Cassandra Aldrich [✓]

By gxrysmxth

119K 18.8K 1.1K

[Harry Potter Fanfiction] Tahun-tahun Cassandra Aldrich saat di Hogwarts bersama dengan ketiga sahabatnya; Ha... More

Tawanan Azkaban; 1
Tawanan Azkaban; 2
Tawanan Azkaban; 3
Tawanan Azkaban; 4
Tawanan Azkaban; 5
Tawanan Azkaban; 6
Tawanan Azkaban; 7
Tawanan Azkaban; 8
Tawanan Azkaban; 9
Tawanan Azkaban; 10
Tawanan Azkaban; 11
Tawanan Azkaban; 12
Tawanan Azkaban; 13
Tawanan Azkaban; 14
Tawanan Azkaban; 15
Tawanan Azkaban; 16
Tawanan Azkaban; 17
Tawanan Azkaban; 18 [✓]
Piala Api; 1
Piala Api; 2
Piala Api; 3
Piala Api; 4
Piala Api; 5
Piala Api; 6
Piala Api; 7
Piala Api; 8
Piala Api; 9
Piala Api; 10
Piala Api; 11
Piala Api; 12
Piala Api; 13
Piala Api; 14
Piala Api; 15
Piala Api; 16
Piala Api; 17
Piala Api; 19
Piala Api; 20
Piala Api; 21 [✓]
Orde Phoenix; 1
Orde Phoenix; 2
Orde Phoenix; 3
Orde Phoenix; 4
Orde Phoenix; 5
Orde Phoenix; 6
Orde Phoenix; 7
Orde Phoenix; 8
Orde Phoenix; 9
Orde Phoenix; 10
Orde Phoenix; 11
Orde Phoenix; 12
Orde Phoenix; 13
Orde Phoenix; 14
Orde Phoenix; 15
Orde Phoenix; 16
Orde Phoenix; 17
Orde Phoenix; 18 [✓]
Pangeran Berdarah Campuran; 1
Pangeran Berdarah Campuran; 2
Pangeran Berdarah Campuran; 3
Pangeran Berdarah Campuran; 4
Pangeran Berdarah Campuran; 5
Pangeran Berdarah Campuran; 6
Pangeran Berdarah Campuran; 7
Pangeran Berdarah Campuran; 8 [✓]
Cassandra Aldrich II

Piala Api; 18

1.5K 255 14
By gxrysmxth

Aku merasakan air sedingin es saat itu, aku mencoba mengambil nafas, tapi malah air yang memasuki mulutku, aku langsung menyemburkannya, aku merasakan tangan seseorang berada dipinggangku, dan aku baru menyadari kalau itu Diggory! Yang mencoba berenang ketepian sambil memegang pinggangku. Ini pasti di Danau! Dugaanku benar! Tanpa aba-aba kepalaku tenggelam masuk kedalam air, tapi Diggory langsung menarikku keatas permukaan, dia menatapku khawatir dan dia mulai berenang lagi dengan tangannya yang memegangiku lebih erat dari sebelumnya, aku juga bisa mendengar sorakan orang-orang yang berada di tepian danau.

"Cassandra!" Teriak seseorang, aku menyipit, itu Alegra, mukanya pucat pasi dan rasa khawatir menyelimutinya, aku dan Diggory sampai di tepian, Alegra menarikku naik dari atas, sedangkan Diggory mendorongku naik dari bawah, dan yang kupikirkan saat ini adalah aku membenci Danau.

"Kau tidak apa-apa, Cassandra!?" Kata Alegra, dia menatapku khawatir dan langsung memelukku, aku menjawab dengan gemetar kedinginan, "Kurasa."

"Lepaskan, Mr. Annais, aku harus menyelimuti Miss Aldrich!" Kata Madam Pomfrey, dia langsung menarikku dari pelukan Alegra, menyelimutiku dengan handuk-handuk yang hangat dan mendudukanku di salah satu kursi yang sepertinya sudah diatur, Madam Pomfrey juga menarik Diggory, menyelimutinya dan menyuruhnya untuk duduk disebelahku, Madam Pomfrey memberi aku dan Diggory Ramuan Merica Mujarab. Alegra juga mendekatiku, berdiri dibelakangku dengan tampang khawatir dan mulai mengeringkan rambutku dengan handuk yang diberikan Madam Pomfrey kepadanya.

"Tidak apa?" Kata Diggory pelan, meletakan satu tangannya diatas lenganku dan tangan lainnya memegang Ramuan Merica Mujarab, aku mengangguk dengan pelan, tiba-tiba Alegra menepis tangan Diggory, membuat tangan Diggory terhempas dari atas tanganku.

"Jangan sentuh dia dulu, Cedric!" Katanya, nada marah dan juga khawatir menyelimuti kata-katanya itu, "Karena kau Cassandra harus berada dalam Danau dingin selama satu jam!"

"Al, aku tidak apa," Kataku menenangkan, "Itu bukan salah Diggory, jangan memarahinya."

Alegra memandang kearahku, mendengus pelan dan mulai mengeringkan rambutku lagi, aku melihat lagi ke Danau, ada kepala seseorang yang muncul, rambutnya keperakan, dia Delacour! Aku melihatnya dibawa oleh dua Duyung menuju daratan, di wajah Delacour terdapat banyak luka dan juga bajunya sobek, Madam Maxime mendekatinya dengan khawatir, setelah ditarik keluar, Delacour dengan histeris mengatakan jika dia tidak berhasil menyelamatkan adiknya pada Madam Maxime, kukira sandera Delacour adalah Davies. Madam Maxime segera membawa Delacour mendekati kami, dan Madam Pomfrey langsung memberinya handuk dan juga Ramuan Merica Mujarab. Lalu dua kepala muncul, itu Hermione dan satunya adalah Hiu!?

"Hermione!" Aku berteriak, ingin mendekat tapi tanganku dipegangi oleh Alegra, "Tenang, Cass! Hiu itu adalah Viktor!"

Aku duduk kembali, dan dengan resah melihat pada Hermione dan juga Krum, Krum dengan gesit bergerak dan mencapai daratan, membantu Hermione naik dan juga dirinya naik, mereka berdua langsung ditarik Madam Pomfrey mendekati kami, Hermione duduk disebelahku, badannya yang gemetar terbungkus dengan selimut, Madam Pomfrey juga memberikan Ramuan Merica Mujarab padanya, aku mengucap, "Minumlah, Hermione, itu akan membantumu."

"Kau disini, aku akan kembali," Kata Alegra dibelakangku, aku mengernyitkan alis, dia memutar bola matanya, "Aku akan memberitahu Paman Carlisle jika kau dijadikan salah satu sandera dan ditempatkan di danau selama satu jam lebih."

"Apa!? Al, itu tidak perlu--Al, kembali!" Aku mendecak pelan melihat Alegra yang langsung menjauh dariku dan berlari setelah dia melewati kerumunan orang-orang.

"Dia sangat menyayangimu, bukan?" Aku menatap pada Diggory yang baru saja bersuara, aku tersenyum kecil dan mengangguk, walaupun menyebalkan, Alegra itu sangat peduli dan juga sayang padaku, aku mengakui itu.

"Tentu saja aku juga." Kata Diggory pelan, kurasa hanya aku yang bisa mendengarnya, dan dia menggerakkan kepalanya mendekat, menempelkan dahinya pada dahiku, dia tersenyum dan aku tersipu malu.

"Jangan bermesraan dulu!" Kata Madam Pomfrey, menarik bahu kami berdua sehingga dahiku dan dahi Diggory tidak menempel lagi, "Habiskan Ramuan Merica Mujarabnya! Mr. Diggory, Miss Aldrich!"

