[38] SENAM

3.3K 231 15
                                    

Haihaihai guys👋
Oh iya Vote dulu yuk and komen sebanyak-banyaknya.

Kalian yang mau aku up cepat harus Follow jangan komen next²mulu tapi gak di Follow kan aku jadi gimana gitu:) sedih yang pasti:')

Kek dipaksa ahay!!! Eh gak deng canda gak usah dimasukin dalam hati, gpp kok kalian cuma ngomen kek gitu, ahahaha yang penting gak sepi lapaknya.

Ayolah para Siders tunjukan dirimu bahwa kamu masih ada rasa saling menghargai wkwk.

Happy Reading

*****

"Lo yakin gak akan ketahuan?" tanya Guntur pada kelima sahabatnya.

Kini keenam anggota inti Charybdis sedang berada di tembok belakang sekolah. Karena telat mereka terpaksa memanjat tembok tersebut. Beruntung hari ini ada jadwal pelajaran olahraga yang mereka tau guru olahraga XI IPA 1 tidak masuk karena sedang liburan keluarga.

"Ck, kayak baru sekali aja lo telat," cibir Samudera.

"Iya juga ya," cengir Guntur.

"Udah cepetan naik entar ketahuan lagi," ucap Alaska.

"Ih lo duluan aja lah, Wan gue takut ketahuan," suruh Samudera.

"Ye sama ae lo takut ketahuan sok-sokan ledekin gue," sewot Guntur.

"Barengan aja daripada kelamaan disini," saran Meteor.

"Setuju. Lebih baik kita barengan naiknya lagipula gak ada tangga juga," ucap Rafael.

Mereka berenam pun memanjat tembok tersebut bersama-sama. Baru saja ingin melompat kehalaman belakang sekolah ternyata pak Dudung sudah berada disana sambil berkacak pinggang.

"Heh kalian semua telat kan?!" ucap Pak Dudung.

"Arghss..." ringis mereka bersamaan karena terkejut mendengar suara pak Dudung alhasil mereka terjatuh dengan tidak elit nya. Bayangkan saja mereka terjatuh sambil tindih-menindih kecuali Meteor yang jatuh tepat disebelah mereka. Sedangkan Samudera ditindih oleh Awan, Guntur, Rafael dan yang paling atas adalah Alaska.

"Mampus kalian makanya jangan ngeyel kalo dibilangin. Udah tau terlambat malah mau masuk lewat belakang," omel Pak Dudung.

Mereka bangkit dan langsung berdiri sambil mengelus beberapa bagian tubuh yang terasa sakit dan membersihkan baju yang sedikit kotor.

"Yaelah, Pak bukannya ditolongin juga," ucap Samudera sambil mengelus punggung dan bahunya karena merasa remuk akibat aksi saling menindih tadi. "Anjir baju gue kotor kan jadinya," pekik Samudera.

"Lebay lo," cibir Rafael.

"Kalian semua ikut bapak," titah Pak Dudung.

"Kemana, pak? kan kita mau belajar masa iya harus bolos sama bapak," ucap Awan.

"Siapa yang ngajak bolos, Awan!" geram pak Dudung. "Kenapa kalian telat terus? udah tau sekolah masih aja kesiangan. Jangan terlalu banyak ngumpul sama geng abal-abal kalian itu kalo seperti ini terus kelakuan."

"Saya yang bertanggung jawab, pak atas geng Charybdis. Meskipun kami selalu ngumpul kami gak pernah larang mereka buat pulang. Dan satu lagi pak, bukan salah geng kami tapi salah orangnya yang kelakuannya seperti itu," ucap Alaska.

ALASKALOVE (END)Där berättelser lever. Upptäck nu