28- Dara, Gila?!

116 25 0
                                    

Dara keluar kamarnya dengan rambut acak-acakan dan mengembang, gadis itu bahkan menguap dengan mulut yang terbuka lebar.

Saat ia hendak melangkah menuju kamar mandi seraya mengucek matanya, ia dikejutkan dengan Vannya yang sudah berdiri didepan pintu kamar mandi, menatap Dara sambil melipat kedua tangannya.

"Widih, ada yang tidur nyenyak nih kayanya. Gak tau aja semalem ada yang repot-repot gendong Lo?"

"Hah?"

Dara yang masih setengah sadar langsung dibuat bingung dengan maksud perkataan Vannya.

Dara langsung membuka mata, berusaha sadar. "Maksudnya?"

Vannya menghela napas pelan. "Gamal tuh, semalem gendong Lo ke kamar. Romantis banget lagih."

"HAH?!"

Sentakan itu membuat Vannya terkejut bukan main, ia langsung menatap Dara dengan mata yang membulat.

"Gamal gendong gue semalem?"tanya Dara memastikan.

Vannya mengangguk cepat.

Sial! Dara langsung merutuki diri. "Kenapa gak bangunin gue sih?"

Vannya mengangkat kedua bahunya, tanda tak tahu. "Itu kemauan Gamal kok, kata mama."

Dara berdesis, ia merutuki dirinya sendiri atas apa yang terjadi semalam. Dara benar-benar merasa kacau sekarang, ia pasti akan merasa sangat canggung jika bertemu cowok itu nanti di sekolah.

"Udah sih, mending Lo mandi sana, sekolah, biar gak jadi beban keluarga,"suruh Vannya.

"Loh bukannya sekarang hari..."

"Senin sayang, hari ini hari Senin. Lo pikir hari ini masih Minggu?"

Setelah mengatakan itu Vannya langsung pergi meninggalkan Dara.

Lutut Dara tiba-tiba melemas, gadis itu ambruk dengan tatapan kosong saling tak percayanya dengan apa yang terjadi.

"Gila, gue harus gimana sekarang?"

-oOo-

Dara melihat kelasnya, menyapu pandangannya untuk mencari keberadaan Gamal.

Ya! Sialnya, cowok itu sudah duduk manis ditempatnya seraya memasang earphone.

Dara menarik napas dalam-dalam, berusaha mengumpulkan keberaniannya untuk menghadapi cowok itu. Perlahan Dara berjalan menuju meja Gamal.

Gadis itu langsung menaruh paper bag diatas meja Gamal.

"Ini buat Lo."

Setelah itu, seperti dia yang suka nge-ghosting, setelah mengatakan itu Dara langsung pergi menuju arah tempat Duduknya. Namun sial! Langkahnya terhenti!

Grep!

Respon Gamal lebih cepat, dengan lengan panjangnya ia langsung menahan Dara. Ia melingkarkan tangannya di pergelangan tangan Dara.

Dara menutup matanya rapat-rapat, berusaha untuk menghadapi Gamal.

Tangan kiri Gamal melepas kedua penyuara telinganya, ia menatap Dara dengan wajah dingin seperti biasanya.

Dara memaksakan senyumnya menatap Gamal.

"Apa ini?"tanya Gamal datar.

"Oh! Itu makanan dari mama gue,"Dara berusaha melepaskan jeratan tangan Gamal. "Udah ya gue mau balik ke meja gu-"

"Dalam rangka apa?"tanya Gamal, menghentikan aksi gadis itu hingga gadis itu tak jadi melepaskan genggaman tangan Gamal.

Dara menghela napas berat, ia berusaha untuk bertingkah seperti biasa. Dara melepaskan tangan Gamal secara perlahan hingga tangan itu lepas.

Tomorrow (COMPLETED)Kde žijí příběhy. Začni objevovat