Penonton menjadi bising sekali, mereka semua bertepuk dan berdiri melihat pada danau, sontak aku juga ikut melihat pada danau, ada tiga kepala yang muncul, itu Harry, Ron dan adiknya Delacour? Harry dan Ron menarik adik Delacour melintasi air, menuju pantai tempat para juri berdiri menonton, dua puluh duyung menemani mereka seperti pengawal kehormatan, menyanyikan lagu mereka yang melengking mengerikan. Aku mencondongkan kepalaku pada Hermione, hendak berbisik, "Kurasa Harry menganggap serius nyanyian itu."

Hermione mengeratkan handuknya, "Ya, aku tak habis pikir."

Profesor Dumbledore dan Ludo Bagman berdiri di pantai, tersenyum kepada Harry dan Ron ketika mereka berenang mendekat. Tetapi Percy, yang tampak sangat pucat dan lebih muda daripada biasanya, terjun ke air menyambut mereka. Sementara Madam Maxime berusaha menahan Delacour, yang histeris, meronta-ronta ingin kembali ke air.

"Gabrielle! Gabrielle! Apakah dia hidup? Apakah dia luka?" Tanya Delacour histeris, Harry sepertinya hendak menjawab tapi dia terlihat lelah sekali.

Percy menyambar Ron dan menariknya ke tepi. Profesor Dumbledore dan Mr. Bagman menarik Harry berdiri. Delacour telah melepaskan diri dari Madam Maxime dan memeluk adiknya.

"Gara-gara Grindylow, mereka menyerangku, oh, Gabrielle, kupikir, kupikir--"

"Ke sini kau." Kata Madam Pomfrey. Dia menyambar Harry dan menariknya ke tempat aku, Hermione dan yang lain, membungkusnya rapat-rapat dalam selimut, memberinya Ramuan Merica Mujarab dan asap mengepul dari lubang telinganya.

"Harry, hebat sekali!" Seru Hermione. "Kau berhasil, kau berhasil menemukan caranya!"

"Err--yeah, betul." Kata Harry, mengeraskan suaranya.

"Ada kumbang air di rambutmu, Herm-ayon-nini." Kata Krum. Aku mendapat kesan Krum ingin mengembalikan perhatian Hermione kepada dirinya, mungkin untuk mengingatkannya bahwa dia baru saja menyelamatkannya dari dalam danau, tetapi Hermione menyapu kumbang itu dengan tak sabar dan berkata, "Tapi kau jauh melampaui batas waktu, Harry, apakah lama baru kau berhasil menemukan kami?"

"Tidak, aku menemukan kalian cukup cepat." Kata Harry pelan.

Madam Pomfrey telah membebaskan Ron dari cengkeraman Percy. Dia membawa Ron kepada aku dan yang lain, memberinya selimut dan Ramuan Merica Mujarab, kemudian pergi menjemput Delacour dan adiknya. Wajah Delacour masih mempunyai banyak luka, tetapi dia tanpaknya tak peduli. Dia juga tak mengizinkan Madam Pomfrey membersihkan luka-lukanya.

"Rawatlah Gabrielle," Katanya, dan kemudian dia menoleh kepada Harry. "Kau menyelamatkannya, meskipun dia bukan sanderamu."

"Yeah," Kata Harry. Delacour membungkuk, mencium Harry dua kali pada masing-masing pipi, dan pipi Harry memerah, aku tertawa pelan, Delacour kemudian berkata kepada Ron, "Dan kau juga, kau membantu."

"Yeah," Kata Ron, tampak sangat berharap, "Yeah, sedikit."

Delacour membungkuk lagi dan menciumnya juga. Aku lihat Hermione tampak marah, tetapi kemudian, suara Mr. Bagman yang dikeraskan secara sihir membahana di sebelah kami, membuat kami semua terlonjak, dan para penonton diam sehingga suasana sunyi senyap.

