part 47

2.4K 165 0
                                    

Gwen.

Akhirnya waktu yang ditunggu-tunggu oleh ku tiba, yaitu kepulangan kakak. Dengan penuh semangat, aku bangun pagi sekali, untuk membersihkan diri, sarapan, berpakaian yang rapih lalu kemudian menjemput nya di bandara.

"tumben sekali kau sudah bangun," ujar ibu yang sedang memasak di dapur.

"ya, aku sangat merindukan Garfield mom, itu sebabnya aku sangat bersemangat untuk hari ini.."

"buatlah semangatmu itu menjadi semangat yang baik dan berlaku setiap hari, bukan hanya karena ingin bertemu dengan kakak-mu, sayang.."

"yes mommy,"

"good morning," sapa ayah seraya mengecup puncak teratas kepalaku dan lalu duduk di kursi meja makan. "tumben sekali putri ayah satu-satunya sudah wangi di pagi seperti ini.. apa kau ingin berkencan dengan Manu?" tanyanya.

"astaga, kenapa kalian aneh sekali sih saat melihat ku sudah rapih di pagi hari?"

"karena kau itu pemalas Gwen, ingin berangkat ke sekolah pun kau harus di bangunkan oleh kakak-mu atau tidak Manu, ya sekalinya kau bangun sendiri.. pasti karena ada hal penting, dan itu sangat jarang. ah ya, dan selama kau mulai kuliah, Suga lah yang selalu membangunkan-mu," jawab ibuku dengan penjelasan yang sangat panjang.

"ah, baiklah, baiklah.. terserah,"
Aku sudah tidak bisa mengelak bila ibu sudah membeberkan perilaku ku secara detail seperti ini, aku juga tidak bisa membantah karena itu adalah kebenaran. Memalukan.

"omong-omong, kemana Suga? aku sudah lama tidak melihatnya, apa kalian sedang bertengkar?" tanya ayah dengan menyesap kopi panasnya.

"tentu tidak dad, Suga sedang pulang ke Korea, itu sebabnya ia tidak datang," jawabku dengan menyuapkan lasagna buatan ibu.

"oh, lalu kenapa kau tidak ikut?" tambah ayah.

"em, bulan depan aku akan ke Korea,"

"wow, keren.. bawakan aku sesuatu dari sana okey Gwen?!" tanya ayah dengan mengacungkan jempolnya.

"ya, sure. asalkan kau memberikan ku uang jajan yang banyak untuk membeli sesuatu disana.."

"tentu saja!"

Ya, beginilah keluarga ku, terutama ayah, ia tidak pernah pelit kepada anak-anaknya dalam hal apapun, dan untungnya aku juga Garfield sebagai anak mengerti apa yang harus di lakukan dengan uang yang ayah diberikan.

Karena selama liburan aku tidak pergi kemana-mana, uang tabunganku pun selalu naik angkanya karena aku tidak pernah menggunakannya, walaupun mungkin saat pergi bersama Justin aku menggunakannya sedikit  namun hal tersebut tidak terlalu banyak mengurangi isi tabunganku.

***
Di Bandara.

"kakak!" teriakku saat melihat Garfield keluar dari pintu dengan mengenakan topi dan masker seperti biasanya. Entahlah, menurutnya.. Mengenakan hal tersebut akan membuatnya aman.

Terkadang dia terlalu narsis karena namanya mulai terkenal setelah pertandingan.

"i miss you!" ujarnya seraya memeluk tubuhku, "tumben sekali kau mau menjemputku pagi-pagi Gwen.."

"itu semua karena aku merindukan-mu," jawabku dengan memasang senyum bahagia.

"ah ya, aku ingin memperkenalkan mu pada seseorang,"

"aku tahu, pasti kekasihmu,"

"kenapa kau bisa menebaknya?"

"sebenarnya, beberapa hari yang lalu, aku ke kamarmu dan melihat foto kalian yang sangat banyak tertempel di dinding, dan kalian sangat romantis..."

M A N U R I O S - 2 [THE END]Where stories live. Discover now