Cassandra Aldrich [✓]

By gxrysmxth

120K 18.8K 1.1K

[Harry Potter Fanfiction] Tahun-tahun Cassandra Aldrich saat di Hogwarts bersama dengan ketiga sahabatnya; Ha... More

Tawanan Azkaban; 1
Tawanan Azkaban; 2
Tawanan Azkaban; 3
Tawanan Azkaban; 4
Tawanan Azkaban; 5
Tawanan Azkaban; 6
Tawanan Azkaban; 8
Tawanan Azkaban; 9
Tawanan Azkaban; 10
Tawanan Azkaban; 11
Tawanan Azkaban; 12
Tawanan Azkaban; 13
Tawanan Azkaban; 14
Tawanan Azkaban; 15
Tawanan Azkaban; 16
Tawanan Azkaban; 17
Tawanan Azkaban; 18 [✓]
Piala Api; 1
Piala Api; 2
Piala Api; 3
Piala Api; 4
Piala Api; 5
Piala Api; 6
Piala Api; 7
Piala Api; 8
Piala Api; 9
Piala Api; 10
Piala Api; 11
Piala Api; 12
Piala Api; 13
Piala Api; 14
Piala Api; 15
Piala Api; 16
Piala Api; 17
Piala Api; 18
Piala Api; 19
Piala Api; 20
Piala Api; 21 [✓]
Orde Phoenix; 1
Orde Phoenix; 2
Orde Phoenix; 3
Orde Phoenix; 4
Orde Phoenix; 5
Orde Phoenix; 6
Orde Phoenix; 7
Orde Phoenix; 8
Orde Phoenix; 9
Orde Phoenix; 10
Orde Phoenix; 11
Orde Phoenix; 12
Orde Phoenix; 13
Orde Phoenix; 14
Orde Phoenix; 15
Orde Phoenix; 16
Orde Phoenix; 17
Orde Phoenix; 18 [✓]
Pangeran Berdarah Campuran; 1
Pangeran Berdarah Campuran; 2
Pangeran Berdarah Campuran; 3
Pangeran Berdarah Campuran; 4
Pangeran Berdarah Campuran; 5
Pangeran Berdarah Campuran; 6
Pangeran Berdarah Campuran; 7
Pangeran Berdarah Campuran; 8 [✓]
Cassandra Aldrich II

Tawanan Azkaban; 7

2.5K 425 5
By gxrysmxth

"Dia gila!" Kata Seamus tepat di depan lukisan Sir Cadogan dan kuda poninya yang gemuk abu-abu, "Tak bisakah di ganti yang lain saja?"

Tak ada yang senang dengan perubahan ini, Sir Cadogan melewatkan separuh waktu kami hanya untuk menantang kami dan separuhnya lagi untuk memikirkan kata-kata kunci yang konyol dan rumit. Dia mengganti kata kunci paling sedikit dua kali sehari.

Menurutku, Sir Cadogan hanya masalah kecil bagi Harry, setiap Harry berjalan menuju kelas, ada saja guru yang mencari alasan untuk menemani Harry berjalan di lorong. Dan Percy, yang menurut dugaanku melaksanakan perintah Mrs. Weasley membuntuti Harry kemanapun ia pergi. Dan puncaknya ialah saat Harry di panggil ke kantor oleh Profesor McGonagall.

Semakin dekat pertandingan pertama Quidditch, cuaca semakin buruk, tanpa gentar, tim kami; Gryffindor, berlatih lebih keras dari sebelumnya di bawah pengawasan Madam Hooch. Kemudian, pada latihan terakhir kami sebelum pertandingan hari Sabtu, Oliver menyampaikan berita tidak menyenangkan kepada kami

"Kita tidak akan bermain dengan Slytherin!" Kata Oliver berang, "Flint baru saja menemuiku, sebagai gantinya, kita akan melawan Hufflepuff!"

"Kenapa?" Kata semua anggota tim bersamaan.

"Alasan Flint adalah karna tangan Seeker mereka belum sembuh," Kata Oliver sambil menggertakkan giginya marah, "Tetapi jelas sekali mereka mundur, mereka tak mau bermain dengan cuaca buruk, mengira kesempatan mereka akan berkurang."

