[61] TERPURUK

3K 195 15
                                    

"Jangan cuma karena kehilangan seseorang yang kita sayang itu menjadi suatu akhir dari hidup kita. Tetapi lihat orang-orang disekelilingmu mereka bahkan cuma hidup seorang diri tetapi masih bisa bertahan hingga sekarang."

*******


"Bullshit banget ya ni orang!" ucap Guntur.

"Siapa?" tanya Rafael.

"Tuh, si warna," ucap Guntur sambil menunjuk Samudera dengan dagunya.

Samudera yang merasa dirinya tengah dibicarakan pun menoleh dan menatap teman-temannya. "Kenapa gue?" tanya Samudera.

"Lo daritadi sibuk gombalin cewek dengan semua kata-kata manis tanpa arti," ucap Awan.

"Oh, gue cuma mengasah kemampuan gue udah lama gak dipake," kekeh Samudera.

"Alah, sampai sekarang lo tetep jomblo," ucap Rafael.

"Memet juga jomblo tuh," sungut Samudera sambil menunjuk Meteor dengan dagunya.

"Kalo Meteor wajar karena dia gak pernah mau deket sama cewek lah elo kerjaannya sama cewek mulu tapi gak pernah jadian," cibir Guntur.

"Nanti liat aja kalo gue udah punya cewek," ucap Samudera.

"Bos, lo jangan diem aja dong," ucap Samudera sambil menepuk bahu Alaska yang sedari tadi hanya diam.

"Iya bos jangan murung mulu, inget masih ada orang-orang yang sayang disekitar lo dan gak mau liat lo kayak gini," tambah Rafael.

Beberapa menit mereka kembali terdiam sedangkan Alaska dirinya beralih menatap seorang cewek yang barusaja memasuki kantin.

Violet, cewek itu sekarang sedang memasuki kantin bersama ketiga temannya. Alaska menatap lekat kearah Violet sedangkan yang ditatap malah menundukkan pandangannya tidak berani membalas tatapan tersebut.

"Yaya! sini gabung sama kita!" ajak Rafael pada Naya sambil melambaikan tangannya.

Violet dkk pun pergi kemeja Alaska dan gengnya. Naya, Raya dan Bunga langsung saja duduk di kursi yang kosong sedangkan Violet masih setia berdiri disamping Alaska.

Alaska melirik Violet dan mulai memberikan senyuman kepadanya. "duduk, Lov," suruh Alaska yang diangguki Violet.

"Ekhm ... Aduh-aduh sini adek abang duduk sini aja!" panggil Romeo yang ada dimeja pojok kantin bersama beberapa teman kuliahnya yang dulu juga alumni SMA Angkasa. Entah mengapa Romeo sering sekali ke sekolah Violet padahal dirinya sendiri kuliah. Contohnya seperti sekarang bukannya ada dikampus dirinya malah tiba-tiba ada di kantin sekolah SMA Angkasa.

Violet lantas menoleh kearah Romeo dan langsung mendapat kode mata dari abangnya tersebut. "Aku kesana dulu ya guys," pamit Violet kemudian dirinya melenggang pergi menuju meja Romeo.

Alaska hanya menatap nanar kepergian Violet tanpa berniat menahannya. "Liatin terosss!" celetuk Samudera.

"Makanya anak orang jangan dibuat nangis mulu, pake acara disalah-salahin lagi," sindir Rafael pada Alaska.

"Diem, Raf," tegur Naya dan hanya dibalas cengiran oleh Rafael.

"Tenang, Bos. Violet gak akan kemana-mana kok cuma lagi jaga jarak doang disuruh abangnya," ucap Guntur meyakinkan.

"Gue bingung dengan hidup gue sekarang," ucap Alaska datar.

"Kenapa? Bagian mana yang lo bingung?" cerocos Rafael.

"Gue bingung hati Lovely sekarang untuk siapa. Dan ditambah lagi kata bonyok gue, gue punya saudara," ucap Alaska.

"WHAT?!" pekik mereka bersamaan yang membuat beberapa pasang mata memperhatikan mereka.

ALASKALOVE (END)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora