XXI. Sosok yang Bersemangat

340 83 4
                                    

Lokasi kedua yang mereka tuju ialah Museum Darfield yang terletak di Noctis. Melakukan perjalanan cukup panjang lewat langit. Bertemankan desir angin lembut dan daun kemerahan yang tertiup olehnya. Awan-awan menggantung tipis, yang diterobos Floretta dan Rosemary untuk bermain-main. Sekawanan burung camar melewati mereka, pertanda mereka telah dekat dengan laut perbatasan.

Air membentang dari segala sisi, diiringi debur ombak yang menyisir tapi pantai, membasahi batu karang. Beberapa penyu terlihat, dikerumuni anak-anak kecil. Dermaga penuh oleh kapal dari yang sekadar sekoci sampai kapal kargo. Aktivitas padat di sana oleh nelayan dan pembeli, dari muka-muka mereka tampaknya belum ada bencana di wilayah itu. Tanaman bakau tumbuh merunduk, membuat sejuk udara.

Museum itu berada tak jauh dari pantai, di kota Ethevan yang dikenal sebagai kota turis terbanyak. Bangunan di sana cenderung bergaya kuno, tanpa memakai cat, hanya batu-bata. Banyak sekali menara, entah itu menara serikat atau menara khusus penyihir. Patung-patung ilmuwan banyak berjejer di jalanan setapak.

Sejak dulu, kota itu dikenal sebagai pencetus ilmuwan hebat dan anak-anak berbakat. Disanalah berdiri akademi paling bergengsi di Hyacintho. Akademi Catreas. Levelnya bahkan lebih jauh dibanding Mavexy yang cuma akademi elit. Di Catreas, banyak ilmuwan, ksatria, healer, dan masih lain-lain terlahir.

Akademi yang menaungi anak-anak genius dan berbakat unggulan. Yang akan menjamin masa depan mereka. Tapi jika melakukan satu kesalahan kecil, hukuman akan langsung datang. Peraturan yang sangat ketat dan di mana hanya lima puluh anak di tiap angkatan. Akademi bersih yang tak pernah menerima uang suapan.

Mereka bersembilan menatap bangunan besar Catreas. Temboknya yang tanpa cat, dengan pagar tinggi dan menara jam, membuatnya tampak elegan dan berkelas. Siswa-siswi berseragam warna-warni berlalu lalang. Setiap tingkatan kelas memiliki warna yang berbeda-beda.

"Tempat impianku ...," guman Rosemary. Sharley meneguk ludah, keluarga Alerian berturut-turut sering bersekolah di sana. Dia penasaran ketika Rezvon menceritakan betapa menakjubkannya Catreas dan betapa ketatnya sistem di sana.

"Sudahlah, kita punya tujuan berada di sini," balas Blaine. Memilih acuh tak acuh, seolah punya dendam tersendiri. Sharley tahu jika Rosemary pernah menjalani ujian tes masuk, tapi gagal di ujian kedua yaitu ujian kejujuran. Katanya itu tak semudah dari namanya.

"Tetap fokus semua. Jika kita tak berhasil mendapat perjanjian spirit, bisa-bisa akademi itu runtuh," kata Sharley, memacu Pegasus lebih cepat ke arah timur. Blaine mendengus.

Museum Darfield barangkali terbengkalai selama ratusan tahun lebih. Sebab, tempat itu sudah parah rusaknya. Tak ada yang merawat ataupun merenovasi. Alhasil, bangunan tinggal setengah saja dan menjadi tempat tinggal serangga-serangga. Ilalang tumbuh liar di halaman, tingginya kira-kira sepaha. Bau busuk menyebar di mana-mana. Sharley memperkirakan ini bangkai tikus. Tempat itu terkesan angker, dan aura kuat di sekitarnya niscaya membuat orang lain menyingkir saja.

Pegasus mendarat di halaman. Cleon melompat ke pilar terdekat, diikuti Zephran dan Asher. Sharley berjejeran dengan para wanita, sama-sama mengasihani tempat ini.

Ketiga pria yang akrab itu ternyata melihat papan tanggal didirikan Darfield. "Keren! Darfield didirikan saat masa Greycastle! Dan disponsori oleh orang-orang terkenal," celutuk Cleon. "Oh, oh! Lihat itu! Kassidy Swale, Parke Haley. Mereka adalah miliarder paling terkenal. Aku tak tahu mereka mensponsori Darfield," jawab Zephran.

Esmund dan Marcell menaiki tangga dan berusaha membuka pintu. Marcell yang tak sabaran menendang pintu sampai lepas dari engselnya. Marcell semata-mata mengedikkan bahu seolah itu bukan salahnya.

Mereka memasuki museum, berusaha menahan bau apak dan bacin. Sharley menjentikkan jari, lilin-lilin seketika menyala di sepanjang koridor. Tak ada apa-apa. Benda-benda yang dulunya ada di sini pasti telah dipindahkan. Menyisakan bangunan kosong tak bermakna.

The Eternal Country (4) : The Being of Darkness (√) Where stories live. Discover now