[37] MENCARI KERJA

3.4K 259 3
                                    

Haihaihai
Uwwu aku up ada yang kangen gak?
Jangan lupa Vote dan Coment.

Aku tau gak banyak yang mau Vote dan coment tapi gapapa deh yang penting kalian masih mau baca:)makasih.

Dan untuk para Siders bantu Vote dan coment dong biar Author gak nge bacod sendiri terus:(
Sendiri itu gak enak tau.

Segitu ajadeh bacotannya mwehehehe....

Happy Reading<3

*****

Setelah mengantar Violet pulang dengan selamat, Alaska langsung melajukan motornya untuk pulang kerumahnya. Saat dia sampai dan masuk kedalam rumahnya Alaska pun langsung merebahkan tubuhnya di sofa ruang tengah. Dia menutup wajahnya dengan sebelah lengan tangan yang ditekuk dan sebelah nya lagi dijadikan bantal.

Alaska hampir terlelap jika saja tidak ada seseorang yang tiba-tiba duduk diujung sofa yang dia tiduri dan menepuk kakinya. Alaska membuka matanya malas dan beralih posisi menjadi duduk.

"Kenapa, Pa?" tanya Alaska kepada orang tersebut yang tak lain adalah papanya.

"Kamu ini kenapa gak ganti baju dulu? malah enak-enakan rebahan disini," omel Dito.

"Alaska capek, Pa," ucap Alaska.

"Capek ngapain? capek ngejomblo?" kekeh Dito.

Alaska menatap Dito dengan sinis. "Apa hubungannya? Emang ada ya capek ngejomblo?"

"Ada dong, kayak kamu sekarang nungguin jodoh tapi gak dapat-dapat gak capek apa kamu? muka ganteng masa gak ada yang mau sih?" cerocos Dito.

"Siapa bilang Alaska jomblo?"

Dito membelalakkan matanya. "Kamu gak ngejomblo lagi? cuma alasan kan? bilang aja gak mau papa katain jomblo lagi makanya ngakunya gak jomblo."

"Dih, emang Alaska gak jomblo kok."

"Emang siapa yang jadi pacar kamu?" tanya Dito penuh selidik.

"Cewek," jawab Alaska singkat.

Dito menepuk keningnya sendiri. "Papa tau cewek kan gak mungkin kamu gay," gereget Dito. "Maksud papa itu namanya siapa? orangnya gimana?"

"Oh," beo Alaska. "Namanya Lovely orangnya sederhana gak manja dan gak matre," diskripsi Alaska.

"Dapet dimana tuh cewek?" tanya Dito dengan sedikit terkekeh karena merasa tidak percaya bahwa Alaska menemukan cewek yang seperti itu.

Alaska hanya mengangkat bahunya acuh mengabaikan pertanyaan dari papanya.Sedangkan papanya berdecak kesal sambil bergumam.

"MAMA! SINI BENTAR!" teriak Dito memanggil Liana.

"ADA APA, PA?" sahut Liana dari lantai dua.

"TURUN DULU, MA. ADA YANG MAU PAPA BICARAIN!" ucap Dito.

"Papa ngapain manggil Mama?" tanya Alaska.

"Papa mau interogasi kamu bareng Mama," Alaska menghela nafas panjang dia sudah menebak orang tuanya pasti ingin tahu lebih dalam tentang seluk-beluk pacarnya.

ALASKALOVE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang