67. Pesan terakhir

1.5K 108 6
                                    

Happy Reading...

Kini Luna, Rani, dan Raina sedang berada di kantin, sedangkan Haikal, Bara, Bayu, Angga, Argan, dan Eza masih bermain basket di lapangan. Dikantin tidak terlalu rame, cuman ada beberapa orang saja termasuk mereka bertiga.

"Oh iya Ran gue mau nanya nih sama lo," ujar Raina.

"Nanya apa," kaya Rani.

"Sebenarnya lo kenapa sih kemarin-kemarin, menjauh dari kita?" tanya Raina.

Rani terdiam beberapa detik setelah itu ia menjawab pertanyaan Raina.

"Sebelumnya gue minta maaf, ini salah gue juga sih nggak ngasih tau kalian. Terutama lo Luna, maaf karna gue nuduh lo dorong Bella," tutur Rani. "Jadi waktu itu gue di ancam sama Feli, kalau gue gak nurutin kemauannya foto gue disebarin sama dia," kelas Rani.

"Foto apa? tanya Luna.

"Foto gue di bar," jawab Rani.

"Lo ngapain di bar anjir!" Ucap ngegas Raina.

"Utsss jangan nyaring-nyaring Raina," ucap Luna pada Raina.

"Sorry gue kaget aja. Lo ngapain di bar anjir, lo ngelont*," gumam pelan Raina pada Rani.

Plakk! satu pukulan mendarat di bahu kiri Raina.

"Aww sakit anjir," jerit Raina.

"Gue gampar ya mulut lo!" kesel Rani.

"Ya terus lo ngapain anjir di bar kalau bukan nge-"

"Sekali lagi lo ngomong, gue sumpel ya mulut lo pakai sepatu gue," geram Rani pada Raina.

Seketika Raina langsung menutup mulutnya dengan rapat-rapat. Rani mencoba menahan emosinya terhadap Raina sahabatnya itu, Kemudian ia  menarik napasnya perlahan lalu menceritakan semuanya apa yang terjadi dibeberapa hari yang lalu.

"Waktu itu dompet gue hilang, terus orang yang nemuin dompet gue nyuruh gue buat ke bar buat ngambil dompet gue," ucap Rani.

"Kenapa harus di bar sih," potong Raina.

"Ya karna dia nyuruh gue disana, mau gak mau gue harus kesana," jawab Rani. "Kebetulan setelah gue keluar dari bar tiba-tiba Feli datang nyamperin gue dan ngancem gue dengan foto itu," lanjut Rani.

"Terus kenapa lo negur kita," kata Raina.

"Yaaa untungnya aja kemarin gue gak sengaja lihat dia ke bar lagi sama cowok, tanpa gue mikir gue langsung foto dan vidioin tuh," kata Rani.

"Jadi setiap hari lo ke bar gitu buat dapatin foto Feli,"  ucap Raina.

"Ya enggak lah, gue dikirimin sama kak Natta,"

"Terus tadi lo bilang,"

"Kalau foto yang pertama gue yang foto, kalau yang lainnya nggak lah,"

"Ohh ngomong dong," kata Raina. "Kak Natta kakak kelas kita," tutur Raina.

"Iya,"  singkatnya.

"Gue boleh lihat fotonya gak?" Kepo Luna.

"Boleh dong. Nih," kata Raina sambil menyodorkan ponselnya pada Luna.

"Lihat dong," ucap Raina.

Luna melihat foto Feli yang sedang berpelukan dengan cowok lain, dan yang lebih parahnya Video Feli yang sedang berjoget-joget di tengah-tengah kerumunan lelaki dengan baju yang cukup terbuka. Luna menggeser semua foto tersebut, sampai tiba-tiba ia mengezoom salah satu foto seseorang pria yang duduk tak jauh dari Feli, seperti Luna pernah melihat cowok yang di foto itu, walupun fotonya agak gelap, tapi Luna yakin ia pernah melihat pria itu.

Dear Luna (SELESAI)Where stories live. Discover now