14 - dream

1.3K 136 88
                                    

Pengumuman !!

Terima kasih 5k nya guys, terutama yang selalu membaca cerita aku, terima kasih banyak, banyak,banyak, banyak, banyakkk lah pokoknya muachhh😘

Tembus 100 komentar aku bakal up dobel untuk part selanjut nya, jadi jangan lupa komen sebanyak banyaknya...

jangan lupa vote and komen...

Happy Reading...


Mereka sudah sampai di kediaman Raga, mereka tercengang melihat rumah Raga yang begitu besar dan luas, mereka pun dipersilahkan masuk oleh Raga.

"Masuk," ajak Raga yang membuka pintu rumah nya.

"Rumah lo gede banget," ucap Raina.

"Norak lu," sahut Bara. Raina yang mendengar ucapan Bara hanya menatap sinis ke arah Bara.

Tak lama terdengar suara perdebatan antar ibu dan anak. Luna, Rani, Raina, Bara, Adit, Bayu Angga, Argan, dan Eza langsung melihat ke arah sumber suara, mereka melihat seorang ibu dan anak yang sedang berdebat, entah apa yang mereka perdebatkan. Begitu juga dengan Raga iya melihat seorang ibu dan anak yang sedang berdebat, ternyata itu bunda dan adik nya berdebat sambil menuruni anak tangga.

"Bun, beliin ya," rengek Agam.

"Gak, kan PS kamu masih bisa di pakai," kata bunda Raga.

"Kan aku mau nya yang keluaran baru bunda." rengek Agam lagi.

"Gak, Bunda gak mau beliin, minta aja sama ayah atau sama abang kamu sana."

"Ihhh Bunda mah pelit," rengek Agam yang berhenti di anak tangga dan mengentak hentakkan kaki nya.

Agam yang berhenti di anak tangga tersebut, langsung sadar akan kedatangan abang dan teman teman abang nya, dan langsung berteriak memanggil nama abang nya, begitu juga dengan bunda Raga, ia tidak sadar akan kedatangan Raga dan teman teman nya lantaran ia sibuk memaikan handphone nya.

"Abang Raga." panggil Agam.

"Ehh abang, kamu sudah pulang," ucap bunda Raga yang tersadar kedatangan anak nya. "Kamu kenapa, kok luka gitu?" tanya bunda Raga yang langsung berjalan ke arah Raga, dan di susul oleh Agam, bunda Raga bukan menghampiri Raga melaikan Luna.

"Bang, ambilin kotak p3k nya bang," ujar bunda Raga.

Tanpa menjawab Raga langsung mengambil kotak p3k, tak butuh waktu lama Raga sudah datang dengan membawa kotak p3k ditangan nya.

"Ini Bun," ucap Raga yang memberikan kotak p3k pada bunda nya.

"Kok bisa luka gini si nak," ujar bunda Raga sambil memberikan obat pada luka yang berada di wajah luna. "Siapa yang giniin kamu?" tanya bunda Raga sambil menatap mata Luna.

Luna melamun, ia tak sadar kalau bunda Raga bertanya pada nya, begitu pun dengan yang lain mereka semua menatap Luna yang sedang melamun, entah apa yang membuat nya sampai tidak mendengar ucapan dari bunda Raga.

"Luna," panggil Rani. " Luna, lo kenapa?" tanya Rani tapi Luna masih saja melamun.

"Lun, lo nggak kesurupan kan Lun," ujar Adit sambil melihat Luna.

Dear Luna (SELESAI)Where stories live. Discover now