part 13

4.3K 251 2
                                    

edited.
--
Gwen.

"bangunlah pemalas!!!" teriakan dari suara yang sudah sangat tidak asing bagiku, siapa lagi kalau bukan Garfield?

"iya iya aku bangun!" kataku sambil menarik kembali selimut sampai menutupi seluruh tubuh.

"astaga! kau ini memang benar-benar pemalas Gwen! bangunlah! kita harus segera berangkat bodoh."

Kali ini bukan hanya teriakan, kakak ku menarik selimut dan membuatku terjatuh ke lantai.

DUG!! bunyi keras itu terdengar saat tubuhku mendarat mulus di lantai.

"AAAAAHHHH SAKIT!!!!" teriakku yang di hadiahi tawa kencang dari Garfield yang sudah berlari kencang keluar kamar.

Aku langsung bangun dan mengecek jam di ponselku, ternyata masih pukul 5 pagi, sedangkan aku akan berangkat menuju bandara pukul 08:00.

"benar-benar!" umpatku.

Setelah mengecek jam di ponsel, pandangan ku langsung beralih ke notifikasi.

3 messages from Manu.
1 messages from Latanya.
1 messages from unknown.

3 missed call from Mom.
1 missed call from Garfield.

200 likes instagram
3 DM twitter
15 notifi twitter
4 snaps

Astaga, kenapa banyak sekali notifikasi sih? Batinku.

Akhirnya aku mulai membuka satu persatu pesan yang masuk dan notif lainnya.

Manurios : hey, tiba-tiba saja aku sangat merindukan mu Gwen
Manurios : kenapa kalian berteriak-teriak sepagi ini?
Manurios : Gwen apa yang terjadi disana?

Gwen : kau memang selalu merindukan ku, Manu
Gwen : keributan kecil dengan kakak ku, tidak terjadi apa-apa selain itu

send.

Latanya : Gwen! undangan ku sudah sampai dan aku harus keluar kota karena hal itu. aku di terima di jurusan management, aku sangat senang! bagaimana dengan mu?

Gwen : benarkah? ah kita belum sempat bertemu lagi semenjak kelulusan. aku sangat senang mendengar kabar gembira mu, Tanya. undangan ku belum sampai, doakan aku ya

send.

Unknown : hey Gwen, bagaimana kabar mu? - Harry.

Setelah membaca pesan singkat itu, aku sempat berpikir, siapa itu Harry? Apa aku pernah mengenalnya? Tapi dimana, dan kapan? Aku tidak mengingatnya.

Gwen : Harry siapa? aku tidak tau.

send.

Setelah membuka semua notifikasi mulai dari pesan dan media sosial ku, akhirnya aku menaruh ponselku di atas nakas dan berjalan menuju pintu balkon untuk membukanya.

Saat baru membuka pintu, udara sejuk di pagi hari menyeruak masuk ke dalam kamarku, aku sempat menggigil karena nya, tetapi ini sangat menenangkan.

Aku menyukai suasana di pagi hari..

Dengan memakai sweater yang kebesaran, aku mencoba menghangatkan tubuh dengan memeluknya dengan kedua tanganku. Entahlah, rasanya tidak terlalu hangat jika memeluk dirimu sendiri..

Disaat ini, hal yang terlintas di pikiran ku adalah kenangan bersama Manu.

Aku memejamkan mataku, sambil menghadap balkon kamar Manu. Aku mengulang semua memori yang tersimpan jelas di dalam pikiran ku, tentang aku dan Manu.

Semuanya sangat hangat, bahkan suasana pagi ini pun tidak terasa begitu dingin seperti saat aku baru membuka pintu. Semakin aku mengingat memori ku akan Manu, membuat dadaku berdebar cepat, semuanya sangat menyenangkan dan tidak terasa waktu berlalu begitu cepat.

"hey, sedang memikirkan apa?" tanya seseorang dengan suara yang khas dan sangat lembut, Manu.

M A N U R I O S - 2 [THE END]Where stories live. Discover now