The Most Wanted Vampire In Hi...

بواسطة naowrite_

47.4K 1.9K 407

Seorang perempuan bernama Janelle Risterita Roust yang notabenenya seorang perempuan keturunan vampire bergel... المزيد

Vampir
°•1
°•2
°•3
°•4
°•5
°•6
°•7
°•8
°•9
°•10
°•11
°•12
°•13
°•14
°•15
°•16
°•17
Janelle Risterita Roust
Jihan Christina Roust
Amerio Preka
Refa Raziel Melvin
Aloydia Rene Ecrin
°•18
°•19
°•20
°•21
°•22
°•23
°•24
°•25
°•26
°•27
°•28
°•29
°•30
°•31
°•33
°•34
°•35
°•36
°•37 Special Part (Story Of Character)
°•38
°•39
°•40
°•41
°•42
°•43
°•44
°•45
°•46 Chapter Khusus Penjelasan
°•47
°•48
°•49
°•50
°•51
°•52
°•53
°•54
°•55
°•56
°•57
°•58
°•59
°•60
°•61
°•62
°•63
°•64
°•65
°•66
°•67
°•68
°•69
°•70 🔞
Epilog

°•32

317 17 0
بواسطة naowrite_

"Kamu ... Aleena?" Rita menatap sekujur tubuh hewan laut berukuran jumbo itu yang berada tepat di hadapannya. Tampaknya, hewan itu sedang tertidur lelap. Meri pelan-pelan berenang ke dekat Rita lalu mengapit jari temannya itu kemudian membawanya buru-buru ke sebelah gua.

"Kamu jangan langsung nengok gitu! Kamu enggak tahu kalau paus itu terkejut kamu bisa dihisap masuk ke dalam mulutnya!" Walau pelan sekali, Rita bisa mendengar dengan jelas nada peringatan yang keluar dari mulut Meri.

Rita berdecak sebal, "Lalu apa? Tunggu dia sampai bangun? Bisa satu abad, Mer!"

"Tadi kamu lihat kan Oceana terpelanting jauh. Kamu mau kayak dia? Itu tadi gara-gara paus itu menguap terus buang napasnya," Ucapan Meri membuat kening Rita mengerut. Baginya, hal itu sedikit terdengar tidak masuk akal.

"Ya sudah, aku menurut padamu!" Rita memilih diam karena dari awal ia memang tidak tahu apa-apa. Maksud Meri saja tidak tahu.
Tiba-tiba ia mengetahui fakta anak kecil di hadapannya ada duyung. Kedua, gadis itu membawanya ke laut untuk menemui Aleena. Baiklah, untuk yang kedua ia paham, dan sekarang ketika sudah ketemu, malah beralasan yang aneh-aneh.

"Aku ke sana dulu! Kamu tunggu di sini, jangan ke mana-mana!" Rita mengangguk sambil melihat Meri dengan berani mendekati kerumunan kepiting menyeramkan itu—tepat berada di depan gua. Mereka seperti berkomunikasi, tetapi Rita tidak tahu apa yang mereka omongkan.

"Teman-teman, tolong beri tahu pada Aleena untuk menuju ke belakang gua. Ada tamu yang ingin menemuinya. Bisakah?"

Sepuluh ekor kepiting menoleh, "Bisa. Tapi mungkin butuh waktu sedikit lebih lama. Tidak masalah?" Crystal mengangguk.

"Tetapi, mungkin juga tidak bisa sebab ada seekor ikan kecil bernama Anemone yang selalu memberi pengaruh padanya. Aku hanya malas mendengar ceramahnya juga Aleena yang mau melakukan apa saja demi hewan itu!"

"Iya, hewan itu penipu! Dia bilang di tengah laut ada banyak plankton, tapi kenyataannya ada ikan besar penyuka kepiting! Syukur aku bisa pulang dengan selamat." Tutur yang lebih kecil di sampingnya.

Meri tersenyum, "Aku tunggu ya!"

°•°•°•°•°•°

"Waaaa!"

Bugh! Syuutt! Dung!

Ascher menabrak tumpukan koral, kepala Jihan menabrak seekor megalodon dan kembali terpelanting entah ke mana, Crystal ditangkap oleh seekor ikan pari berwarna biru muda. Hanya Cornelius dan pasangan pasutri yang berhasil menyeimbangkan badan. Motty dan Yasmin juga entah berada di mana sekarang.

"Cepat, cepat. Nanti aku tak dapat istri ... " Christopher malah bernyanyi dengan nada dangdut lalu berhenti ketika Carolina mencubit pinggangnya.

Cornelius memejamkan matanya. Ternyata anak-anaknya belum mahir menyesuaikan diri terhadap serangan tiba-tiba, terutama putranya sendiri yang telah dididik oleh guru profesional lebih dari 15 tahun. Sepertinya ada yang salah, dan nanti ia akan menanyakannya.

"Akhh! An**asjsksksn!" Jihan bangun dari posisinya tengkurapnya. Ternyata, bodi goals yang selama ini ia banggakan telah berjasa merusak terumbu karang cantik. Seketika ratusan hewan kecil berlari ketakutan sebab rumah mereka telah hancur. Jihan mendengus kesal kemudian bangun dan berenang dengan susah payah menuju yang lain.

Kenapa gue gak berhasil berdiri sempurna, sih? Mampus dah habis ini. ~Ascher menggeram lalu menopang tubuhnya untuk berdiri dengan batu karang yang sebelumnya dia tabrak. Kepalanya nyut-nyutan karena bagian itu yang terlebih dahulu menabrak. Ascher bahkan tidak peduli ketika melihat darah hitam yang terlihat larut di air berasal dari ubun-ubunnya.

"Ke sana Peri! Kita tolong Yasmin dan Motty dulu!" Crystal mempererat pegangan tangannya kala Peri, teman Oceana yang menolongnya melesat dengan cepat. Mereka mendekati sebuah pusaran kecil yang tidak berpotensi menyerap korban. Di sana Motty dan Yasmin sedang asyik diputar-putar oleh pusaran itu.

"Aku mau tolong mereka, Peri. Bisa kan?" Tanpa menjawab, binatang jumbo itu langsung menukik ke bawah dan Crystal dengan mudah menarik kedua pelindung setianya naik ke badan Peri.

Gadis itu mengelus-elus badan Peri dengan sayang, "Terima kasih, sekarang kita kembali ke wilayah yang ada teman-temanku juga ya?" Peri berputar satu kali tanda bahwa ia bahagia juga mau mengikuti perintah Crystal dengan senang hati.

Peri melesat dengan kecepatan tinggi dan hanya butuh beberapa detik untuk sampai pada tujuan. Christopher sampai membulatkan matanya saking terkejutnya, begitupun dengan Carolina dan tiga orang lainnya. Baru saja hendak menjauh, Crystal segera menahan.

"Jangan lari! Dia gak akan nyerang kalian, nyakitin kalian. Dia mau berteman! Dia ini teman Oceana! Umurnya lebih mudah 1 abad dari buyutku, makanya dia tidak begitu besar!" Teriak Crystal histeris yang dibalas kedipan mata oleh semua orang.

"Lo bilang ... Ini gak terlalu gede?" Jihan menunjuk hewan yang besar tubuhnya hampir setara dengan besar lemari di kamarnya. Hanya saja versi ini memiliki sayap yang membentang lebar juga memanjang secara horizontal.

"Gue, belum mau mati!" Ascher hendak lari tetapi Cornelius menahannya.

"Kamu dapat mainan darimana nak? Kenapa besar sekali?" Christopher berkata demikian masih dengan tatapan takjubnya.

"Paman jangan bilang—" belum saja Crystal menyelesaikan peringatannya, Peri memutar tubuhnya lalu mengibaskannya hingga membuat Christopher terbang jauh sekali.

Carolina tidak marah tetapi segera menyusul suaminya diikuti dengusan sabar dari Jihan dan Cornelius. Pari itu merendahkan tubuhnya membantu Crystal menurunkan Motty dan Yasmin. Sebelum ikan itu pergi, Crystal beradu kepala dengan Pari kemudian memberi ciuman tepat pada area sekitaran mata.

"Terima kasih, ya! Tolonglah kami lain kali lagi!" Crystal menggelitik bagian bawah leher lalu membiarkan ikan itu pergi dengan hati yang membuncah bahagia.

"Jadi ... Apa rencana kita berikutnya?" Tanya Jihan memecah keheningan sekaligus membantu ibunya yang baru saja tiba dengan papanya.

"Sebentar ...," Crystal ikut mendekati Christopher. Laki-laki itu memasang senyum manisnya yang menjiplak ke Jihan, "paman, ma-maafin temen aku. Tapi mulai sekarang paman harus bisa menjaga situasi. Peri itu ikan Pari yang cukup sensitif. Dia memang gak bisa bicara, tapi dia mengerti sekali bahasa manusia. Paman baik-baik saja kan?"

