21 - Bella vs Citra

744 47 48
                                    

Jangan lupa vote and komen

Happy Reading...

"Bacot lo!" Murka Rio yang langsung mendarat satu pukulan ke wajah Rio.

Bughh

Rio yang merasa pukulan dari Raga pun hanya tersenyum kecut sambil mengusap sudut bibirnya yang sedikit mengeluarkan darah.

Bughh

Balas Rio yang langsung mendarat pukulan pada wajah tampan Raga. Terjadi perkelahian antara Rio dan Raga. Raga benar-benar emosi mendengar perkataan Rio barusan, bukan membela Luna hanya saja dia tipe laki-laki yang tidak suka kalau seorang wanita direndahkan sama laki-laki brengsek seperti Rio.

"Kenapa berhenti, pukul lagi gue!" ujar Rio.

Raga yang masih memegang kera baju Rio pun berkata. "Gue nggak suka lo merendahkan cewek!" Teriak Raga depan muka Rio.

"Lo suka sama dia," ucap Rio. "Sadar, dia mau dekat sama lo cuman mau harta lo doang," hina Rio lagi.

Ketika Raga ingin mendapat satu pukulan lagi sama Rio tiba-tiba suara menghentikannya.

"Raga stop!" Mendengar suara Luna Raga langsung melepaskan tangannya dari kera baju Rio dengan kasar.

"Benar kata Rio," lirih Luna yang sudah tak bisa menahan air matanya. "Gue cuman cewek yang gak tau diri, cewek yang gatal kese--" ucapannya terpotong lantaran Raga langsung menarik tangan pergi begitu saja.

Rani, Raina, Argan ,dan Eza dan teman-temannya yang dari tadi hanya diam pun langsung melirik kearah Rio yang masih berdiri didepannya.

"Mending lo semua pergi dari sini," guman Arga pada Rio dan teman."Sebelum lo semua habis ditangan gue," lanjut Arga

"Lo pikir gue takut sama lo," kata Aldi yang ingin melakukan perlawanan tapi ditahan oleh Rio.

"Cabut," perintah Rio pada teman-temannya.

Rio dan teman-temannya pun langsung pergi. Dilain sisi Raga membawa Luna pergi ajak menjauh dari teman-temannya, setelah sampai membawa Luna ketempat yang agak sepi Raga hanya diam saja dan tidak mengatakan apa-apa pada Luna.

"Ngapain lo bawa gue kesini," ujar Luna sambil menghapus sisa air matanya.

"Menurut lo," kata Raga yang sedang duduk dipingiran sambil menghisap satu batang rokok.

Luna hanya diam dan menatap Raga yang sedang menghirup rokoknya. Ketika Luna melangkahkan kalinya pergi, seketika langkah Luna berhenti karna mendengar suara Raga.

"Lo masih punya utang sama gue," ucap Raga.

Luna hanya mengerutkan heningnya saja, dan kemudian membalikkan badannya. Ketika ia membalikkan badannya menghadap Raga, Luna melihat Raga yang sudah berdiri menghampirinya sambil membuang puntung rokok yang ia pegang tadi.

"Gue punya utang apa sama lo?" tanya Luna pada Raga.

"Lo lupa atau cuman pura-pura lupa," ujar Raga.

"Apa sih maksud lo, gue nggak ngerti," kata Luna.

"Basket," ucap Raga yang memberikan kode pada Luna.

Dear Luna (SELESAI)Where stories live. Discover now