42 - Peringatan

628 44 16
                                    

Happy reading ....

Mereka sudah pulang dari rumah sakit beberapa menit yang lalu, dan kini mereka semua berada di pinggir jalan sambil menikmati es oyen.

"Iya kenapa Oma," ucap Raga. "Iya Raga pulang sekarang," katanya sambil menutup panggilannya, setelah itu ia kembali menghampiri temannya. "Gue duluan," gumam Raga sambil memasang helm di kepalanya lalu pergi.

"Cepat amat pulang," gumam Bayu yang melihat Raga pergi.

"Palingan juga ditelpon sama Omanya," sahut Eza.

"Oh iya gue lupa, nih undangan dari Raga," ucap Argan sambil memberikan undangan itu pada mereka.

"Raga ulang tahun," kata Rani.

"Bukan, Adek dia si Agam," seru Raina. "Pada datang gak kalian," tanya Raina.

"Ya jangan ditanya," kata Adit.

"Lo bertiga mah jangan ditanya, walaupun kagak diundang pasti lo bertiga datang," sindir Raina.

"Pada datang gin, jam 8 malam acaranya," kata Eza.

Ketika mereka sedang berbicara tiba-tiba saja ada seseorang yang datang memakai motor sport berwarna merah yang berhenti di depan gerobak es oyen itu.

"Kayanya gue kenal deh ini motor," lirih Adit sambil melihat kearah motor sport berwarna merah itu.

Adit kaget ketika melihat seseorang di balik helm itu. "Lah Mas Candra," gumam Adit.

"Lah Haikal, ngapain lo disini," ucapnya sambil menaruh helm nya di atas motor nya. "Bang es oyen nya dua ya di bungkus," katanya pas penjual.

"Nyuci piring Mas!" ngegas Haikal. "Ya lagi nongkrong lah Mas Candra," lanjut Haikal.

"Nih es oyen nya," ujar penjual.

"Makasih ya Bang," katanya sambil memberikan uang dua puluh ribu. "Cepat pulang lo, ditungguin Abah dirumah," ucapnya lalu pergi.

"Iya, hati-hati Mas Candra!"

Mereka semua hanya diam mendengarkan percakapan antara dua orang itu. Mereka yang bingung mengapa orang tadi memanggil Adit dengan sebutan Haikal pun bertanya.

"Dit kok lo di panggil Haikal sih sama orang tadi," kata Bara.

"Iya terus kok lo manggil dia Mas, dia orang Jawa ya lo panggil Mas," sahut Bayu.

Adit tertawa kecil mendengar ucapan Bayu barusan. "Dikeluarga gue di panggil Haikal, dan gue sengaja manggil dia Mas supaya dia kesel," jelas Adit.

"Gue panggil lo Haikal deh mulai sekarang, dari pada Adit mirip nama tetangga gue," ucap Raina.

"Sama gue juga manggil lo Haikal deh mulai sekarang, soalnya Adit mirip nama monyet tentang gue," ucap Bara.

"Hahahaha iya bener tetangga lo si Pak haji itu ya," tawa Bayu, sedangkan Rani, Raina, Argan dan Eza hanya tertawa mendengar ucapan Bara.

"Kagak ada yang boleh panggil gue dengan sebutan Haikal kecuali keluarga gue," kata Adit pada mereka.

"Lah kenapa suka-suka kita dong mau manggil lo apa," seru Bara.

"Ya gue gak mau," kata Adit. "Tapi kalau RanRan-nya Haikal sih gak papa," ucap Adit sambil tersenyum manis pada Rani.

Rani yang tadinya tertawa langsung menetralkan wajahnya.

***

Jam menunjukkan pukul tepat jam delapan malam. Rani, Raina, Haikal, Bara Bayu, Argan, dan Eza sudah berada di kediaman keluarga Raga. Kecuali Angga dan Luna.

Dear Luna (SELESAI)Where stories live. Discover now