[26] PENGAKUAN

4.9K 254 4
                                    

"Kalo memang cinta maka akuilah. Meskipun kita tidak tahu begitu banyak tentang seluk-beluk kehidupan orang yang kita cintai."

****


"Saat gue liat senyumannya tanpa sadar hati gue jadi hangat," ucap seseorang pada temannya.

"Apa gue bilang. Lo pasti suka kan sama dia?" ucap temannya.

"Tapi gue gak tau dia itu siapa sebenarnya," ucap orang itu.

"Gue beritahu ya, Las. Meskipun lo belum tau siapa dia dan bagaimana kehidupannya, kalo lo cinta sama dia dengan tulus lo pasti bakal nerima semua apapun yang ada pada dirinya," ucap temannya yang lain.

Mereka adalah geng inti Charybdis yaitu Alaska dkk. Saat ini mereka sedang berada diruang latihan markas tempat biasanya mereka berlatih mengembangkan ilmu beladiri sekaligus olahraga seperti nge-gym. Dan yang sedang berbicara tadi adalah Alaska, Samudera dan yang berbicara panjang lebar adalah Guntur.

"Si Gledek panutanku," ucap Rafael sambil mengacungkan jempolnya.

"Jadi kapan nih lo nembak dia?" tanya Samudera, penasaran.

"Kalo gue emang cinta ama dia," ucap Alaska, tenang.

"Ck, lo udah cinta tapi belum sadar doang!" gereget Guntur.

"Aaa... bos kita udah gede, udah ngerti cinta-cintaan," goda Awan sambil tertawa.

"Alay lo. Kayak baru liat gue suka cewek aja," sinis Alaska.

"Lo masih suka sama Santi?" tanya Meteor yang sedari tadi sibuk main game online yang pernah Samudera tunjukan. Jadi kecanduan kan...

"Gak. Gue udah gak ada rasa sama dia sejak pertama kali dia khianatin gue," jawab Alaska, lugas.

"Bagus dong! Gue lebih suka lo jadian sama Vio daripada Santi apalagi si Monyet," ucap Guntur dengan semangat yang menggebu-gebu.

"Monyet?" beo Awan.

"Iya. Kan Salsa suka gelayutan tuh ditangan si Bos. Bwahahahaha..." ucap Guntur sambil tertawa keras membuat yang lainnya ikutan tertawa kecuali Alaska dan Meteor mereka berdua hanya terkekeh pelan.

"Gitu-gitu sepupu lo juga, Sam," ucap Meteor pada Samudera yang masih tertawa terbahak-bahak.

Samudera menghentikan tawanya. "Iya juga sih. Ah, tapi gapapa lah asalkan dia bukan saudara kandung gue," ucapnya santai sambil terus terkekeh.

"Mauan lo sepupuan sama monyet," ucap Rafael.

"Udah gak boleh hina orang entar kualat loh," nasehat Guntur.

"Lo yang mulai kali, Tur," ucap Awan.

"Iya juga ya," ucap Guntur cengengesan.

"Oke kita kembali ke topik sebelumnya," ucap Rafael, menyudahi.

"Jadi, Las lo punya rencana apa buat kedepannya?" tanya Guntur.

"Gak ada," jawab Alaska, singkat, padat dan jelas.

Plak

Guntur menepuk jidatnya sendiri. "Yaelah lo gitu mulu jawabnya."

"Bos lagi gengsi tuh, Tur," cibir Samudera. "Dulu bilangnya gak akan suka eh taunya malah putar arah. Ceih... hahahaha..." ucap Samudera sambil tertawa mengejek diikuti yang lainnya sampai mereka tertawa sambil memegangi perut.

Alaska menatap sinis anggotanya. "Udah puas ngejeknya? puas ngetawainnya? sepertinya gue butuh samsak deh. Malian mau gak jadi samsak gue?" tanya Alaska sambil menyeringai. Seketika semuanya berhenti tertawa dan malah melanjutkan kegiatan mereka masing-masing, seakan tidak pernah terjadi apa-apa. "Ck, dasar teman laknat," desis Alaska.

ALASKALOVE (END)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt