23 - Long Lost Brother

199 72 9
                                    

"Ndar, konversi kode biner yang saya kasih ke kamu udah kelar?" tanya Catur setelah ketiga anggota Unit 1 itu sampai di meja kerja mereka. Catur membuka buku catatan juga melakukan sinkronisasi data dengan yang ada di tablet. Untung sudah sesuai. Bagus lah, berarti koneksi VPN di rumahnya sudah aman.

Andar berjalan cepat ke meja kerjanya, tersandung karpet di bawah meja melingkar Unit 1. Andar jatuh terjerembab hingga membuat gaduh. Tere yang melihat kecanggungan teman satu unitnya, hanya menunduk malu. Namun, sorot wajahnya seolah ingin berkata, "Tolol kamu, Ndar!"

Andar bangkit dengan cepat, berpegangan pada pinggiran meja. "Maaf, Bang Catur."

"Kamu masih ngantuk?" canda Catur. Perwira dengan sisiran rambut ke samping itu bergegas menuju lokasi Andar dan melihat layar komputer anggota unitnya.

"Saya sudah menyelesaikan ini. Tapi..." Perkataan Andar terhenti, ia menggaruk lagi rambutnya yang sudah kusut masai.

"Apaan lagi? Cepat ah, jangan menunda-nunda urusan," ujar Catur. Tampaknya Catur betul-betul sudah kesal karena laporan spam yang masuk Patroli Siber pasca dibuka. Karena unit lainnya juga sibuk, Catur jadi kekurangan anggota untuk menelusuri laporan pertama dan kedua dari Petasan. Begitulah kode nama yang Catur buat setelah mengartikan surel pengirim, firecracker.

"Ya, ini. Masalahnya, walau sudah saya konversi ke abjad, saya tetap nggak mengerti artinya apa, Bang," keluh Andar. Ia menggeser pointer tetikus di layar dan membuka hasil konversi yang sudah ia tambahkan sebagai deskripsi dalam berkas penyelidikan siber milik Unit 1.

"Royal Reptile Drop?" tanya Catur pusing. Ia mulai geram. "Apa lagi sih ini?!"

Tere yang menguping percakapan asyik antara atasan dan kawan barunya di Unit 1, seolah-olah gadis itu tak ada di sana, mengerutkan kening. Dia bergumam, "Royal Reptile? Drop-dropan, tuh, maksudnya."

"Apa maksudnya 'drop-dropan'? Kamu tahu sesuatu?" ulang Catur. Ia berkacak pinggang dan tegak menghadap wajah Tere yang masih selalu datar, meskipun mungkin dalam benak gadis itu, terputar berbagai pertanyaan dan kebingungan.

"Royale Reptile itu nama monster. Drop-dropan ya barang yang jatuh kalau hunting monster itu. Saya main gimnya, Dragon Quest XI. Baru rilis tahun lalu, tepatnya 29 Juli 2017," jelas Tere percaya diri, walau wajahnya masih datar dan pucat.

Bola mata Andar membeliak. "A-apa?! Lo... Lo main game, Ter?!" pekik Andar tak percaya.

"Maksud lo apaan? Emang kalau gue gaptek, gue juga jadi nggak boleh main gim? Gitu?! Sembarangan juga lo," balas Tere lebih keras. Sebelah alisnya terangkat.

Catur langsung kembali ke mejanya, meja kepala unit yang berada di tengah-tengah, sementara lajur meja anggota Unit 1 ada di kanan dan kirinya, membentuk huruf U. "Sudah. Kok malah bertengkar, sih? Jujur, saya udah lama nggak main gim. Jadi, saya nggak hafal lagi rilisan Dragon Quest. Berarti, maksudnya ini common drops monster itu? Apa namanya?" tanya Catur sembari membuka halaman mesin pencari di komputer.

"Serpent Soul, Bang," jawab Tere.

Baru saja halaman wiki yang Catur cari hendak diklik, ponselnya bergetar. Tampak pesan singkat dari atasan Subdit Siber.

Ruangan saya. Sekarang.

Catur mencebik, walau tak kentara. Buru-buru ia bangkit dan memberi mandat pada kedua anggota Unit 1. "Tolong rekap dulu laporan pertama dan kedua. Oh ya, analisis alamat IP juga lampirkan di laporan kita. Nanti kita bahas sehabis makan siang. Saya mau ketemu Pak Lutfi dulu," perintah Catur. Ia menggamit tablet dan tak lupa buku catatannya, lalu bergegas menuju ruangan atasannya.

Cipher | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang