edited.
--
Gwen.
"Gwen bangun!!!"
Astaga, jam berapa ini? Kenapa suara Garfield terdengar sangat kencang sekali?
Aku langsung menyingkirkan selimut yang membungkus tubuhku lalu kemudian melirik ke arah jam dinding yang menunjukkan pukul tujuh pagi. Mengusap kedua mataku yang masih terasa berat untuk terbuka, kemudian merenggangkan otot-otot tubuh, sepertinya aku butuh berenang untuk membuat tubuhku lebih rileks dari sebelumnya.
Setelah merasa cukup sadar untuk bangkit dari kasur, aku melangkah untuk keluar dari kamar dan masuk ke dalam kamar Garfield.
"kau jadi mengantar ku kan?" tanyaku di ambang pintu nya.
"ya tentu saja, kenapa?"
"tidak apa-apa, aku akan mandi sekarang.. buatkan aku sarapan ya kak?"
"hahh, yasudah cepatlah mandi dan kita akan berangkat."
"ah iya, kenapa rumah sepi sekali? biasanya ada suara tv."
"ayah sudah berangkat keluar kota subuh tadi dan kau tau sendiri kalau mom sedang lembur."
"huh seperti biasa tidak memberitahuku terlebih dahulu."
"tentu saja." jawab Garfield yang sedang membereskan kasurnya.
Masuk ke dalam kamar mandi lalu cepat-cepat membersihkan diri agar tidak terlambat dan terjebak macet saat di perjalanan menuju universitas nanti.
Setelah mandi, aku langsung menuju kamar dan bersiap-siap dengan segala hal yang aku butuhkan untuk di bawa ke sana.
"cepatlah makan, aku membuatkan mu oatmeal." kata Garfield saat aku baru saja memasuki ruang makan.
"ya, terima kasih kak.." jawab ku sambil menyuapkan sendok demi sendok oatmeal yang di buatkan Garfield.
"ah ya Gwen, saat pulang nanti, mom akan membawa puppies."
"seriously?!" teriakku karena terkejut saat Garfield memberikan kabar terhebat itu.
Dari dulu aku memang ingin seekor anak anjing, tetapi ibu tidak pernah memperbolehkan aku membelinya karena menurut nya aku tidak akan bisa merawatnya.
"ya, tadi ibu menelfon dan mengatakan kalau saat pulang nanti akan membawa puppies."
"bagaimana bisa?"
"hmm, katanya puppies itu memang sudah ada di rumah sakit dari satu bulan yang lalu dan pemiliknya sudah tidak mau mengurus, jadi ibu akan membawanya pulang." jelas Garfield.
"YEEEEEEEEAAAAAHHHH AKU SENANG!" teriakku yang sukses membawa masalah pada telinga Garfield.
"bisakah kau tidak berteriak?!!"
"maafkan aku kak.. aku terlalu senang,"
***
Setelah melewati lalu lintas yang lumayan padat, akhirnya aku dan Garfield sampai di tujuan, yaitu Universitas Gertiasdamoul.
"hmm kampusnya bagus juga." ujar Garfield saat mobil memasuki area universitas.
"tentu saja, makanya jangan berlatih terus, kau kan jadi tidak tau apa-apa.."
"ya habis mau bagaimana lagi? aku memang sibuk dengan hal itu, apa kau tidak bangga mendapat julukan si adik sang pencetak score?" tanya nya.
"tidak, aku merasa biasa saja."
"kau menyebalkan."
Setelah memarkirkan mobil, Garfield langsung masuk ke dalam ruang pertemuan orang tua yang di adakan, ya universitas ini memang dadakan sekali, satu hari setelah undangan sampai, seluruh calon mahasiswa dan orang tua di kumpulkan.
Aku tau seharusnya orang tua yang hadir, tapi mau bagaimana lagi? Mereka sedang sibuk dan aku tidak mau memaksa mereka untuk datang.
Aku berpisah dengan Garfield, daripada bosan menunggunya akhirnya aku berjalan-jalan dan melihat-lihat sampai akhirnya aku menemukan sebuah café. Aku masuk ke dalam dan menempati kursi kosong yang tersedia di dekat barista.
"ada yang ingin anda pesan miss?" tanya seorang barista pria dengan ramah.
"apa ada green tea latte?"
"tentu miss, akan saya buatkan." ujarnya yang kemudian pergi menjauh dari hadapanku.
"good choice," kata seseorang yang tiba-tiba saja duduk tepat di sebelahku.
"ya, tentu."
"lain kali kau harus mencoba cotton candy frappuccino," katanya lagi dengan bahasa yang sangat aku mengerti.
Aku cukup heran, karena wajahnya nampak seperti orang Asia, tetapi bahasa yang dia miliki sangat baik.
"how about the taste?" tanyaku.
"you'll know after my order came, oh ya by the way, i'm Min Yoon Gi, but you can call me Suga," jawabnya dengan mengulas senyuman.
Pantas saja wajahnya terasa asing, aku berpikir dia berasal dari Japan atau Korea. Tapi entahlah, omong-omong, aku sangat suka dengan penampilannya, dia kelihatan sangat keren.
"can i try your order? ah ya, my name is Gwen Laysford Gilton, you can call me Gwen. by the way, where do you come from Suga?"
"sure, why not Gwen." ujarnya sambil tersenyum kembali, "i'm from Korea,"
"ah i see. so, why did you continue your study here Suga?"
"hm, i don't really know. i like fashion, and my mom take me to this university and boom.. i'm here Gwen,"
Mendengar perkataannya membuatku yakin kalau aku dan Suga akan berada pada jurusan yang sama, dia menyebutkan kata fashion? Sudah di pastikan dia akan satu fakultas denganku.
"Suga, apa kau baru masuk tahun ini?" tanyaku meyakinkan.
"ya Gwen."
"kau di jurusan fashion designer?" tanyaku lagi.
"tentu Gwen."
"ah! akhirnya aku mendapatkan teman baru!!" teriakku dengan sangat senang.
"Gwen! pelan kan suara mu sedikit.. memang kau di jurusan yang sama dengan ku?"
"ya Suga, kita sama! semoga saja kita bisa berada di dalam kelas yang sama juga." kataku antusias.
"kau ini sangat bersemangat sekali Gwen," ujarnya sambil meminum cotton candy frappuccino pesanannya tadi.
Kalau di perhatikan, untuk kalangan orang Asia, Suga termasuk laki-laki yang cukup tampan dengan rambut berwarna hijau, bentuk tubuh yang bagus walaupun tidak terlalu tinggi, dia bisa di katakan perfect.
"kau memperhatikan ku Gwen?" tanya nya yang membuatku terkejut.
"ah maaf Suga, aku hanya..."
"aku tau, kalau aku tampan." ujarnya sambil memberikan senyuman.
"kau ini besar kepala Suga."
"berikan nomor mu Gwen, mungkin saja aku ingin menghubungi mu nanti."
"tentu saja Suga."
Setelah itu, banyak sekali yang aku obrolkan dengannya, mulai dari band favorite sampai makanan favorite. Aku merasa begitu dekat dengannya walaupun aku baru saja bertemu dengan Suga. Aku harus menceritakan hal ini pada Manu sepulang nya nanti.
****
Yang mau tau siapa itu Suga? Nih fotonya di bawah...