Chapter 54 - He's Still Alive

89.1K 9.8K 3.6K
                                    

yang selalu vote dan komen semoga halunya jadi kenyataan, aamiin

"Kau menyuntikkan apa barusan?"

"Racun," jawab Elios. "Tapi, tenang, racun itu tidak sampai membuat Anda kehilangan nyawa. Anda hanya akan tidak sadarkan diri selama 24 jam."

Claude meringis merasakan kepalanya yang mulai pusing. "Apa yang sedang kau rencanakan?"

"Sesuatu yang menakjubkan---yang mungkin akan membuat Anda hancur, juga membuat proyek saya menemui titik keberhasilan."

"Aku tidak paham," balas Claude memegangi kepalanya sendiri.

"Pingsanlah," ucap Elios menatap serius pada Claude yang akan pingsan. "Setelah Anda sadar, Anda akan paham apa yang saya maksud."

Berikutnya, Claude benar-benar pingsan karena efek racun yang menyebar ke seluruh tubuhnya.

Cassandra segera turun dari ranjang. Menjaga jarak dari Elios yang kini memusatkan perhatian kepadanya.

"Jangan takut, Nona," ujar Elios lembut. "Saya tidak akan berbuat hal mesum kepada Anda."

Cassandra segera bertanya, "Kau …, kenapa kau menyelamatkanku dari atasanmu sendiri?"

"Cukup simpel, karena saya tidak ingin Anda ternoda, apalagi ternodai oleh Tuan saya yang hobi tidur dengan banyak wanita."

"Itu bukan jawaban yang kuinginkan," sambar Cassandra menatap Elios dengan tatapan tidak suka. Bagaimanapun, Elios adalah orang yang ikut andil besar dalam kekalahan Ace. Bahkan tanpa Elios, Claude sudah bisa dipastikan akan kalah dengan cepat, dan Ace akan berhasil membunuh Claude dengan sangat sadis. Tapi, Elios, dia adalah pria cerdas yang berbahaya, Cassandra harus ekstra hati-hati terhadapnya. "Apa yang sedang kau rencanakan?"

"Sebelum itu, lebih baik kita keluar dari sini secepatnya," balas Elios mempertahankan sikap lembutnya meskipun Cassandra tidak ramah kepadanya sama sekali.

"Memastikan Anda aman adalah tugas utama saya," sambungnya.

"Tugas?" heran Cassandra melipat dahinya. "Siapa yang memberimu tugas untuk memastikan diriku aman?"

"Tidak ada."

"Lalu?"

"Nanti Anda juga akan tahu."

Cassandra menyandarkan punggung pada dinding di belakangnya seraya menunduk. Bergumam," Aku tidak tahu dan tidak ingin tahu." Tatapannya pada lantai berubah sendu. "Aku lelah. Aku hanya ingin pulang, istirahat. Ingin terlepas dari penderitaan ini---meskipun tidak akan bisa karena Ace telah tiada. Ke depannya, hidupku akan jauh lebih sulit. Jadi, bukankah lebih baik aku mati saja? Tapi, Ace---pesan terakhirnya, dia memintaku untuk tetap hidup. Dia menyuruhku untuk bertahan dari ini semua, sendirian. Betapa jahatnya dia. Bagaimana bisa aku bertahan sedangkan dia telah meninggalkanku selamanya …?"

Kedua mata Cassandra berkaca-kaca tanpa diminta. Segera perempuan itu mengusapnya sebelum cairan itu berhasil meluncur keluar. Cassandra tidak akan menangis di hadapan orang lain, apalagi di hadapan musuhnya.

"Saya akan mengakhiri penderitaan Anda," celetuk Elios tiba-tiba setelah hening beberapa saat. Membuat Cassandra mendongak menatapnya dengan dingin.

"Kau akan membunuhku?"

Menggeleng, lalu Elios membalas, "Bukan sepenuhnya mengakhiri, tapi setidaknya, Anda tidak lagi merasa dibayang-bayangi oleh masa lalu nantinya, mungkin."

Cassandra tidak mengerti apa maksud Elios. Pria itu berbicara dengan kalimat yang mengandung banyak teka-teki. Berbelit-belit dan tidak langsung pada intinya. Tapi apa pun itu, Cassandra tidak peduli. Cassandra hanya ingin keluar dari sini, lalu pulang.

𝐏𝐒𝐘𝐂𝐇𝐎𝐁𝐎𝐒𝐒 : 𝐈𝐭𝐚𝐥𝐢𝐚𝐧 𝐌𝐚𝐟𝐢𝐚 [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang