38- Dengan caranya

110 26 1
                                    

Gamal dan Dara jalan bersampingan, setelah menyelesaikan makan malam mereka, keduanya memutuskan untuk pulang karena memang tak ada rencana lain setelah makan malam.

Perlahan bola mata Gamal Bergerak, mencuri pandang ke arah Dara yang berjalan dengan tatapan lurus dan ekspresi yang datar, tak biasanya Dara bersikap sangat dingin seperti ini, meski memang gadis itu terkesan sangat canggung jika berada di sampingnya.

"Maaf gue gak bawa motor Karna motor gue barusan ada masalah dan mau gak mau harus gue bawa ke--"

"Gak papa,"potong Dara datar.

Gamal menghela napas pelan, sepertinya ada yang salah dengan Dara. Ah! Mungkin saja suana gadis itu sedang tidak baik karena komentar-komentar di YouTube.

Gamal memutar kepalanya, mencari berbagai cara yang bisa ia gunakan.

"Ra,"panggil Gamal lembut.

Dara menoleh singkat lalu kemudian menatap ke arah depan lagi.

Gamal berdeham panjang, berfikir terlebih dahulu sebelum ia melayangkan pertanyaannya.

"Lo lagi ada masalah?"tanya Gamal hati-hati, takut menyinggung Dara.

Dara tak langsung menjawab, dari wajahnya jelas sangat menunjukkan bahwa Dara terkesan menyembunyikan sesuatu, gadis itu jelas terlihat sedang tidak baik-baik saja sekarang.

Helaan napas pelan terdengar. "Enggak kok, gue cuma udah capek aja. Hari ini banyak banget tugas dari sekolah dan kayanya gue harus bergadang lagi."

Gamal tak langsung mempercayai, ya mungkin alasan itu memang dapat Gamal terima karena memang seperti itu kenyataannya, namun Gamal jelas tau itu hanyalah pengalihan.

Pandangan Gamal tertuju ke arah bawah, tepatnya pada arah tangan Dara. Perlahan tangan hangat Gamal meraih tangan Dara.

Grep!

Dara tersentak saat tangan Gamal sudah menggenggam tangannya, ia lalu mengarahkan matanya pada mata Gamal.

"Ayo kita lupain masalah kita."

Kening Dara berkerut, ia berusaha menangkap maksud perkataan dari Gamal barusan.

Gamal tak menjelaskan, begitupun dengan Dara yang tak bertanya apa maksud perkataan Gamal barusan.

Gamal berjalan di depan, membuat Dara mau tak mau berusaha menyamai langkah Gamal yang lebih besar daripada langkah Dara. Entahlah akan kemana cowok itu membawa Dara.

-oOo-

Kini keduanya sampai di area time zone Salah satu pusat perbelanjaan di daerah Jakarta barat.

Pandangan Dara langsung terarah pada Gamal, inikah yang dimaksud dengan "melupakan masalah kita"?

Gamal menoleh lalu cowok itu mengangguk pada Dara seolah memberikan kode agar Dara mau ikut masuk bersamanya.

Setelah membeli koin, keduanya lalu memilih beberapa permainan yang bisa dijajal. Permainan memasukan bola basket adalah permainan pertama yang mereka coba. Meski awalnya Dara diam dan memperhatikan Gamal bermain sendirian, Namun Gamal mengajaknya dan menyuruhnya untuk mencoba.

"Ayo tanding, skor paling sedikit harus traktir yang menang,"kata Gamal memulai pertaruhan.

Sejujurnya Dara malas dengan ini, namun mau bagaimana lagi? Mereka sudah di sini kan? Lagipula mungkin saja dengan bermain-main dan menghabiskan waktu bisa membuat Dara sedikit bisa melupakan apa yang terjadi di hari ini kan?

Permainan dimulai dari ulang lagi. Baik Dara dan Gamal, keduanya sudah siap dengan bola basketnya di tangan mereka.

Ready, go!

Tomorrow (COMPLETED)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon