The Most Wanted Vampire In Hi...

naowrite_ tarafından

47.5K 1.9K 407

Seorang perempuan bernama Janelle Risterita Roust yang notabenenya seorang perempuan keturunan vampire bergel... Daha Fazla

Vampir
°•1
°•2
°•3
°•4
°•5
°•6
°•7
°•8
°•9
°•10
°•11
°•12
°•13
°•14
°•15
°•16
°•17
Janelle Risterita Roust
Jihan Christina Roust
Amerio Preka
Refa Raziel Melvin
Aloydia Rene Ecrin
°•18
°•19
°•20
°•21
°•22
°•23
°•24
°•25
°•26
°•27
°•28
°•29
°•30
°•31
°•32
°•33
°•34
°•36
°•37 Special Part (Story Of Character)
°•38
°•39
°•40
°•41
°•42
°•43
°•44
°•45
°•46 Chapter Khusus Penjelasan
°•47
°•48
°•49
°•50
°•51
°•52
°•53
°•54
°•55
°•56
°•57
°•58
°•59
°•60
°•61
°•62
°•63
°•64
°•65
°•66
°•67
°•68
°•69
°•70 🔞
Epilog

°•35

291 15 0
naowrite_ tarafından

"Rita!" Meri menjerit tertahan- merasa tertohok hingga menutup mulut ketakutan ketika melihat cairan hitam Rita mulai mengucur serta mengotori rantai.

"Ini salahku ..." Tangisnya dalam diam sembari memikirkan cara untuk mengeluarkan sahabatnya dari kandang serigala itu. Ia memfokuskan perhatiannya, membayangkan wajah Rita untuk mengirim telepati.

Bugh!

Mendengar suara pukulan, Meri melonjak lalu melihat sekelilingnya dan mendapati fakta seekor serigala berdiri gagah di ambang tubuhnya. "Si-siapa?!" Meri berusaha menjaga volume suaranya. Badannya gemetaran diikuti mundur perlahan menyisakan jarak juga serigala itu.

"Kami sudah memberimu kesempatan untuk hidup. Kami bahkan berbaik hati membiarkanmu untuk berkeliaran dengan bebas tanpa menganggu penghuni ... terutama tahanan,"

"Dan membiarkan aku terbunuh setelahnya? Tidak akan! Cukup kalian sudah membunuh ibu dan sekarang ayahku yang menjadi taruhannya!" Meri meraba dahan pohon belakangnya yang berukuran cukup besar. Ia ingin menghadiahkan salam pembukaannya dan membuktikan bahwa ia terlihat lemah, tetapi mampu. Mampu untuk melawan dan bersahabat ria dengan keberanian demi membela makna hidup. Tanpa basa-basi lagi ia melempar benda itu lalu berlari secepat mungkin.

"Anak sial!" maki sosok itu. Meri tersenyum dan kristal beningnya lolos begitu saja tanpa lupa berlari sekencang yang ia mampu. Sekencang-kencangnya berkat anugrah hybrid dari ayahnya. Meri tidak peduli, apapun itu yang penting paling tidak Rita tidak dalam ikatan rantai.

Ini semua salahku! ~ batinnya berteriak. Membayangkan sekian perlakuan buruk yang dilakukan serigala itu. Muak, ya, ia sudah muak sampai-sampai perutnya terasa mual.

"Meri! Meri! Ini aku Crystal, kamu di mana? Kami membutuhkan bantuanmu! Meri, apa suaraku sampai kepadamu?"

Meri hampir gagal melewati lima pohon zig-zag gara-gara suara mengejutkan itu. Tunggu, tunggu. Suaranya terdengar begitu jelas walau sedikit parau karena terkontaminasi oleh hembusan hawa. Itu artinya Crystal tidak berada jauh dari jangkauannya sekarang.
Tetapi, Meri belum bisa menjawab panggilan itu demi menjaga konsentrasi langkahnya.

Laut! Selamatkan aku begitu aku tiba! Aku mohon! ~ batin Meri berteriak ketika laut mulai terlihat. Serigala di belakangnya mulai mempercepat laju lari. Meri tahu, serigala itu akan susah menyusulnya ketika berhasil masuk ke laut.

"Bodoh! Jangan ke sana!"

Krakk!

"Waaaa!" Meri menarik ujung bajunya yang tiba-tiba digigit. Robekan cukup besar hingga kini hanya tersisa dalaman sederhana peninggalan ibunya.

"Crystall! Tunggu akuuuu! Sebentar lagi, ya!"

°°°°°

"Ke sana, pah!"

"Kamu yakin mereka ada di sarang serigala itu?"

"Yakin, yakin sembilan puluh sembilan koma sembilan persen! Aku yakin sekali Rita dalam bahaya!"

Christopher hanya mengangguk lalu kembali fokus pada jalan dengan istri tercintanya digendongannya. Jalan menuju istana tidak terlalu jauh dari pantai. Lelaki itu menghembuskan napasnya berat kala melihat wanitanya murung, entah apa yang terjadi, ia malah kehilangan kemampuan gombalnya. Iapun memutuskan untuk mencium guna memberi heroin penenang.

Ssshh!

"Suara daun, yang!" Carolina mengucapkan sesuatu membuat Christopher tersadar dari sikap diamnya kemudian menajamkan pendengaran.

"Ke kiri, sayang!" Ucap Carolina, namun Christopher menggeleng kuat-kuat.

"Mungkin aja itu pancingan! Kamu masih menanamkan kebiasaan cerobohmu ya? Persis Jihan!" Carolina malah mengelus rahang suaminya dengan gerakan menggoda.

"Sayang! Jangan-"

Cup!

"Jangan goda aku! Bahaya kalau kamu aku bugilin di sini!" Nada peringatan suaminya sama sekali tidak membuat wanita itu takut ataupun terkejut.

"Ke sana! Percaya deh!" Kali ini ia malah memasang wajah imut yang membuat suaminya pasti luluh.

"Nanti kalau-" andai ini serial tokoh anime, bayangkan saja bola mata Carolina penuh bulatan nyala.

"Baiklah! Tanggung sendiri resikonya, lho ...?"

"Cerewet, protektif, posesif. Lelah tahu—"

Christopher sedang enggan mendengar celotehan. "Sekarang!" Yang digendong hanya bisa senyam-senyum. Christopher merasa ada yang ganjal dan memutuskan untuk melihat keadaan siku Carolina yang ternyata semakin memburuk.

"Kamu gak ngerasain sakit lagi?
Tatapannya khawatir.

"Perih tapi gak apa-apa, kok!" Carolina tersenyum dan sedetik kemudian rautnya berubah panik, "CEPETAN! ANAK KITA SEKARAT, BEGE! GUE DIDIK, GUE LAHIRIN, EH MATI GA BERGUNA! KAN BERABE!"

"Ya, ish!" Christopher berjalan pelan-pelan untuk menjaga apapun yang terjadi dan berakhir berhenti dengan jarak yang jauh dari tumpukan daun itu. Kira-kira 3 meter.

Carolina menghela napas lelah, "Gimana mau lihat kalau jauh gini! Cepetan, aku punya feeling bagus!"

Krusuk! Krusuk!

"Siapa itu?" Suaranya seperti anak kecil dan keduanya melotot ketika melihat gadis dengan matanya yang bersinar macam monster.

"Aku udah bilang ...," Christopher menatap istrinya sebal. Saat hendak balik ke jalan setapak, gadis itu menahan baju Carolina. Matanya tidak seseram tadi dan ternyata sembap. Tiap kali ia menangis, bulir-bulir bening itu berubah menjadi benda padat berwarna putih.

"Tolong aku, hiks... Hiks...," Ia melepaskan cengkraman bajunya begitu pula Carolina yang turun dari gendongan suaminya, kemudian menghampiri anak itu dengan hati-hati. "Tolong, sahabatku menderita di dalam sana! Aku butuh pertolonganmu! Setelah itu kalian boleh minum darahku, boleh bunuh aku!" Ucapnya terisak-isak.

Carolina mengusap air mata itu yang lantas lebur menjadi mutiara. Rasanya ini dongeng yang menjadi nyata. Ia sudah bisa menebak kalau gadis ini tentunya seekor duyung. Tetapi tidak bisa, ada perkara yang lebih penting daripada menolong anak ini. Ada Rita yang sedang dalam bahaya.

"Ouch!" Carolina menggenggam sikunya yang robek. Christopher mendekat lalu mengelus kepala anak tadi. Ia tidak bisa berlama-lama.

"Maafkan aku, tapi aku punya masalah juga dengan serigala-serigala itu. Anakku terancam mati dan kami belum bisa menolongmu dulu ..."

"Namanya Rita? Apa dia seorang vampir?" Pernyataan sekaligus pertanyaan itu membuat pasutri itu saling tatap.

"Dari mana kamu tahu?" Tanya Carolina.

"Di-dia sahabatku, dia dalam masalah besar. Aku bisa memberi tahu di mana dia. Apa kalian percaya padaku?"

Carolina mengangguk pasti, "Ya, tunjukkan pada kami!"

°°°°°

Gue gak akan menyerah! Rita, maaf gue buat nyawa lo terancam!

Farel meminta sopir untuk berhenti di sebuah gedung yang terlihat angker. Mobil menepi dan cowok itu menyerahkan sebuah kartu dengan kilat metalik. Sopir itu antara terkejut dan heran menjadi satu. Farel menghembuskan napasnya. Apa bapak-bapak ini tidak tahu kartu transaksi? Sekali lagi, ia menyodorkan kartu itu. Kali ini wajah bapak itu malah sungkan-sungkan.

"Maaf dik, saya tahu itu untuk bayar ...," Bapak itu menatap Farel tidak enak sambil melirik sekilas mesin ATM mini yang berada di depannya, "tapi benda itu sedang rus—"

Belum selesai berbicara, tanpa pikir panjang, Farel sudah membungkam sopir itu dengan benda seri metalik perunggu. Ia tidak peduli, waktu adalah segala-galanya. Segera setelahnya ia membuka pintu dan pergi entah ke mana. Bangunan ini merupakan awal yang ia ketahui ketika bersama teman-temannya hendak pergi ke hutan angker itu. Saat hendak melangkah, ia malah ragu-ragu.

....

"Ke-kemungkinan besar dia pergi ke hu-hutan, ya?" Bo berusaha menghibur Ecrin yang digenangi air mata.

"Gue udah bilang sama lo buat jaga anak nakal itu dengan baik! Tapi lihat, baru aja ketemu udah ilang lagi. Terus gue harus gimana ini?" Ecrin menjambak rambutnya sendiri kemudian jongkok berupaya memikirkan solusi.

"Maaf, nona. Saya minta maaf—" Bo terkejut ketika Ecrin mencubit kakinya serta menatapnya horor.

"Kita cari yang lain! Siapin senjata yang ada, kita ke hutan sekarang!" Ia menapakkan kakinya keras-keras, berjalan menuju kamar.

Brak!

Ecrin mendorong pintu kamar begitu kerasnya dan sial, ia lupa dengan kopernya yang tertinggal di tengah jalan. Baru saja hendak melangkah keluar, Amerio datang dan menyodorkan benda besar itu tepat di hadapannya. Sejenak, bola mata cowok itu menatap Ecrin intens.

"Ecrin, gue tahu lo takut. Tapi lihat, semua orang di sini, semuanya berjuang untuk mempertaruhkan apa yang kita sayangi. Lo gak boleh panik gitu," tangannya menyisir Surai lembut Ecrin lalu tersenyum tulus. "Berjuang bersama untuk kepentingan bersama. Ya kan? Aku yakin Farel baik-baik aja!" Dan ucapan itu membuat bola mata lawan bicara membulat akibat mendengar kata 'aku-kamu'.

"Makasih banyak," ucapnya lalu mengambil alih koper itu.

Srak! Srak! Srak!

"Aku bantu untuk persediaan makanan!" Amerio duduk di kasur lalu mengambil telepon yang tersedia untuk memesan makanan ringan. Ecrin tidak menjawab.

Bugh!

Ecrin menutup ranselnya yang tidak terlalu penuh, namun memuat persediaan peluru dan beberapa bom asap cukup untuk melawan serigala-serigala itu begitupun Amerio.

Piko, walau badan cowok itu masih dalam keadaan tidak baik, ia tetap ingin berpatisipasi. Bo juga sudah siap dengan ransel dan sopir hotel yang bersedia disewa untuk mengantar ke dekat bangunan lama. Mereka berempat berkumpul dalam satu hati untuk saling menyelamatkan dan melindungi. Menjunjung tinggi rasa solidaritas.

"Yuk!" Ecrin tersenyum memandang satu-persatu teman-temannya. Tangannya terulur untuk bersorak ria diikuti tangan Amerio, Piko dan terakhir Bo.

"We love Bright, we deadly the Sorrow!"

°°°°°°

Okumaya devam et

Bunları da Beğeneceksin

30.2K 3K 37
[NOVEL DIJUAL ONLINE. SUDAH BISA DIBELI DI SITUS BUKALAPAK, SHOPEE, BLIBLI, WEB GUEPEDIA.COM, TOKOPEDIA. SEMUA DENGAN USER NAME GUEPEDIA] Karena mere...
884 88 5
Musuh jadi pacar 2 Jadi ini cerita lanjutan musuh jadi pacar 2 yg di akun @bila2005 Maaf ya guys aku ganti akun karna sebelumnya lupa kata sandi Di s...
49.1K 1.6K 17
Amel Natasya seorang gadis biasa, sederhana, dan cantik yang terlahir dari keluarga sederhana. Dia bekerja di sebuah play group, dia sangat menyukai...
24.1K 4.9K 41
Kelanjutan dari kisah Christy bersama teman temannya didalam lingkup aliansi. setelah berhasil mendamaikan bangsa serigala dan juga bangsa vampir. Ch...