°°
☞ " ADA BEBERAPA CHAPTER YANG MENGANDUNG KONTEN DEWASA 18+ 21+ DAN KATA KATA TOXIC ATAU (KASAR) . HARAP BIJAK DALAM MEMBACA 😜 "
☞ DAN CHAPTER INI ADALAH SALAH SATUNYA
☞ SELAMAT MEMBACA ✧✧
°°
Chapter 32
-32- Calon Ibu
Tak lama,
Kemudian daripada itu Radi lupa mengunci pintunya, ia mulai melepaskan pelan pelukannya pada Zahra
Zahra mengerutkan keningnya ke arah Radi
"His!"
"Kenapa di lepasin sih Rad?"
"Radi gak mau Ara peluk ya?" Tanya Zahra pada Radi agak kesal
"A'anu itu Ara"
"P'pintunya di kunci dulu, k'kalo ada orang atau tamu yang lihat kita lagi kayak tadi kan gak enak juga" pinta Radi kepada zahra untuk segera mengunci pintu rumahnya
Zahra mengangguk
"Eh, hehe"
"Iya juga sih kata kamu Rad" balas Zahra yang beranjak berdiri ia melangkahkan kakinya menuju pintu, dan menguncinya
"Zahra"
"Kalau gitu-- Aku mandi dulu ya" ucap Radi
Zahra pun mencebik kesal
"Yah! Yakin sebentar doang nih?"
"Ara kan masih pengen main sama Radi" Ucap Zahra yang masih belum puas
Radi menggeleng senyum
"Ndak kok, nanti lanjut lagi" ucap Radi
Zahra mengangguk senyum
"Gitu ya"
"Yaudah deh"
°°
Setelah semua selesai, Radi juga selesai mandi dan Zahra juga sudah bersiap siap di dalam kamar
☞ Di kamar
Ceklik!
Radi membuka pintu kamarnya,
Radi melihat Zahra dan menatap nya, nampak Zahra tengah mengenakan baju haram nya
Radi meneguk salivanya ketika melihat sang istri benar2 menguji iman nya kali ini
Zahra menoleh ke arah Radi,
Ia mengerutkan keningnya setelah melihat tangan Radi yang agak sedikit gemetar,
"Radi? kok natap nya kayak gitu?"
"Radi nggak suka ya kalo Ara pake baju tembus pandang kayak gini? Apa mau Ara ganti sesuai keinginan Radi?" Tanya Zahra pada Radi
Radi tak menjawab,
Ia hanya berjalan menuju ke arah Zahra
Setelah berada tepat di depan Zahra, Radi meraih tangan Zahra
Ia mencium nya
Cup!!
Dan menatap Zahra
"Zahra"
"Iya?"
"Istriku sangat cantik malam ini" ucap Radi pada Zahra
Zahra mengulumkan senyumnya
Namun ia juga gugup kali ini
"Halah gombal, masa sih?" Tanya Zahra memastikan
Radi mengangguk senyum
Setelah itu,
Zahra pun memeluk Radi
Cup!
Radi mencium rambut samping Zahra
Zahra mendongakkan wajahnya ke arah Radi
"Radi?"
"Iya? kenapa Ara?"
"Em-"
"Ara--, Em--, Ara gugup Rad"
"Ara takut, Ara baru pertama kali kayak gini" ucap Zahra tiba2
Radi meneguk salivanya,
Pasalnya Radi jiga baru pertama kali akan melakukan hubungan intim nya
"S'sama Ra, bukan Ara saja, Aku juga gugup" balas Radi sama gugupnya
"Radi"
"Iya Ara?"
"Em"
"Radi-- pernah lihat video gituan nggak?" Tanya Zahra pada Radi
Radi kembali meneguk salivanya
Pertanyaan apa ini ??
Kenapa Zahra tiba2 menanyakan ini kepadaku??
Dia menyuruhku nonton kah ??
Atau dia juga pengen nonton ??
Pikir Radi dalam hati
"Em-, Zahra"
"K'kenapa kamu tiba2 tanya gituan sama Aku? Kamu minta Aku nonton video kayak gitu?" Tanya Radi balik
Zahra merasa bersalah, ia seperti sudah salah bicara kepada Radi
"Y'ya mungkin Radi bisa cari tutorial dari situ dulu dulu, soalnya sama2 nggak tau cara mulainya" ucap Zahra pada Radi
"Em Ara, gimana kalo gini"
"Kita pake pengaman aja gimana? Aku takut ini beneran kelepasan" pinta Radi pada Zahra
Zahra mengerutkan keningnya ke arah Radi
Ia melepaskan pelukannya pada Radi
"Radi!"
"Radi sadar nggak sih?"
"Ngapain Radi harus capek2 pake Pengaman gituan?"
"Kita kan sudah SAH Radi!"
"Ara gak mau Radi pake pengaman, Ara maunya Radi langsung, kita kan memang niatnya buat Anak"
"Aduh! Radi gimana sih" balas Zahra dengan nada seperti orang kesal kepada Radi
Radi kembali meneguk salivanya
Zahra benar2 seperti sudah kesal kepada Radi
Radi pun menyanggupi apa yang diucapkan oleh Zahra
"I'iya Ara bentar, mas copot baju dulu" ucap Radi pada Zahra
Radi membalikkan badannya,
Radi mulai melepaskan semua pakaiannya menyisakan celana dalam
Tiba2!
Ketika Radi sudah siap
Zahra membelalakkan kedua matanya ke arah Radi, ia gemetar kedua kakinya melangkah mundur sampai terpentok ujung ranjang
"R'Radi"
"Hm?"
"A'Ara takut sama Radi" ucap Zahra yang memejamkan matanya
BRUG!! Zahra terjatuh di atas Ranjang empuk miliknya
Pelan pelan tapi pasti, Radi juga memegangi kedua tangan Zahra kuat agar ia tak banyak bergerak
"Ara?"
"K'kenapa?" Tanya Zahra yang masih memejamkan matanya
"Jangan gerak, Aku mohon, sebentar aja, kayaknya nggak sakit kok" pinta Radi pada Zahra
Radi sebenarnya merasa sangat kasihan melihat Zahra yang terlihat sangat ketakutan di depan nya
Tapi mau Tidak mau, ia harus tega melakukannya kepada Zahra
"Radi?"
"Iya Ara?"
"K'kira kira sakit nggak ya?" Tanya Zahra
Radi menggeleng
"Aku-- juga nggak tau Ara, tapi- Aku coba pelan pelan kok" ucap Radi
Wajah Radi semakin mendekat ke wajah Zahra
Cup!!
Radi mencium bibir mungil Zahra. sementara itu, Zahra juga mulai mengalungkan tangannya ke leher Radi untuk memperdalam ciumannya
Selang beberapa lama, Radi mulai beralih ke kedua buah dada Zahra
Radi berhasil melucuti pakaian yang Zahra kenakan
Ia meremas kedua buah dada Zahra kuat-kuat yang membuat Zahra meringis kesakitan
"Ahk!" pekik Zahra
"Radi, pelan mmpph pelan mmpph aja" Teriak Zahra ia seperti kesakitan
Radi belum pernah melihat zahra memberontak seperti ini, sepertinya Zahra benar benar kesakitan karena remasan Radi di buah dada Zahra
"Sakit"
"Radiii"
"Sakit Radd"
"Hiks hiks, sakit Radd"
Radi pun mulai melepaskan pelan2 remasan di buah dada zahra
Radi mulai mendudukkan tubuh zahra, Isak tangisnya mulai terdengar jelas di telinga Radi, yang membuat Radi merasa bersalah karena tindakan yang baru saja ia lakukan, sangatlah brutal
Ia menaruh zahra dalam dekapan hangatnya
"Maafin Aku, Zahra" ucap Radi pelan kepada Zahra
"Hiks hiks, sakit Rad" Balas Zahra
"Ara Aku minta maaf, Aku terlalu nafsu dengan punya Ara, maafin Aku" ucap Radi lagi
"Boleh di gituin, tapi jangan di cengkram kaya tadi Radi, Ara gamau, itu sakittt" ucap Zahra pada Radi
"A-apa Ini masih sakit?" Tanya Adi pada Zahra
Zahra mengangguk
"Kita sudahi aja Ara"
"Aku nggak tega lihat Ara kesakitan kayak tadi" ucap Radi pada Zahra
Zahra mengalungkan tangannya ke leher Radi
Zahra menatap mata Radi
"Malam ini, Ara gamau gagal jadi calon ibu" ucap Zahra tiba2
Radi membelalakkan kedua matanya
"Ara?"
"Hm?"
"Ara meragukan"
°°
===[ NEXT ]===
TBC
TENANG MASIH LANJUT KOK🥰