48- Terjadi

95 19 0
                                    

Dua hari setelah videonya diunggah, Postingannya itu semakin menarik perhatian publik. Dalam semalam Gamal berhasil mengumpulkan lebih dari 30 ribu subscriber baru yang membuat total subscribernya menjadi 50 ribu.

Video unggahannya yang berisikan vlog kesehariannya di sekolah kini telah ditonton sebanyak 100 ribu kali. Sontak saja hal itu menjadi pembicara besar di kelasnya bahkan di sekolahnya.

Sedari pagi, hanya Nama Dika yang disebut di kalangan siswa-siswi hingga membuat seorang Gamal jadi bosan akibat keseringan mendengarnya ditambah lagi Angga yang membahas itu saat mereka makan siang.

"Tuh liat, dia masukin juga waktu dia ngevlog di ruang musik, dia juga nyebut band kita kan?"kata Angga.

Vino membaca komentar di video tersebut. "Ada banyak yang ngomongin band kita di sini."

Anonim 1:
Ini band sekolah atau boyband Korea? Cakep banget!

Anonim 2:
Kayanya mereka lebih cocok debut jadi boyband lokal deh

Anonim 3:
Nitip salam buat mas yang pake jaket item

Angga menoleh ke arah Gamal dengan tatapan yang menyebalkan, cowok itu seolah meledek Gamal.

"Gimana, mau rekrut Dika kan?"tanya Angga dengan penuh penekanan disetiap katanya.

Gamal termenung, ia mencondongkan tubuhnya dan menyanggah wajahnya diatas meja dengan kedua tangannya. Cowok itu sedang berpikir.

"Ini kesempatan emas Mal. Mungkin aja band kita bukan hanya terkenal di sekolah ini, tapi bisa terkenal di luar sekolah juga,"kata Angga.

"Ini satu-satunya kesempatan buat kita tetap bisa tampil di festival bergengsi itu Mal,"tambah Vino mendukung Angga.

Angga mengangguk dengan perkataan Vino. "Mal... Lo kan tau festival ini bahkan digelar dua tahun sekali. Mungkin ini pertama dan terakhir bagi kita."

Gamal menghela napas panjang, berusaha menetralkan semuanya. Ia mencoba berpikir serta mempertimbangkan semuanya.

-oOo-

Dengan wajah yang tak percaya, Dika membalas jabat tangan Angga yang tersenyum lebar. Setelah sesi rayu merayu itu akhirnya Gamal setuju agar Dika bisa bergabung di bandnya untuk mengisi posisi vokalis.

Gamal menyodorkan selembar kertas HVS pada Dika.

"Ini lirik sama cord gitar lagu yang kita buat. Lo bisa pelajari,"kata Gamal.

Dika meraih kertas itu lalu melihatnya sekilas. Lirik lagu itu cukup menarik bagi seorang Dika.

"Buat latihannya, setiap hari Rabu sama Kamis sehabis pulang sekolah,"kata Angga penuh semangat dengan senyum yang tak luntur.

"Ini serius gue diterima di band kalian?"tanya Dika masih tak percaya.

Angga mengangguk. "Bahkan Lo mau kita ajak di festival bergengsi yang acaranya dua tahun sekali. Keren kan?"

"Serius?"

Angga mengangguk mengiyakan pertanyaan Dika.

"Oke kalau gitu gue akan pelajari lagunya, nanti buat melodinya Lo hubungin gue aja,"kata Dika.

"Nomor Lo udah gue masukin ke grup band kita kok,"kata Angga.

"Oke. Kalau gitu gue pamit duluan ke kelas ya,"kata Dika bergegas pergi keluar ruang musik.

Setelah Dika pergi, Angga langsung berseru kencang saking senangnya. Cowok itu bahkan saling hai five dengan Vino atas keberhasilan keduanya meyakinkan Gamal.

"Akhirnya kita jadi tampil di sana,"kata Angga, cowok itu menyandarkan tubuhnya pada senderan kursi, menghela napas panjang saking leganya.

"Keputusan Lo tepat Mal,"kata Vino, menepuk pelan bahu Gamal.

"Gue ngelakuin ini demi band kita,"balas Gamal datar.

-oOo-

Jreng....

Dara seolah tersihir dengan melodi indah dari lagu yang baru saja Gamal nyanyikan. Lagunya sangat damai menyentuh hati.

"Ini lagu ciptaan Lo?"tanya Dara.

"Iya, rencananya lagu ini mau jadi lagu kedua band gue."

"Emang boleh gue dengerin? Ini kan lagu yang belum Lo..."

"Gak papa, lagian lagunya belum selesai,"potong Gamal. Gamal menoleh menatap Dara yang duduk tepat disebelahnya. "Gimana menurut Lo lagunya?"

Dara diam sejenak lalu berikutnya ia berdeham panjang. "Tapi menurut gue sih ada yang perlu diubah sedikit."

Gamal mengangkat sebelah alisnya saat Dara menoleh menatapnya. "Menurut gue kata 'mencintaimu' bisa diubah jadi 'memujamu' Karna kan dari yang gue denger lagunya ini bercerita tentang cowok yang tergila-gila sama si cewek. Menurut gue kata memujamu bisa merepresentasikan itu."

Gamal mengangguk lalu berikutnya ia menyalakan ponselnya dan membuka catatan, cowok itu mencatat masukan dari Dara.

"Terus.... Buat melodinya, lebih baik temponya agak dipercepat biar nuansanya lebih happy tapi isi lagunya tetep tersampaikan. Menurut gue lagunya justru lebih cocok dengan tempo yang lebih cepet daripada tempo yang lambat banget."

Gamal mencatat itu semua di catatannya di ponsel. Semua masukan itu benar-benar membuatnya takjub karena Dara seolah sangat-sangat paham dengan musik.

Ah! Gamal melupakan sesuatu, jelas Gamal tahu jika Dara adalah gadis dibalik akun itu.

"Coba deh,"saran Dara.

Gamal mengangguk, cowok itu langsung memangku gitarnya dan memainkan lagunya kembali.

Lagu Gamal nyanyikan ulang, dengan tempo nada yang Dara sarankan dan perubahan lirik dari Dara.

Lagu yang awalnya bernuansa sedih dan bertempo lamban, berubah dengan lagu yang sedikit bahagia dengan tempo dipercepat namun dengan makna yang tetap tersampaikan dengan baik. Lagu ini berubah total.

"Padahal cuma diubah sedikit, tapi hasilnya berubah drastis,"gumam Gamal.

Dara tersenyum. "Biasa aja, lagian masukan gue cuma pendapat aja, anggap aja gue audience Lo yang komentarin karya Lo."

"Tapi Lo jago banget bisa kasih saran kaya gitu?"

Dara mengangkat kedua alisnya. "Oh itu! Karna... Karna gue kan sering denger lagu, jadi... Sedikit bisa dan paham ngenakin lagu,"kata Dara diakhiri dengan tawa canggung.

Dara bangkit dari duduknya. "Ayo balik, udah gelap nih. Gak kerasa udah 1 jam kita disini."

Gamal memperhatikan gerak-gerik Dara yang berubah kikuk, gadis itu terlihat menggemaskan saat bertingkah seperti itu.

Tanpa disadarinya, sebuah lengkung senyum yang samar terbit diwajah tampan Gamal, cowok itu benar-benar terkesan dengan gadis yang berdiri dihadapannya.

"Cantik."

-oOo-

Tomorrow (COMPLETED)Where stories live. Discover now