44 - Hukuman ke2

518 38 16
                                    


Happy Reading...

Hari ini kelas Luna pelajaran penjaskes, Rani dan yang lainnya sedang menganti seragam mereka dengan baju olahraga.

"Lun lo gak usah ikut olahraga deh, muka lo masih pucet. Pasti lo masih lemas juga kan,"

"Iya sih badan gue masih sedikit lemas," lirih Luna.

"Nanti gue izinin deh sama Bapak," kata Rani.

"Ya udah kalau gitu gue ganti baju dulu,"

"Kita tunggu," ucap Rani

"Gak usah lo berdua langsung kelapangan aja, entar lo di alpa lagi," seru Luna.

"Yaudah kita berdua duluan, cepat nyusul," ucap Raina, dan pergi bersama Rani.

Luna langsung saja kembali menganti baju olahraganya dengan seragam sekolah, ketika Luna keluar dari toilet ia sedikit kaget melihat Raga yang kini berdiri di sampingnya.

"Ehh!" Kaget Luna. "Ngapain?" tanya Luna sambil membawa baju olahraganya.

"Ketemu pacar," ujar Raga yang masih menyandarkan tubuhnya di dinding.

Luna hanya diam menatap kearah Raga sekilas, lalu melangkahkan kakinya ke arah cermin untuk merapikan seragamnya yang sedikit berantakan.

"Cewek tadi anak temannya Bokap gue, gue berangkat bareng karna dia anak baru di sini, jadi lo jang-" ujar Raga.

"Gue ngerti," potong Luna.

Dilapangan basket Rani dan yang lainnya sudah berada di area lapangan basket sambil menunggu Pak Bandi selaku guru olahraga.

"Ehhh Citra kenapa tuh mereka," ujar Raina pada Citra yang melihat Bella, Dinda, dan Karin yang berbeda di tengah lapangan dengan memegang sapu dan pel.

"Hukuman buat mereka," jawab Citra yang sudah berdiri di pinggir lapangan basket Beberapa menit yang lalu.

"Kenapa gak di skorsing aja,"

"Gak bakal jera, maka dari itu gue dan Rio memutuskan untuk ngukum mereka selalu seminggu,"

"Seminggu, yahh kenapa gak sebulan aja Cit," ucap Raina sedangkan Citra hanya tertawa kecil. "Kalau gitu gue kelapangan dulu ya," katanya lalu pergi.

Citra hanya menganggukkan kepalanya saja, setelah itu Raina langsung saja pergi menuju lapangan.

Dilapangan Raina sudah melihat yang lain sesuai melakukan pemanasan, begitu juga dengan para sahabat nya.

"Ehh sini deh lo bertiga," panggil Raina pada Haikal, Bara dan Bayu.

"Ape lo manggil-manggil!" ngegas Bara.

"Sini dulu bentar," kata Raina lagi.

"Lo kagak lihat gue lagi pemanasan!" ucap Haekal sambil melakukan pemanasan.

"Kagak usah di ladenin dah, mendingan juga dia ada maunya doang," judes Bayu.

"Lo bertiga mau gue terakhir apa gak,"

Dear Luna (SELESAI)Where stories live. Discover now