72- Rahasia

87 13 1
                                    

Hari-hari berikutnya adalah hari-hari yang penuh tanda tanya bagi Gamal, ia masih belum paham dan mengetahui apa yang sebenarnya terjadi diantara dirinya dan Dara. Mengapa gadis itu meminta putus? Mengapa Dara mengatakan hal seperti itu?

Alasan dari Dara belum sepenuhnya dapat Gamal terima, ia masih meminta kejelasan lebih dari gadis itu.

Namun setelah kejadian hari itu, Dara seolah menghindar darinya. Saat tak sengaja bertemu di perpustakaan pun gadis itu tak jadi membaca buku yang ia pilih dan malah mengembalikannya ke rak Karna dia tak sengaja berpapasan dengan Gamal.

Gamal ingin sekali menghubungi gadis itu lagi, namun Dara benar-benar menutup semua akses untuk berbicara dengannya.

Yang pasti Gamal tahu, Dika dan Gina hanya kebingungan melihat Gamal selama ini yang berusaha untuk mendekati Dara, mereka hanya berfikir kalau Dara hanya sedang marah biasa dengan Gamal, bahkan Gina hanya berfikir gadis itu memang sedang tidak mood.

Menyiksa, Gamal kini tahu rasanya orang yang mempunyai hubungan dengan orang lain, namun tengah di fase seperti ini. Gamal tak ahli bermain cinta, bahkan Gamal baru merasakannya kali ini. Tapi mengapa? Mengapa sangat sulit sekali?

-oOo-

Langkah Dara terhenti diambang pintu saat dirinya tak sengaja hampir menabrak orang yang keluar dari dalam kelasnya. Dara menaikan kepalanya, melihat sosok yang tak bergerak dan malah diam di depannya.

Melihat sosok yang ia tatap sekarang, membuat Dara terdiam, ia tiba-tiba Canggung kembali bertemu dengan cowok ini.

"Maaf,"kata Dara kemudian gadis itu melengos begitu saja, berjalan masuk menuju kursinya.

Gamal hanya bisa mematung sebari memandangi kepergian Dara, hanya itu yang ia lakukan setelah mereka putus. Memandangi Dara pergi berjalan duluan.

"GUE GAK SUKA SAMA LO!"

Dara menghentikan langkahnya saat melihat Gina tengah menyentak Geo seraya melempar sebuah buket bunga tepat kewajah Cowok itu.

"Terus ngapain Lo bikin surat sama gue?"tanya Geo.

Seisi kelas dibuat hening, mereka langsung memfokuskan perhatiannya pada Gina dan Geo, bahkan orang-orang yang tengah melintas didepan kelas Dara jadi ikutan kepo, mereka mengintip dari jendela.

"Kan udah gue bilang itu bukan surat buat Lo!"pertegas Gina.

Geo merogo saku celananya lalu mengeluarkan sebuah amplop merah dari sana, amplop milik Gina.

"Kembaliin gak?!"pinta Gina.

"Btw gue udah baca isinya,"kata Geo memasang wajah menyebalkan.

"Lo bener-bener ya, kembaliin sekarang juga!"pinta Gina, berusaha meraih surat miliknya, namun Geo malah mengajak bercanda dan cowok itu mengangkat tangannya tinggi-tinggi agar Gina tak bisa meraihnya.

Gina yang tingginya hanya sedada Geo pun hanya bisa loncat-loncat berusaha meraih surat yang Geo pegang.

Gina menghela napas kasar, ia menatap Geo dengan tatapan sangar, seperti macan yang hendak memangsa makanannya.

"Cepet balikin atau Lo bakal nyesel?"ancam Gina.

Melihat Gina seperti itu, malah membuat Geo semakin terpancing untuk lebih menjaili Gina.

Tomorrow (COMPLETED)Место, где живут истории. Откройте их для себя