6- Under

220 43 1
                                    

Malam ini Dara pergi ke minimarket di depan komplek perumahannya, dengan memakai Hoodie kebesaran dan jeans pendek seadanya, gadis itu keluar dari minimarket setelah membeli beberapa camilan serta satu kotak masker.

Terkadang Dara membeli banyak persediaan masker, tentu saja kalian tahu itu Dara gunakan untuk mendukung dirinya di setiap video agar identitasnya tetap terjaga.

Dara berhenti sejenak, ia melihat ke arah langit, bulan purnama bersinar penuh dan terang, ia terkesima setelah melihatnya. Begitu indah.

Angin malam menerpa wajah gadis itu, hingga membuat kedua pipinya mulai memerah alami, untung saja ia menggunakan Hoodie, jadi ia tak merasa kedinginan.

Dara berjalan, ia ingin segera sampai rumah untuk melanjutkan menonton serial Netflix yang sempat tertunda akibat ia sibuk mengerjakan tugas sekolah dan konten di instagramnya.

Ting!

Dara menghentikan langkahnya saat sebuah notifikasi masuk, ia mengambil posisi duduk dikursi beton yang berada tepat di samping tembok penjaga yang cukup sepi.

Dara melihat isi pesan tersebut lalu membacanya.

Gadis itu mulai mengetik balasan.

Dara:
Sibuk, sangat sibuk. Gue lagi ngerjain tugas sekolah, banyak banget. Maaf ya.

Dara menghela napas panjang, setelah itu ia memasukan lagi ponselnya kedalam saku hoodienya.

Cring!

Dara terkejut melihat lima buah koin pecahan seribu dan lima ratus rupiah dijatuhkan tepat dihadapannya. Ia mendongak dan menemukan sesosok cowok yang melewatinya setelah memberikan koin itu padanya.

"HEI! LO PIKIR GUE GELANDANGAN APA?"seru Dara tak terima hingga membuat cowok itu menghentikan langkahnya.

Perlahan, cowok yang berjarak 3 langkah darinya itu mulai membalikan badannya.

Dara membulatkan matanya saat melihat wajah si cowok berhoodie hitam itu. Cowok yang tak asing!

"Lo?!"kata Dara.

Gamal menghela napas pelan. "Lo gak liat ini udah malam? Kenapa gak besok aja nyari belas kasihan dari orang?"

Dara terdiam dengan ucapan cowok itu, ia berusaha mencerna baik-baik kata demi kata cowok itu barusan.

"Lo.. Lo pikir gue beneran gelandang apa? Lo gila kali?"jelas saja Dara tak terima, ia merasa di hina cowok itu.

"Dunia memang kejam, tapi sekejam apapun dunia, masih ada orang baik didalamnya."

Setelah mengatakan itu Gamal berbalik badan dan melanjutkan langkahnya pergi, sementara Dara sudah berapi-api memaki cowok itu Karna saking kesalnya.

"Hah? Apa dia bilang?"Dara menyunggingkan senyum. "Dipikir gue pengemis apa? Tuh cowok gila kali ya?"

Dara menggebu-gebu, bisa-bisanya cowok itu berkata demikian. Beberapa saat kemudian Dara terdiam. Gadis itu memperhatikan Gamal yang berjalan semakin jauh darinya.

"Kenapa dia ada disini? Apa mungkin...?"

-oOo-

Keesokan harinya...

"Apa sih?"

"Liat dulu deh..."paksa Jihan ingin menunjukkan sesuatu di ponselnya pada Dara. Dengan terpaksa gadis itu menuruti perkataan Gina.

Dara dan Gina kini duduk berdua di kantin SMA Mentari, kedua gadis itu seperti biasa memesan mie ayam serta jus jeruk yang paling mereka suka.

"Kenapa?"tanya Dara sedikit ketus.

"Suaranya renyah banget gak sih? Gila, baru sehari di unggah aja udah dapet setengah juta like. Lo tau dia gak?"

"Hah?"tanya Dara sedikit terkejut.

"Masa sih Lo gak tau dia? Dia tuh selebgram terkenal yang sering cover lagu, satu sekolah ini nge-follow akunnya. Penggemarnya banyak banget."

Dara menatap ke arah depan, ia terdiam. Tanpa Gina heboh seperti itupun Dara sudah tahu bahkan lebih tau kalau satu sekolah ini memang mengidolakan dirinya, meski mereka tak tahu atau mungkin saja tak menyadari bahwa orang dibalik akun itu adalah dirinya, Dara.

"Lo ada acara gak weekend ini?"tanya Gina.

Dara menatap Gina, semakin lama semakin dalam, ia menyelidiki gadis itu.

"Kenapa sih Lo liatin gue kaya gitu?"tanya Jihan heran.

"Tumben lo nanya gua ada acara atau enggak?"

"Ya... Gue kan cuma basa-basi, tadinya sih gue mau ngajak Lo ke satu cafè gitu. Gue baru dapet rekomendasi dari followers gue, katanya makanan dan minuman di sana enak-enak, apalagi liat yang jualnya... Beuh..."

Dara mendesah pelan, ia sudah tau kemana arah bicara Gina. Memang ya nurani seorang wanita ketika mendengar yang bening itu rasanya gak bisa nahan pengen liat. Terutama Jihan.

"Gak tau, gue gak ada niatan buat kemana-mana sih, gue juga emang lagi males keluar rumah. Daripada gue keluyuran gak jelas, mending gue bantu nyokap gue di cafè,"kata Dara.

Gina berdecik-decik. "Gila, sahabat gue ini sangat-sangat berbakti kepada orang tua, pantes aja apa yang Lo kerjakan menuai hasil yang positif dan bagus."

Dara menggeleng-gelengkan kepalanya, agak sedikit berlebihan sih, tapi perkataan Gina ada benarnya juga.

"Oke. Lagi pula gue tau kok jawaban Lo kaya gimana. Jadi... Gue udah punya rencana B."

Dara mengerutkan keningnya. "Rencana B?"

Gina mengangguk cepat. "Gue mau ngajak DOI gue jalan weekend ini ke cafè itu."

Dara menghela napas berat. "Bilang aja niat Lo mau pamer. Iya kan?"

-oOo-

Seorang pria paruh baya menjalankan tugasnya seperti biasa untuk menyiram tanaman, namun beberapa saat kemudian dia dibuat terkejut dengan kedatangan sebuah mobil sedan hitam yang terparkir didepan teras.

Ia memperhatikan baik-baik siapa pemilik mobil itu. Setelah ia menyadari, ia tersentak pelan hingga menutup mulutnya.

"Tuan? Tuan datang?"

Pria paruh baya itu langsung merapihkan selang air serta gunting taman dan lalu pergi menuju arah belakang.

Semua asisten rumah tangga, tukang kebun, hingga supir berkumpul di halaman belakang, mereka membentuk sebuah barisan.

Seorang pria bersetelan jas hitam menuruni tangga kecil dan berdiri didepan sang para pengurus rumah. Ia adalah sang tuan, si pemilik rumah yang cukup besar ini.

Helaan napas berat terdengar. "Udah lama saya gak ke rumah ini lagi."

-oOo-

Gamal melepas helm full facenya, setelahnya cowok itu turun dari motor. Perhatian Gamal tertuju pada sebuah mobil yang berada di dalam garasi yang pintunya tak tertutup.

Tak lama seorang pria paruh baya A.K.A sang penjaga kebun menghampiri Gamal lalu membisikkan sesuatu.

"Tuan datang."

Setelah mendengar itu, Gamal langsung diam ditempatnya, ia melihat ke arah mobil sedan itu dengan mulut setengah terbuka.

-oOo-

Give away seblak buat yang vote and Komen.

===============================

Tomorrow by Alan naizer
Team Alan story ©2022

EPISODE BARU SETIAP:
SENIN, RABU, DAN JUM'AT

Tomorrow (COMPLETED)Where stories live. Discover now