Sepanjang hari itu angin bertiup sangat kencang dan turun hujan lebat, dan saat Oliver berbicara, kami mendengar gelegar bergemuruh di kejauhan.

"Selama ini, kita melatih langkah-langkah itu untuk melawan Slytherin, sekarang kita ternyata melawan Hufflepuff, gaya permainan mereka sangat berbeda, dan mereka punya kapten baru merangkap Seeker, Cedric Diggory." Kata Oliver, lalu aku mendengar Angelina dan Alicia terkikik di sebelahku.

"Apa?" Tanya Oliver, mengernyit melihat kepada Angelina dan Alicia yang terkikik senang.

"Cowok yang tinggi dan tampan itu, 'kan?" Kata Angelina.

"Gagah dan pendiam." Kata Alicia, lalu mereka mulai terkikik lagi.

"Oh, cowok yang mencoba mendekati Cassandra, ya, 'kan?" Kata Fred, langsung saja aku mendelik kearahnya, "Jangan menyebarkan informasi yang tidak benar, Freddie!"

"Aku heran, kenapa kau cemas, Oliver? Hufflepuff, 'kan lawa--maksudku terakhir kali berhadapan dengan mereka, Harry sudah mendapatkan Snitch saat baru main lima menit." Kata George, memandang pada Oliver yang gelisah.

"Diggory membuat tim mereka kuat! Dia Seeker yang hebat! Dan kalian pasti menganggapnya lawan yang mudah! Kita harus berkonsentrasi pada tujuan kita! Kita harus menang!" Kata Oliver, matanya menatap tajam pada kami semua.

"Oliver, tenanglah," Kataku cemas, "Kami sama sekali tidak menganggap mudah Hufflepuff."

Hari sebelum pertandingan, angin menderu-deru dan hujan turun semakin lebat, koridor dan ruang-ruang kelas gelap sekali, sehingga obor-obor dan lentera-lentera tambahan dinyalakan, tim Slytherin kelihatan sangat puas, apalagi Malfoy.

Oliver bolak-balik bergegas mendatangi aku dan Harry pada waktu pergantian pelajaran hanya untuk memberikan saran-saran kepada kami. Oliver berbicara sangat lama, sehingga mendadak kami sadar bahwa kami terlambat sepuluh menit untuk kelas Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam.

"Maaf, saya terlambat Profesor Lupin, saya--" Perkataan Harry terhenti karna yang berada di kelas bukan Profesor Lupin, melainkan Profesor Snape.

"Pelajaran dimulai sepuluh menit yang lalu, Potter, Aldrich, jadi kurasa angka Gryffindor dikurangi sepuluh, duduk." Kata Profesor Snape, aku bergumam kesal dan langsung menuruti perkataan Profesor Snape untuk duduk, tetapi Harry diam saja ditempatnya.

"Kemana Profesor Lupin?" Tanya Harry yang tetap ditempatnya.

"Dia bilang dia sakit, jadi tak mengajar hari ini," Kata Profesor Snape dengan senyum sangarnya, "Bukankah sudah ku suruh duduk, Potter?"

"Sakit apa dia?"

Mata hitam milik Profesor Snape berkilat berbahaya, "Tidak membahayakan hidup, potong lima angka dari Gryffindor karna tak mengikuti perintahku untuk duduk."

Harry berjalan ke arahku dan duduk tepat disebelahku, Profesor Snape memandang kelas berkeliling.

"Buka halaman tiga ratus sembilan puluh empat!"

Aku langsung saja membuka buku itu ke halaman tiga ratus sembilan puluh empat, dan yang terlihat adalah tentang Werewolf, aku mengerutkan alis, padahal kami baru akan memulai mempelajari Hinkypunk!

"Siapa di antara kalian yang bisa membedakan Werewolf dan Serigala asli?" Tanya Profesor Snape, semua duduk diam, kecuali Hermione yang mengangkat tangannya tinggi-tinggi.

Parvati mengangkat tangannya, "Maaf, Sir, kami baru saja akan mempelajari Hinkypunk."

"Apa Profesor Lupin belum memberitahu kalian tentang perbedaan dasar antara Werewolf dan Serigala asli?" Katanya mengabaikan Parvati.

Aku mengernyitkan alis dan mengulang perkataan Parvati, "Sir, kami baru saja akan memulai mempelajari Hinkypunk, bukan Werewo--"

"Diam!" Profesor Snape membentakku, aku langsung saja diam dan menutup mulutku sambil memandangnya dengan kesal.

"Maaf, Sir," Kata Hermione, tangannya mengacung dengan tinggi, "Werewolf dan Serigala asli memiliki perbedaan dalam hal kecil, moncong Werewol--"

"Ini kedua kalinya kau bicara saat bukan giliranmu, Miss Granger," Kata Profesor Snape dingin, "Potong lima angka lagi dari Gryffindor karena kau sok tahu dan menyebalkan."

Wajah Hermione merah padam, dia menurunkan tangannya dan memandang lantai dengan air mata berlinang. Semua anak memandang Profesor Snape dengan marah, jelas seluruh kelas sangat membenci Profesor Snape, karena mereka semua pernah mengatai Hermione sok tahu paling tidak satu kali.

Dan Ron yang menyebut Hermione sok tahu paling tidak dua kali seminggu berkata dengan keras, "Anda mengajukan pertanyaan dan dia tahu jawabnya! Buat apa bertanya kalau anda tak mau dijawab!?"

Aku dan satu kelas langsung tahu bahwa Ron sudah kelewatan, Profesor Snape berjalan pelan mendekat pada Ron, membuat kami saling menahan nafas.

"Detensi, Weasley," Kata Profesor Snape licin, wajahnya dekat sekali dengan Ron, "Dan kalau kau sekali lagi mengkritik cara kerjaku, kau akan sangat menyesal."

Tak seorang pun bersuara sepanjang sisa pelajaran, kami cuma duduk dan membuat catatan tentang Werewolf dari buku pelajaran, sementara Profesor Snape berjalan hilir-mudik di antara kursi-kursi, memeriksa pekerjaan yang telah kami lakukan bersama Profesor Lupin.

Saat bel berdering, Profesor Snape menahan kami, "Kalian harus membuat catatan mengenai Werewolf, setidaknya dua gulungan parkamen, dan Weasley, kau tetap tinggal, kita harus mengatur Detensimu."

Aku, Harry dan Hermione keluar kelas bersama dengan teman-teman yang lainnya, anak-anak menunggu sampai di luar jangkauan pendengaran Profesor Snape dan mulai menggerutu. Ron bergabung dengan kami lima menit kemudian dengan keadaan marah.

"Kalian tahu tidak si ... " Ron menyebut Profesor Snape sesuatu yang membuat aku dan Hermione berteriak 'Ronald!'

"Dia menyuruh aku menggosok pispot di Hospital Wings tanpa menggunakan sihir!" Kata Ron dengan nafas berat, tangannya terkepal, "Kenapa Black tidak bersembunyi di kantor Snape saja, dia bisa menghabisinya untuk kita!"

Keesokan harinya, tim kami; Gryffindor sedang makan di Aula besar, aku melirik khawatir pada Oliver yang dari tadi belum makan apa-apa.

"Pertandingan hari ini akan berat." Kata Oliver dengan cemas.

"Berhentilah cemas Oliver, dan ayo makan." Kataku, aku mendorong piring makanan ke hadapan Oliver, tapi tetap saja Oliver tak bergeming.

"Ayo paksa dia, Cassandra!" Kata Fred dengan nada riang, sepertinya dia dan juga George tak mempersalahkan akan pertandingan kami melawan Hufflepuff.

"Yeah," Aku menarik piring itu ke hadapanku dan mengambil sendok lalu menyendok isinya dengan pelan, aku mengarahkannya ke mulut Oliver, "Ayo makan, Oliver."

Oliver akhirnya melirik padaku sejenak, dia menggelengkan kepala dengan pelan, aku membentak, "Oliver Wood!"

Aku bisa mendengar anggota tim Quidditch Gryffindor yang tertawa melihat aku berhasil menyuapi Oliver setelah aku membentaknya sekali.

"Cassandra!" Panggil Angelina, aku berdehem dan menatap padanya, "Cedric Diggory! Dia sedang memperhatikanmu!"

"Apa?" Aku menoleh kebelakang, benar saja, ada Diggory disana yang melihat padaku, dia tersenyum kecil saat aku melihat kearahnya, aku balas tersenyum.

"Sepertinya Fred benar tentang Diggory yang mengejarmu." Kata Alicia putus asa, aku memandang kearahnya pelan dan lalu pada Fred yang sedang nyengir bersama George.

Angin begitu kencang sehingga kami terhuyung miring saat berjalan ke lapangan, jika penonton bersorak, kami tak bisa mendengarnya karena tertelan gelegar guruh. Hujan sudah setengah membasahi kepalaku, lalu, aku melirik pada Harry, bagaimana dia bisa melihat Snitch dalam keadaan begini?

Tim Hufflepuff menyongsong dari sisi yang berlawanan, memakai jubah kuning-kenari. Kedua kapten saling mendekat dan berjabat tangan, Diggory tersenyum kepada Oliver, tetapi rahang Oliver seakan terkunci, dan dia cuma mengangguk.

Aku bisa mendengar Madam Hooch mengucapkan perintahnya, "Naik ke sapu kalian!"

Aku menarik kaki kananku dari lumpur dengan bunyi berkecipak karena becek dan mengayunkannya ke atas Nimbus Dua Ribu Satuku. Madam Hooch mendekatkan peluit ke mulutnya dan meniupnya, bunyinya nyaring seakan dari kejauhan pertandingan dimulai.

Aku meluncur naik dengan cepat, tetapi sapu ku sedikit terombang-ambing tertiup angin, sebisa mungkin aku memeganginya agar mantap, lalu menyipitkan mata mencari-cari Quaffle. Dalam waktu lima menit, semua tim sudah basah kuyup kedinginan, nyaris tak bisa melihat teman-teman setim.

"Cassandra!" Alicia berteriak dan melemparkan Quaffle padaku, aku menerimanya dengan sempurna. Aku melaju dengan sapu ku, melakukan gerakan Wollongong Shimmy, gerakan zig-zag dengan kecepatan tinggi.

Aku berhasil melewati dua pemain Hufflepuff, mataku mencari keberadaan timku yang lain, dan disana aku melihat Angelina sedang melambaikan tangannya padaku. Aku langsung saja mengoper Quaffle itu padanya, dan Angelina mencetak gol pertama.

Aku mendekat pada Angelina dan melakukan high-five dengannya, "Operan yang bagus, Cassandra!"

"Yah, dan juga lemparan yang bagus."

Kami kembali memfokuskan mata pada pertandingan, sekarang aku sedang mengejar salah satu Chaser Hufflepuff yang sedang membawa Quaffle. Aku mempercepat sapu ku dan berhasil mencurinya, sekarang aku berbalik menuju gawang Hufflepuff.

Saat berbalik, Bludger menerjang ujung sapu ku, membuatku sekarang melayang diudara dengan satu tangan memegang sapu dan yang lainnya memegang Quaffle. Aku berusaha naik, tapi sia-sia karna ada dua Chaser Hufflepuff yang membuatku kesulitan untuk naik, aku berteriak, "Alicia!"

Dengan begitu, aku mengoper pada Alicia, dan Alicia dengan Angelina terbang dengan sangat cepat menuju gawang Hufflepuff. Aku lalu mengangkat kaki dan menaiki sapu lagi dengan benar, aku menatap keatas, hujan semakin lebat mengguyurku.

Aku menyipitkan mata saat melihat sesuatu seperti terjatuh, aku melihatnya lamat-lamat, tak menghiraukan sorakan Gryffindor karna Angelina lagi-lagi mencetak gol. Aku terbelalak saat menyadari jika itu adalah Harry, "Harry!"

Aku langsung terbang cepat menuju Harry yang sepertinya kehilangan kesadarannya, dibelakang, Angelina dan Alicia memanggil.

"Harry! Harry!" Aku terbang cepat menuju Harry sambil berteriak-teriak memanggil namanya, tapi sia-sia. Aku memfokuskan pikiranku dan mempercepat sapuku agar aku bisa menangkap Harry.

"Harry!" Aku berteriak keras saat aku rasa aku tidak akan bisa menangkap Harry, tapi tiba-tiba, gerakan Harry melambat di udara.

Aku menggunakan kesempatan itu untuk menangkap tubuh Harry di sapu ku, kini sapu ku membawa dua orang diatasnya, aku memegangi Harry takut-takut. Aku mendarat di tanah yang berlumpur dengan cepat.

Aku menaruh Harry di tanah, aku menepuk-nepuk pipinya keras, Fred dan juga George datang mendekat. Dan aku bisa mendengar kalau Lee Jordan mengatakan Diggory berhasil mendapatkan Snitchnya. Kemenangan untuk Hufflepuff.

"Madam Hooch! Madam Hooch!" Aku berteriak panik di bawah guyuran hujan, Fred dan George turun mendekat padaku, mereka melihat Harry yang pingsan dengan kaget.

"Madam Hoo--"

"Minggir! Aku akan membawa Mr. Potter menuju Madam Pomfrey!" Kata Madam Hooch, aku menurut dan minggir kemudian, dia langsung membawa Harry yang pingsan di tangannya.

Aku berdiri dan mengelap mukaku yang basah karna air hujan, Angelina dan Alicia mendekat padaku, "Apa yang terjadi pada Harry?"

"D-dia pingsan." Kataku gagap, masih mengkhawatirkan bagaimana keadaan Harry, aku mendongak ke atas, pasti itu ulah Dementor.

Aku mengambil sapu ku yang tergelatak di tanah, dan aku baru ingat kalau aku tidak melihat sapu Harry saat Harry terjatuh. Aku menolehkan kepala ke kanan dan ke kiri, berharap bahwa sapu itu masih ada di sekitaran lapangan.

Tapi naasnya sapu itu tak ada, aku mendecak pelan dan berlari mengikuti Madam Hooch yang membawa Harry. Kami sampai di Hospital Wings, aku membuka pintu dengan cepat dan membiarkan Madam Hooch membawa Harry masuk kedalam.

"Astaga apa yang terjadi!?" Teriak Madam Pomfrey, ia langsung menyuruh Madam Hooch meletakkan Harry di salah satu kasur di Hospital Wings.

"Kurasa Harry di serang Dementor, Madam Pomfrey." Kataku, Madam Pomfrey dan Madam Hooch melihat kearahku lalu kepada Harry lagi.

Beberapa menit kemudian para tim Gryffindor kecuali Oliver memasuki Hospital Wings dan menanyakan keadaan Harry. Dan setelah itu ada Hermione dan Ron yang menyusul dengan raut wajah khawatir.

Aku mendekat pada Fred dan George, "Dimana Oliver?"

"Dia sedang menenggelamkan dirinya, kurasa." Kata Fred sambil menatap padaku, lalu dia memberitahu bahwa Diggory menginginkan pertandingan ulang saat melihat Harry pingsan, tapi Oliver tidak menyetujuinya, karna Hufflepuff menang dengan adil.

Pintu Hospital Wings terbuka, menampakan Profesor McGonagall dan Profesor Flitwick yang membawa semacam benda yang ditutupi kain putih. Profesor McGonagall mendekat ke ranjang Harry, sementara Profesor Flitwick tertahan di pintu, lalu ia memanggil diriku.

"Ya, Profesor?" Aku bertanya dan mendekat kearahnya, saat sudah dekat, Profesor Flitwick menyerahkan benda yang ditutupi kain putih itu padaku.

"Ini sapu terbang milik Potter." Aku mengernyitkan alis saat mendengar perkataan Profesor Flitwick, aku membuka kain itu dan disana ada sapu terbang Harry yang sudah hancur berkeping-keping.

Continue Reading

You'll Also Like

30.3K 3.3K 26
[FANFICT] Harry Potter dan Enola Holmes character lainnya milik J.K Rowling dan Nancy Springer kecuali Character tambahan dan OC ■ ENOLA ■
163K 12K 87
AREA DILUAR ASTEROID🔞🔞🔞 Didunia ini semua orang memiliki jalan berbeda-beda tergantung pelakunya, seperti jalan hidup yang di pilih pemuda 23 tahu...
35.9K 4.4K 25
Pernahkah kamu membayangkan bahwa ada 2 orang anak yang memiliki kekuatan yang sama dari 43 anak berkekuatan super yang lahir pada tanggal 1 Oktober...
728K 67.9K 42
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ( Kalau part nya ke acak tolong kalian uru...