46 - Ruang OSIS

500 38 10
                                    

Happy Reading...

Beberapa hari ini Luna selalu berangkat ke sekolah sendiri, Raga sudah tak lagi menjemput lagi, entah mengapa Luna juga tak tahu alasan Raga tak menjemputnya, dan ia juga tak bertanya pada Raga.

Luna sedang berjalan di koridor sekolah, ketika sedang berjalan di koridor sekolah pandangan Luna tak sengaja melihat kearah parkiran sekolah, dimana ia melihat Raga sedang berangkat bareng bersama anak baru itu lagi.

Luna langsung saja mengalihkan pandangan nya dan melanjutkan langkahnya menuju kelas.

Kelas pertama di mulai, kali ini mereka harus menampilkan diri mereka dengan membawakan lagu.

"Ok anak-anak hari ini karena waktu ibu sisa beberapa menit saja. Jadi, langsung saja siapa yang mau dulu tampil," ujarnya.

"Saya Bu!" ucap Haekal yang mengajukan tangannya keatas.

"Silahkan,"

Haekal langsung saja maju ke depan kelas dengan membawa gitar kesayangannya.

"Hallo perkenalkan nama saya Muhammad Aditya, alias-" potong Raina.

"Tauuu!" sahut Raina.

"Ganggu aja lo,"

"Cepetan kal!" teriak Bara.

"Hallo perkenalkan nama saya Muhammad Aditya, bisa di panggil Haekal yang ku punya hanyalah hati yang setia... Tulus pada mu....," nyanyi Haekal sambil tersenyum pada Rani. "Lagu ini saya persembahkan spesial untuk RanRan nya Haekal," sambung Haikal sambil mengedipkan sebelah matanya.

"Cieeeeee Rani!" goda Raina. Sedangkan Rani mati-matian menyembunyikan wajahnya di balik buku

Haekal langsung saja memainkan gitar nya dan menyanyi lagu yang ia sudah persiapkan.

Cinta Luar Biasa
(Lagu Andmesh Kamaleng)

Waktu pertama kali ...
Kulihat dirimu hadir ...
Rasa hati ini inginkan dirimu ...

Hati tenang mendengar ...
Suara indah menyapa ...
Geloranya hati ini tak kusangka ...

Rasa ini tak tertahan ...
Hati ini selalu untukmu ...

Terimalah lagu ini ...
Dari orang biasa ...
Tapi cintaku padamu luar biasa ...

Aku tak punya bunga ...
Aku tak punya harta ...
Yang kupunya hanyalah hati yang setia ...
Tulus padamu ...

Haikal memetik gitar terakhir sebagai akhir dari lagu nya, satu kelas bertepuk tangan untuk Haikal.

"Waww suara lo bagus banget ya ternyata," kagum Raina.

Dengan songgong nya Haikal malah mengibaskan rambutnya keatas dengan wajah songgong nya.

"Songgong banget muka lo!" ucap Bara.

"Ekmm siapa dulu dong yang nyanyi,"  sombong Haikal.

"Ok tenaga anak-anak! Kamu saya pilih ya untuk acara festival sekolah nanti," ucapnya.

"Ok Bu, dengan senang hati," kata Haikal lalu pergi menuju bangkunya. "Gimana oke gak suara gue," bisik Haikal pada Rani.

"Gak, biasa aja," ucap datar Haikal.

"Ahh masa sihhh," kata Haikal sambil menyenggol lengan Rani. "Lo pasti terpesona ya  sama suara gue, ya kan jujur lo," sambung Haikal.

"Iya sih suara lo bagus. Gue suka," jawab Rani.

Dear Luna (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang