75. Masih

864 48 23
                                    

Jangan lupa untuk share cerita ini ke teman-teman kalian 🙏

Happy Reading...

Luna hanya mendengar itu langsung menghentikan makannya dan langsung menghampiri Angga. Begitu dengan Raina ia hanya melihatnya sekilas setelah itu ia kembali melanjutkan makannya kembali.

"Kenapa tuh," kata Citra.

"Entah," cuek Raina.

Citra tak banyak bertanya, ia memilih untuk diam saja.

"Kenapa bisa kaya gini," khawatir Luna. "Bentar gue ke UKS dulu," ucap Luna dan langsung berlari ke UKS untuk mengambil kotak p3k.

"Kok bisa tangan lo kaya gini sih," tanya Rani.

"Kena kaca," singkat Angga.

"Lo ngapain main kaca, kaya gak ada main lain aja lo Ga," ucap Bayu.

"Lap pakai tisu nih darah lo netes-netes," tutur Rani sambil membersihkan darah Angga.

Sementara itu Luna sudah berada di depan pintu UKS, Luna menghentikan langkahnya lantaran pintu UKS terbuka sedikit.

Luna melihat Raga yang sedang menyuapi Feli yang terbaring di ranjang UKS. Sebelum masuk Luna mengembuskan napasnya perlahan setelah itu langsung saja masuk.

Pintu UKS terbuka lebar menampakkan Luna yang masih berdiri disana, Raga hanya diam sambil menatap Luna saja. Perlahan Luna berjalan mendekati meja di dekat Raga.

"Sorry ganggu, gue cuman mau ngambil ini," ujar Luna Sambil mengambil kotak p3k lalu pergi.

Luna berjalan kembali ke kantin, sesampainya disana ia langsung saja mengobati kembali tangan Angga yang masih mengeluarkan darah.

"Kenapa bisa luka gini," gumam Luna.

"Gak sengaja kena kaca," ucap Angga.

Luna memperbani tangan Angga. Tak lama setelah itu Bella datang bersama dengan kedua sahabatnya. Bella tersenyum jahat melihat Raina duduk terpisah dengan temannya yang lain, sepertinya kemarin mereka ribut besar, pikir Bella.

"Kayanya ada yang ribut besar nih," sindir Bella sambil melirik kearah Luna dan Raina.

Mereka yang tadinya melihat Angga langsung  melirik kearah Bella yang berdiri disana. Sama dengan Luna ia hanya meliriknya sekilas lalu melanjutkan mengobati lo luka Angga kembali. Sedangkan Raina langsung beranjak dari duduknya dan pergi.

Kedua mata Rani menyipit. "Heh! Mending lo diam," dingin Rani.

"Tapi emang bener kan lo berantem," ucap Bella.

"Ya bagus dong Bella, ia artinya rencana kita berhasil," ceplos Karin.

Bella membulatkan matanya mendengar ucapan Karin, ingin sekali Bella menabok kepala Karin sekarang juga.

"Karin!" Geram Bella dan Dinda.

"Mulut lo Karin," greget Dinda.

"Ohhh ternyata kelakuan lo bertiga," sahut Rani sambil menatap kearah mereka bertiga.

Argan menatap tajam kearah Bella, matanya terus saja menatap Bella. Argan beranjak dari duduknya dan langsung menghampiri Bella dan menarik kuat tangan Bella.

"Apaan sih lo!" Berontak Bella.

"Mampus lo!" Cibir Bara.

"Argan lo kenapa sih! Tangan gue sakit!" Ucap Bella sambil berusaha melepas tangannya.

Argan tak menghiraukan ucapan Bella, ia terus menarik tangan Bella sepanjangan koridor sekolah, sampai membuat siswa lainnya melihat kearah mereka berdua.

Dear Luna (SELESAI)Where stories live. Discover now