"Para hadirin sekalian, kami telah mengambil keputusan. Kepala duyung Murcus telah memberitahu kami apa persisnya yang terjadi di dasar danau, dan arena itu kami memutuskan untuk memberikan nilai berdasarkan nilai tertinggi lima puluh kepada masing-masing juara, sebagai berikut; Miss Fleur Delacour, meskipun mendemontrasikan penggunaan Mantra Gelembung Kepala yang hebat, dia diserang oleh Grindylow ketika mendekati sasarannya, dan gagal menyelamatkan sanderanya. Kami memberinya angka dua puluh lima,"

Penonton bertepuk, sementara Delacour menggelengkan kepalanya, "Seharusnya aku mendapat nol."

"Mr. Cedric Diggory, yang juga menggunakan Mantra Gelembung Kepala, yang pertama kembali membawa sanderanya, meskipun dia kembali satu menit melewati batas waktu satu jam," Sorak gemuruh dari anak-anak Hufflepuff, aku bertepuk tangan dan Diggory memandangku dengan berseri, "Dengan demikian kami memberi dia angka empat puluh tujuh."

"Mr. Viktor Krum menggunakan Transfigurasi yang tidak sempurna, meskipun demikian efektif, dan kembali nomor dua dengan membawa sanderanya. Kami memberinya angka empat puluh." Profesor Karkaroff bertepuk keras sekali, tampak sangat superior.

"Mr. Harry Potter menggunakan Gillyweed dengan sangat efektif," Mr. Bagman meneruskan. "Dia kembali paling akhir, dan jauh melewati batas waktu yang satu jam. Meskipun demikian, kepala para duyung memberitahu kami bahwa Mr. Potter yang pertama tiba di tempat sandera, dan bahwa keterlambatan kembalinya dikarenakan tekadnya untuk menyelamatkan semua sandera, bukan hanya sanderanya sendiri." Aku lihat Ron dan Hermione memberi Harry pandangan separo jengkel, separo bersimpati.

"Sebagian besar juri," Sambil mengatakan ini, Mr. Bagman melempar pandang sangat sebal kepada Profesor Karkaroff, "Menganggap ini menunjukkan sifat akhlak yang baik dan layak mendapat nilai tertinggi. Meskipun demikian, angka Mr. Potter adalah empat puluh lima."

Aku, Ron dan Hermione yang sama sekali tak menyangka, terpana menatap Harry, kemudian tertawa dan ikut bertepuk bersama penonton yang lain.

"Wah, Harry!" Ron berteriak mengatasi gemuruh sorak. "Ternyata kau tidak bodoh, kau menunjukkan sifat akhlak yang baik!" Delacour juga bertepuk keras, tetapi Krum sama sekali tak tampak senang. Dia berusaha mengajak Hermione ngobrol lagi, tetapi Hermione terlalu sibuk bersorak untuk Harry.

"Tugas ketiga dan terakhir akan berlangsung sore hari tanggal dua puluh empat juni," Mr. Bagman melanjutkan. "Para juara akan diberitahu apa yang akan mereka hadapi tepat satu bulan sebelumnya. Terima kasih atas dukungan kalian kepada para juara."

"Ayo anak-anak," Suara Madam Pomfrey, "Kita kembali ke kastil, kita harus mengganti baju kalian agar kalian tak terkena--"

"Hatchu!" Aku langsung menutup mulutku, mataku rasanya berair dan hidungku terasa gatal, "Kurasa aku sudah terkena, Madam Pomfrey."

"Oh dear!" Ujar Madam Pomfrey, dia memberikan handuk yang tersisa padaku, "Ayo, kita harus bergegas." Dan disitulah kami mulai berjalan beriringan, dengan handuk yang menyelimuti tubuh kami.

"Maaf membuatku sakit." Kata Diggory disampingku, aku menggeleng dengan pelan, hendak menjawab tapi bersin mengagalkannya terlebih dahulu, aku mengusap hidungku, yang sepertinya sudah memerah dan berkata, "Bukan salahmu."

"Mulai sekarang aku benci Danau." Kataku, yang disambut tawaan oleh yang lainnya.

•••••

Salah satu hal terbaik yang terjadi setelah pelaksanaan tugas kedua adalah bahwa semua orang sangat ingin tahu secara rinci apa yang terjadi di dasar danau. Ini berarti sekali ini Ron bisa menjadi pusat perhatian bersama Harry. Aku memperhatikan bahwa rangkaian kejadian versi Ron berubah sedikit demi sedikit pada setiap kali penceritaan. Mula-mula dia kelihatannya menceritakan apa yang sesungguhnya terjadi. Paling tidak ceritanya cocok dengan cerita Hermione dan aku--bahwa Profesor Dumbledore menyihir semua sandera tertidur lelap di kantor Profesor McGonagall, setelah sebelumnya meyakinkan kami bahwa kami akan cukup aman, dan akan terbangun kembali jika kami sudah berada di atas air lagi. Tetapi seminggu kemudian, Ron menceritakan kisah penculikan seru. Dalam penculikan itu dia berjuang seorang diri melawan lima puluh duyung bersenjata lengkap yang harus memukulinya sampai pingsan sebelum bisa mengikatnya. Astaga, Ron.

Dan saat ini, kami berada dikelas Ramuan, "Aku kan sudah bilang!" Ron mendesis kepada Hermione, sementara Hermione keheranan memandang artikel berisikan tentang cerita Hermione Granger yang mempermainkan Harry Potter dan Viktor Krum, "Aku sudah bilang jangan bikin marah Rita Skeeter!"

"Kalau ini yang terbaik yang bisa dilakukan Rita, dia kehilangan sentuhannya," Kata Hermione, masih terkikik, ketika dia melempar Witch Weekly ke kursi kosong di sebelahnya. "Benar-benar onggokan sampah."

Hermione menoleh ke anak-anak Slytherin, yang semuanya memandang tajam dia dan Harry dari seberang ruangan untuk melihat-lihat kalau-kalau mereka terpukul oleh artikel itu. Hermione melempar senyum sinis dan melambai, lalu bersama aku, Harry dan Ron, dia mulai membuka bungkus bahan-bahan yang akan kami perlukan untuk Ramuan penajam otak.

"Tapi ada yang aneh," Celetuk Hermione sepuluh menit kemudian, memegangi alat penumbuknya di atas semangkuk scarab, sejenis kumbang yang dianggap keramat pada zaman mesir kuno. "Bagaimana Rita Skeeter bisa tahu?"

"Tahu apa?" Sambar Ron. "Kau tidak membuat Ramuan Cinta, kan?" Aku mendengus menahan tawa.

"Jangan ngaco!" Bentak Hermione, mulai menumbuk kumbangnya lagi. "Tidak, hanya saja, bagaimana dia tahu bahwa Viktor mengundangku mengunjunginya liburan musim panas nanti?"

"Apa?" Tanya Ron, penumbuknya terjatuh dengan bunyi duk keras.

"Dia memintaku setelah kau keluar dari dana--"

"Walaupun kehidupan sosialmu jelas sangat menarik, Miss Granger," Terdengar suara sedingin es di belakang kami, "Aku terpaksa memintamu untuk tidak mendiskusikannya di kelas. Potong sepuluh angka dari Gryffindor."

Profesor Snape telah mendatangi meja kami sementara kami mengobrol. Seluruh kelas sekarang menoleh memandang kami. Malfoy mengambil kesempatan ini untuk menyorotkan Potter Bau! kepada Harry.

"Ah, membaca majalah di bawah meja juga?" Profesor Snape menambahkan, menyambar Witch Weekly. "Potong sepuluh angka lagi dari Gryffindor. Oh, pantas saja." Mata hitam Peofesor Snape berkilat ketika melihat artikel Skeeter. "‘Rahasia Derita Cinta Harry Potter’, wah wah, Potter, siapa yang membuatmu menderita sekarang? ‘Anak yang luar biasa, mungkin--’"

Rasanya artikel itu menjadi lebih parah sepuluh kali lipat saat Profesor Snape membacanya, "Yah, kurasa sebaiknya aku memisahkan kalian berempat, agar kalian bisa berkonsentrasi pada ramuan kalian dan bukannya sibuk memikirkan kehidupan cinta kalian yang ruwet. Weasley, kau tetap di sini. Miss Granger, ke sana, di sebelah Miss Parkinson. Miss Aldrich disebelah Miss Dawson. Potter, meja di depan mejaku. Pindah. Sekarang."

Dengan helaan nafas aku memasukan semua bahan-bahan Ramuanku kedalam tas, mengangkatnya dan menyeretnya ke sebelah tempat duduk Dawson, yah--setidaknya aku duduk dengan Dawson. "Hei," Sapa Dawson, dia bergerak menggeser, menciptakan ruang yang cukup untuk aku duduki.

Terdengar ketukan di pintu kelas. "Masuk," Kata Profesor Snape dengan suaranya yang biasa. Aku dan yang lainnya menoleh ketika pintu terbuka. Profesor Karkaroff masuk. Semua memandangnya ketika dia mendekati meja Profesor Snape. Dia mengelus jenggot kambingnya dan tampak gelisah. Dan dia berbicara pada Profesor Snape setelah dia sampai. Profesor Snape terlihat membentaknya agar menunggu, lalu Profesor Karkaroff mondar-mandir di belakang meja Profesor Snape selama sisa jam pelajaran. Dia tampaknya bertekad mencegah Profesor Snape kabur pada akhir pelajaran.

Pelajaran Ramuan telah berakhir dan aku, Harry, Ron dan Hermione bergegas menuju Aula Besar untuk menyantap makanan yang enak seperti biasa, daging, telur dan ikan haring asapnya. Pintu Aula Depan terbuka dan burung-burung hantu masuk kedalam, tapi tak ada Eltyvo, aku mengendikkan bahu dan melanjutkan makananku, sampai satu burung hantu mendarat dengan kasar, menghancurkan makananku sampai berserakan, aku mengerang pelan, dan burung hantu itu terbang menuju Hermione yang berada didepanku, diikuti oleh empat burung hantu berwarna abu-abu, seekor burung hantu cokelat dan satunya lagi kekuningan, mereka semua berebut menyerahkan suratnya pada Hermione.

"Ada apa sih?" Gumam Hermione, mengambil surat dari si burung hantu kekuningan, dia membukanya dan membacanya, "Oh, astaga!"

Continue Reading

You'll Also Like

267K 34.5K 83
⠀⠀ 𖠳 ꜝꜝ 𖢨 ៸ ANOTHER GINGER WEASLEY ꜝꜝ 𓂸 𝘣𝘰𝘰𝘬 𝘰𝘯𝘦 𝘰𝘧 𝘵𝘩𝘦 𝘤𝘢𝘮𝘢𝘳𝘢𝘥𝘦𝘳𝘪𝘦 𝘢𝘯𝘥 𝘵𝘩𝘦 𝘤𝘶𝘳𝘴𝘦𝘥 𝘤𝘩𝘪𝘭𝘥 ❛ kami memilik...
11.3K 822 12
The story about Tony family and avengers.
4.8K 553 12
Dimana akuh? Siapa kalian? Dan apa ini? Kenapa aku tak mengingat apapun, selain namaku? Gadis cantik yang satu satunya terperangkap di Glade. Tak ada...
30.6K 4.2K 19
⌗ ❪ 𝗻𝗲𝘁𝗲𝘆𝗮𝗺 𝘅 𝗼𝗰 𝘅 𝗹𝗼'𝗮𝗸 ❫ ꒱ 🐚 ↳ 𝘄𝗿𝗶𝘁𝘁𝗲𝗻 𝗶𝗻 𝗶𝗻𝗱𝗼𝗻𝗲𝘀𝗶𝗮𝗻 ❞ ━ 𝗜𝗡 𝗪𝗛𝗜𝗖𝗛, "𝘁𝗵𝗲 𝘄𝗮�...