24. Three Day Like a Year

834 77 4
                                    

Pagi ini seperti yang dikatakan Allen kemarin, gue datang ke kantor tepat jam sembilan pagi. Dan sesuai perintahnya juga kami memulai meeting jam sepuluh. Mbak Gina, mbak Lana, mbak Nadine, Haikal dan anggota devisi gue lainnya tampak bingung saat gue dengan santainya duduk dikubikel gue pagi tadi. Tidak ada yang tahu kalau gue mendapat dispensasi dari boss hari ini. Mereka terus menanyai gue kenapa gue datang telat, dan nggak main-main telatnya satu jam. Berbekal informasi dari Haikal, mereka pun tidak sungkan untuk menebak kalau gue telat bangun pagi ini karena lembur semalam.

Berhubung gue nggak mungkin menjawab dengan sejujurnya, akhirnya gue mengiyakan tebakan mereka, gue telat bangun karena semalem lembur. Kenapa gue memilih mengiyakan tebakan mereka? Karena kalau gue menjawab jujur akan lebih banyak suara yang akan membicarakn gue, you know what I mean right? And to be honest that's not a good choice.

Meeting tadi pun berjalan lancar, progress yang tim gue laporkan sudah sesuai dengan timeline yang sudah dibuat. Hanya ada sedikit perbaikan untuk media promoting. Karena kami baru menjalankan fase awal project jadi memang belum banyak kendala yang harus dilaporkan. Biasanya berbagai kendala akan muncul pada fase pengerjaan karena sudah melibatkan pihak-pihak eksternal.

Selesai meeting yang kurang lebih berlangsung selama satu setengah jam, gue langsung diseret Allen ke ruangannya. Bukan diseret dalam artian ditarik paksa ya, maksudnya dengan perintahnya yang penuh penekanan dan tanpa menerima penolakan Allen memerintahkan gue untuk datang ke ruangannya.

Pria yang hari ini mengenakan setelan jas berwarna charcoal grey ini dijadwalkan akan meeting dengan menteri pemuda dan olahraga siang ini, untuk membahas mengenai perencanaan gelaran olahraga tingkat nasional, atau biasa disebut Pekan Olahraga Nasional (PON), dimana GSF akan menjadi bagian dari penyelenggaraan gelaran olahraga ini dan gue diperintahkan untuk mendampingi Allen untuk menghadiri meeting. Tau nggak sih PON ini diadakan empat tahun sekali dan diikuti oleh seluruh provinsi di Indonesia.

Cerita sedikit ya tentang sejarahnya PON ini bisa terbentuk. Jadi awalnya Persatuan Olahraga Republik Indonesai (PORI) yang dibentuk pada tahun 1946 dibantu Komite Olimpiade Republik Indonesia (KORI) –saat ini telah disatukan menjadi KONI- mempersiapkan para atlet Indonesia untuk mengikuti olimpiade musim panas di London tahun 1948. Namun karena PORI belum diakui oleh Internasional Olympic Committee (IOC) dan pengakuan dunia atas kemerdekaan dan kedaulatan Indonesia belum diperoleh, akhirnya para altet saat itu gagal untuk dikirimkan ke London.

Oleh karena itu akhirnya diadakan konferensi darurat PORI di Solo pada tanggal 1 Mei 1948, dan kemudian diperolah kesepakatan untuk mengadakan pekan olahraga yang direncanakan langsung pada bulan Agustus atau September 1948 di Solo. Dilihat dari penyediaan sarana olahraga, pada saat itu Solo telah memenuhi semua persyaratan pokok dengan adanya stadion Sriwedari yang dilengkapi dengan kolam renang.

Dengan berbagai pertimbangan yang lain akhirnya Pekan Olahraga Nasional Pertama (PON 1) diselenggarakan di Solo pada tanggal 8-12 September 1948. Diikuti oleh sekitar 600 atlet dengan 9 cabang olahraga dan memperebutkan 108 mendali. Saat itu PON I juga membawa misi untuk menunjukkan pada dunia bahwa bangsa Indonesia dalam keadaan daerahnya dipersempit akibat perjanjian Renville, masih mampu membuktikan sanggup mengadakan acara olahraga skala nasional.

Gimana, udah cocok kan gue jadi guru sejarah, walaupun jaman sekolah dulu semuanya pasti setuju kalau mata pelajaran sejarah adalah pelajaran paling bosenin. Udah gurunya tua-tua, ngajarnya kayak ngedongeng, kan bikin ngantuk. Tapi berkat search engine yang amat kekinian ini, gue tidak sedikitpun mengalami kesulitan untuk mendapatkan informasi tentang berbagai kisah sejarah.

Santai, gue bisa nyerocos panjang soal sejarah gitu, karena barusan searching. Otak gue nggak secanggih itu untuk menghapal tanggal bahkan jumlah medalinya. Kan nggak mungkin gue mau meeting membahas PON tapi gue nggak ngerti sama sekali tentang sejarah awal terselenggaranya gelaran olahraga nasional ini.

Caffeine (Completed)Where stories live. Discover now