part 78

1.4K 87 4
                                    

Manurios.

"hah!" aku berteriak karena mimpiku sendiri.

"apa ada masalah Manu?" tanya professor Galiley.

"ah tidak apa-apa prof, maafkan aku.." mencoba menenangkan detakan jantungku dengan mengatur napas secara perlahan.

"are you okey?" tanya Danielle seraya mengusap pundakku.

"em," aku mengangguk.

Bel tanda berakhirnya pelajaran telah berbunyi, dengan langkah cepat aku meninggalkan kelas karena hari ini aku ada janji dengan Kendall untuk menemani nya mencari buku di perpustakaan besar.

"hey," sapa Kendall saat aku datang, seperti biasa Kendall memelukku dengan senyum mengembang di wajahnya. "ayo kita berangkat,"

Setelah pertemuan pertama kami di pesta dan juga ciuman itu, hubungan ku dengan Kendall semakin dekat.

Kami tidak memilih ikatan berpacaran, tetapi hubungan kami adalah konsisten, seperti kau milikku dan aku milikmu.

"duduklah," ujarnya.

Setelah sadar, ternyata aku sudah duduk di kursi sebuah cafe dan bukan perpustakaan. Kendall berlalu pergi setelah aku duduk dan tersadar..

"Manu, untukmu," Kendall memberikan ku segelas hot chocolate.

Walaupun kami baru saja mengenal satu sama lain, namun rasanya hubungan kami begitu dekat.

"kenapa tidak pergi ke perpustakaan?" tanya ku yang di sambut senyuman hangat dari bibir Kendall.

"bagaimana mungkin aku mengajakmu kesana jika ekspresimu saat datang seperti itu," jawabnya, "hey, what's wrong?" Kendall memegang tanganku.

Tidak ada alasan untuk tidak menggenggam tangan Kendall, rasanya ingin berbohong pun tidak akan ada guna nya.

"saat di kelas tadi, aku tidak sengaja tertidur.. dan mimpiku sangat aneh Ken,"

"mimpi? ada apa dengan mimpi-mu?"

"aku bermimpi tentang Gwen.." aku tidak bisa membicarakan hal ini dengan Kendall, aku tidak bisa.

"hey, it's okey. ceritakan lah.."

Kendall mengusap lengan ku dan membuatku menarik napas berat lalu kemudian menghembuskannya.

"aku bermimpi Gwen masuk ke dalam rumah sakit, lalu.. aku melihatnya, ia, ia sedang koma karena pendaharan di kepala nya.. rasanya benar-benar menyesakkan," tuturku pada Kendall.

"lalu apa yang terjadi?"

"di mimpi itu aku hanya bisa menatapnya, aku mencoba berbicara dengan semua orang yang berada disana namun tidak ada satu pun yang mendengarkan ku.. aku ingin memegang wajah Gwen, namun tidak bisa, aku seperti arwah yang menembus Ken, a-aku tidak mengerti apa arti dari mimpiku itu.." lagi-lagi dadaku terasa sesak saat mengingat mimpi itu.

"sstt!" tanpa sadar Kendall sudah duduk di sampingku dan memelukku dengan erat, "relax manu.. relax, everything will gonna be okey," Kendall memelukku erat sambil mengusap punggung tubuhku. "malam ini menginap lah di rumah ku," ujarnya yang aku jawab dengan anggukan.

Aku tidak bisa merasa tenang, aku benar-benar memikirkan banyak hal saat ini..

Aku membutuhkan seseorang yang bisa membuatku setidaknya merasa sedikit tenang walau hanya menyentuh tanganku.

Aku pergi bersama dengan Kendall.

Kendall mempersilahkan ku untuk menginap dirumahnya, sebelumnya ia meminta izin kepada orangtua nya yang sedang berada di luar kota, dan mereka mengizinkan.

M A N U R I O S - 2 [THE END]Where stories live. Discover now