengangguk singkat dan segera menggendong tas ranselnya begitupun dengan Yola.

Keduanya berjalan keluar dan langsung disambut oleh helikopter yang mengudara di tempat.

"Turunkan helikopternya, prince!" Teriak Yola.

Bukannya menurunkan helikopternya, Darren justru menjatuhkan tangga tali hingga membuat Yola mengumpat kesal.

"Dasar anak kurang ajar!"

"Tunjukkan bawah mommy belum setua itu."

Yola langsung melepaskan tas ransel senjata dan memberikannya pada Harvey. "Aku benar-benar akan memukulmu!" Ucapnya sebelum menaiki tangga helikopter.

Harvey hanya terkekeh pelan melihatnya. Setelah memastikan sang istri masuk ke dalam helikopter, ia menyusul naik ke atas.

"Kau sudah tahu lokasi princess, son?" Tanya Harvey setelah mendapatkan tubuhnya di samping sang istri.

"Sudah dad." Balas Darren dengan singkat. "Apakah kalian siap, sir Harvey dan madam Yola?"

"Yes, prince."

"Okay let's go!" Darren langsung mengendarai helikopter dengan cepat agar segera sampai di Las Vegas.

Penerbangan dari Medellín, Kolombia menuju Las Vegas memakan waktu sekitar 9 jam jika menggunakan pesawat dengan 1 kali transit. Sedangkan jika menggunakan helikopter dengan pilot handal mungkin tidak akan memakan waktu selama itu.

Harvey dan Yola sangat bersyukur karena mereka tengah berlibur ke Kolombia bersama Darren, jika mereka masih di Jepang, penerbangan akan semakin lama.

"Ini bukan sirkuit balapmu son, kau tidak bisa mengendarai helikopter seperti mengendarai motor." Dengus Harvey saat Darren melajukan helikopter dengan kecepatan penuh yang membuatnya merasa melesat di udara.

"Ini sangat menyenangkan, dad."

Yola terkekeh pelan. "Pantas saja kau sering menjatuhkan helikopter daddy, begini rupanya caramu menerbangkan helikopter."

Wajah Harvey langsung terlihat kesal. Entah sudah berapa banyak helikopter yang Darren jatuhkan, kadang jatuh ke laut, menabrak bukit, menghantam pohon, anak itu memang tidak ada kapoknya berteman dengan maut. "Jika kau mau bertemu tuhan, jangan ajak daddy dan mommy."

AGENTWhere stories live. Discover now