Chapter 20 - Can a Psychopath Fall In Love?

Start from the beginning
                                    

Bukankah seharusnya Cassandra merasa senang dan lega?

Apakah benar bahwa dirinya tidak rela jika berpisah dengan Ace secepat ini? Persis seperti apa yang Ace bilang tadi?

Nggak lah! Justru gue ngerasa seneng kali! Seneng banget malahan, tolaknya di dalam hati.

"Huftt ...." Cassandra membuang napas panjang karena merasa bingung mengenai perasaannya sendiri.

Peraturan pertama; jangan pernah jatuh cinta kepada seorang psikopat gila bernama Ace J. Dieter. Jangan!

Cassandra tidak siap sakit hati apabila itu sampai terjadi.

Lagipula, Ace belum tentu benar-benar mencintainya. Bisa saja ia hanya berbohong guna melancarkan aksinya untuk memanipulasi Cassandra. Iya, kan? Pasti seperti itu. Ingatlah bahwa Ace adalah seorang pria yang cerdik dan licik. Jadi, Cassandra tidak boleh sepenuhnya percaya kepada pria itu. Cassandra harus memikirkan kemungkinan terburuknya, juga berjaga-jaga. Dia harus memasang tameng yang tebal supaya pertahanannya tidak bisa ditembus oleh Ace.

"Apakah seorang psikopat bisa jatuh cinta kepada korbannya?" Tiba-tiba pertanyaan itu terlontar dari mulut Cassandra.

"Huh?" Ace membalas seraya menoleh pada Cassandra dengan kening terlipat. "Kau bertanya apakah seorang psikopat bisa jatuh cinta kepada korbannya atau tidak?

"Ya," singkatnya mengangguk sekali.

"Tidak," kata Ace pelan hampir seperti berbisik.

Nah kan, nah kan! Apa Cassandra bilang? Psikopat tidak bisa jatuh cinta, apalagi kepada korbannya. Jadi, ucapan Ace mengenai dirinya yang mencintai Cassandra adalah sebuah kebohongan besar! Dusta!

Ada rasa sakit yang teramat begitu mengetahui fakta tersebut.

Iya, hati Cassandra sakit, padahal dia tidak mencintai Ace, atau, belum?

"Kalaupun ada, mungkin satu banding seribu," lanjut Ace, yang membuat Cassandra kembali memasang telinganya baik-baik.

Sebuah harapan tiba-tiba muncul.

"Itu pun tidak bisa dikatakan benar-benar mencintai, lebih tepat disebut obsesi."

Harapan Cassandra hancur lagi.

"Dan kau ... hanya terobsesi kepadaku, kan?" tanya Cassandra pelan dengan bibir sedikit bergetar.

Menoleh pada Cassandra, Ace tersenyum manis, "Aku mencintaimu," katanya, lalu ia geleng-geleng pelan dan menambahkan, "karena aku bukan psikopat."

Bukan psikopat?

Setelah ia memainkan kematian seratus orang lebih, mencabik-cabik mereka, menyiksa dengan sadis dan brutal, Ace mengatakan bahwa dirinya bukan psikopat?

Rasanya Cassandra ingin loncat dari mobil sekarang juga. Karena bisa-bisanya Ace menolak title psikopat padahal jelas-jelas bahwa dirinya memiliki gangguan kejiwaan.

Tolong siapa pun berikan pukulan yang keras di kepala Ace karena pria itu sungguh tidak tahu diri.

"Haaahh ...." Cassandra membuang napas panjang lewat mulutnya. Masa bodoh dengan perasaannya sendiri yang tidak bisa Cassandra jelaskan seperti apa---apakah dia mulai menyukai Ace atau tidak. Yang paling penting adalah dirinya sudah dibebaskan. Dia akan kembali ke kehidupannya yang lama. Masalah cinta-cintaan lebih baik dia buang ke laut saja!

Beberapa detik berikutnya, ponsel milik Ace berbunyi. Pria itu segera merogoh saku jasnya guna mengambil sebuah ponsel, lalu menjawab panggilan tersebut.

"Ada apa?"

"..."

Setelah mendengarkan ucapan orang di seberang sana---yang tidak dapat didengar oleh Cassandra sama sekali---Ace melebarkan kedua matanya, raut wajahnya terlihat kaget.

"Bagaimana bisa? Tadi pagi aku baru saja menghubunginya!" seru Ace menahan emosi.

"Kau tidak becus!" makinya semakin murka.

Dapat Cassandra lihat urat-urat di dahinya keluar semua, genggaman pada ponselnya juga menguat, seolah ingin meremukkan benda pipih tersebut.

"Kalau sampai terjadi apa-apa dengannya, aku tidak akan mengampunimu," tutup Ace lalu melempar asal ponsel barunya---karena ponselnya yang lama sudah retak sebab ia pakai untuk melempar Cassandra. Lalu ia membanting setir kemudinya ke kanan, menepi lalu berhenti mendadak, membuat Cassandra terdorong ke depan. Untung saja dia memakai seatbelt, kalau tidak, mungkin kepalanya sudah benjol kebentur dashboard dengan keras.

"Keluar," suruh Ace dingin kepada Cassandra.

Sikapnya mendadak berubah.

"Bukannya rumahku masih jauh, ya?"

"Jangan buat aku mengulangi perintahku," katanya dengan wajah datar memandang lurus ke depan.

"Tapi---"

"GET THE FUCK OUT!" serunya membentak seraya menghadap pada Cassandra dengan raut murka.

Cassandra menelan ludahnya kasar, menatap Ace tidak suka dan membalas, "Fine!" Lalu dia membuka pintu mobil dan keluar.

"Terima kasih atas hiburan darimu selama ini, dasar badut sialan!" makinya kemudian menutup pintu mobil dengan keras.

Detik berikutnya, Ace menancap gas dan melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh. Namun sebelum mobil Ace hilang dari pandangannya, Cassandra berteriak dengan sangat kencang,

"SEMOGA BANMU MELEDAK DAN MOBILMU TERJUN KE JURANG!!"




"be strong, be cool"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"be strong, be cool"






menurut kalian, karakter cassie itu gimana sih?

𝐏𝐒𝐘𝐂𝐇𝐎𝐁𝐎𝐒𝐒 : 𝐈𝐭𝐚𝐥𝐢𝐚𝐧 𝐌𝐚𝐟𝐢𝐚 [TERBIT]Where stories live. Discover now