Christopher mengelus puncak kepala Crystal lalu tersenyum hangat, "Tidak masalah. Ini cuma luka kecil. Ayo, lanjutkan supaya masalah tidak semakin lama bersarang!"

°•°•°•°•°•°

"Jadi, apa tujuan lo ke sini?!" Tanya Piko dengan nada yang menjijikkan. Ecrin mendorong bahu cowok itu.

"Biar gue aja!" Serunya sedangkan Amerio dan Farel hanya diam menonton. Sepanjang malam, mereka berdua sibuk jaga bergilir hybrid itu atas perintah Ecrin dan kini tubuh mereka benar-benar mendambakan benda empuk.

"Nama lo Markson kan? Gue—"

"Arrghhhhhhhh!" Markson malah berteriak tiba-tiba membuat lima orang itu terkejut. "Jangan! Jangan sakiti putriku!" Lelaki itu merancau.

Ecrin, Amerio, Piko dan Farel terheran-heran lalu saling menatap satu sama lain. Sedangkan Bo masih bersidekap—sama sekali tidak mengurangi rasa ibanya. Malah kecurigaannya bertambah, "Tolong! Tolong lepasin gue! Putri gue dalam bahaya! Hiks..."

"Dia suruhan, ya?" Piko nyeletuk diikuti anggukan yang lain dua kali.

"Kita bunuh dia?" Tanya Bo pelan dan empat lainnya menggeleng.

"Ck! Karena dia setengah manusia mungkin kita bisa kasih kesempatan dia hidup sebentar aja! Dia pasti tahu tentang dunia serigala dan kita bisa selamatin Rita. Gimana?" Tanya Ecrin.

Bo menggeleng kuat, "Mending jangan! Lo gak boleh main percaya gitu aja sama orang asing apalagi hybrid!"

"Iya! Lebih baik jangan dulu, Rin—" Amerio terkejut ketika Ecrin malah hendak melepaskan rantai yang mengikat bagian perut.

"Ecrin! Jangan! Lo gila!" Piko, Bo dan Amerio berusaha menarik gadis itu sedangkan Farel malah diam saja. Air mukanya seperti orang ketakutan. Iapun berlari menuju keluar.

Bo yang melihatnya segera mengejar cowok itu, namun Farel lebih dulu mengerahkan tendangannya. Walaupun berhasil menghindar, Bo sama sekali tidak menyangka Farel menyerang secara tiba-tiba.

"Tuan mau ke mana?" Bo bertanya dengan menjaga nada suaranya.

"Subuh-subuh lo masih bisa menghibur gue! Panggil aja Farel dan tidak ada yang namanya anak BOS. Semua sama!" Farel menelan air liur sembari mengepalkan jemarinya, "gua mau pergi dulu! Tolong lo jaga semua orang di sini sampai gue kembali!"

"Kau mau ke mana?" Bo berusaha mendekati Farel tetapi cowok itu menjauh.

Cklek!

"Ke suatu tempat! Lo ikutin gue, gue pecat lo!" Farel mendorong pintu sambil menunjukkan layar ponselnya yang berisi kontak Melvin. Bukannya takut dipecat, tetapi Bo sungkan. Begitu jarak memungkinkan, Farel keluar lalu berlari sekuat tenaganya.

"FAREL!" Bo betlum menyerah dan segera mengejar anak Bosnya.

°•°•°•°•°

واصل القراءة

ستعجبك أيضاً

884 88 5
Musuh jadi pacar 2 Jadi ini cerita lanjutan musuh jadi pacar 2 yg di akun @bila2005 Maaf ya guys aku ganti akun karna sebelumnya lupa kata sandi Di s...
AYILAN بواسطة Naaani

قصص المراهقين

885 580 18
CERITA INI GA BAKALAN DI LANJUTKAN! Hanya kisah cinta seorang anak SMA yang membosankan. - - - Kisah seorang anak laki-laki yang merasa bersalah atas...
1.9K 12 6
Kumpulan sajak, puisi, dan diksi.
102K 5.7K 31
Tau hantu? Pernah liat? Bentuknya gimana? Serem kan? Bayangin kalo pacaran sama mereka? Horor bro! Tapi yang ini beda! Ga...