Chapter 39

2.1K 221 38
                                    

Lily berdiri di depan jendela kaca kamar, matanya terus menatap hamparan danau luas yang berada di belakang asrama.

"Jika aku tidak bisa mendapatkan Vincent, maka tidak akan ada wanita lain yang bisa mendapatkannya juga."

"Aku akan membongkar semua rahasia kalian di depan seluruh keluarga Benedict, dan aku pastikan hubungan kalian tidak akan pernah mendapatkan restu!"

Kalimat-kalimat itu terus berputar dipikiran Lily, wanita itu benar-benar membuatnya kesal.

"Ada apa?" Bisik Vincent tepat di telinga Lily. "Masih memikirkan ucapan Rosa?" Kekehnya.

Lily berdecak pelan. "Hubungan kita tidak boleh diketahui sebelum misi ini selesai, bahkan belum tentu kita akan mengumumkannya setelah ini."

"Dia tidak akan melakukan apapun, jangan khawatir." Vincent mengeratkan pelukannya.

Lily memejamkan mata sembari menghela napas dengan pelan. Saat ini bukan waktunya untuk memikirkan hal itu, ada hal yang lebih penting lagi. "Jadi bagaimana dengan rencana kita?"

"Daniel sudah mengurus semuanya, tinggal menunggu kabar dari Darren saja."

Lily hanya mengangguk mengerti.

"Bagaimana dengan rencanamu dan Cheetah?"

"Tinggal menunggu hasil saja." Kekeh Lily.

"Kapan Darren pulang?"

"Entahlah, namun dia akan langsung datang ke sini setelah menyelesaikan beberapa hal." Balas Lily setelah mengingat percakapannya dengan Darren tadi pagi.

Vincent mengangguk singkat. "Ayo tidur." Ajaknya sebelum melepaskan pelukannya.

Lily membalikkan tubuhnya dan langsung memeluk tubuh tegap Vincent dengan erat. "Kau tidak akan pernah meninggalkan aku kan, Vin?"

Vincent menggerakkan tangannya untuk mengusap lembut punggung Lily. "Kenapa bertanya seperti itu?"

"Aku hanya takut."

"Itu tidak akan terjadi." Kekeh Vincent.

Lily meninju perut berotot Vincent. "Jangan tertawa, aku serius~~" Rengeknya.

Vincent melepaskan pelukan itu, ia membingkai wajah Lily dengan kedua tangannya. "Aku akan selalu melindungimu Leana, jadi jangan mengkhawatirkan apapun." Ucapnya jujur sembari mengamati wajah cantik Lily yang terlihat sendu.

Lily terdiam menatap mata Vincent yang sedang menatapnya dengan begitu dalam. Banyak kekhawatiran yang bersarang di pikirannya.

"Bagaimana jika daddy yang kau sayangi itu tahu, bahwa putrinya melakukan hal rendah dengan menjadi jalang seorang pria yang tak lain adalah anak dari kakaknya sendiri. Bayangkan betapa kecewanya tuan Harvey pada putrinya."

Lily menghela napas pelan saat mengingat kembali kalimat yang Rosa ucapkan.

"Percaya padaku Leana, dia tidak akan melakukan apapun."

Lily terdiam sejenak sebelum mengingat sesuatu. "Kau tadi berbicara apa dengannya?"

Setelah hampir membunuh Rosa di depan semua orang tadi, Vincent memintanya untuk kembali ke kamar. Jadi Lily tidak tahu apa yang kekasihnya itu bicarakan dengan wanita sialan itu.

"Hanya memperingatinya agar tidak mengusikmu."

"Jangan berbohong padaku, wanita itu tidak akan diam hanya karena diberi peringatan." Napas Lily menderu cepat, ia kembali kesal saat mengingat semua perkataan Rosa yang menyulut emosinya. "Seharusnya kau biarkan saja aku mencekiknya tadi." Dengus Lily tidak senang.

AGENTWhere stories live. Discover now