part 39

2.1K 165 4
                                    

Gwen.

"ya, kalian sedang apa?"
Suara itu membuatku terkejut dan dengan cepat aku langsung melepaskan pelukan ku dari Harry. Aku sudah tahu siapa yang datang tanpa harus menatapnya, aku harus bagaimana sekarang?! Batinku.
"jawab aku, kalian sedang apa?" tanya nya sekali lagi.

"Suga," panggilku yang dihadiahi tatapan tajam tanpa ekspresi darinya.

"jadi kau yang bernama Suga," tambah Harry dengan mengulas senyum.

"jangan mengubah pembicaraan, aku bertanya kalian sedang apa barusan?" tanya Suga lagi yang kali ini sukses membuat ku membeku dan tidak bisa melakukan apapun selain diam dan memperhatikannya. "tidak ada jawaban? hah," katanya dengan mengulas senyum meremehkan, ya itu senyum meremehkan Suga, untuk pertama kalinya ia memberikan senyuman itu sambil menatap tepat di manik mataku. "baiklah, lebih baik aku pulang, aku takut mengganggu hubungan lama yang akan terjalin kembali," tambahnya.

Suga! Apa-apaan dia lancang berkata seperti itu!

"SUGA!" teriakku dan berlari ke arahnya. "jangan pergi begitu saja!" teriakku lagi.

"berhentilah berteriak wanita bodoh, lanjutkan urusan-mu.. ah ya, dan satu lagi, jangan hubungi aku jika kau hanya ingin aku melihat adegan seperti tadi, itu tidak penting, dan..." Suga mendekatkan wajahnya dengan wajahku lalu berbisik, "itu memuakkan, sampah,"

Mataku terbelalak saat Suga berani-beraninya mengeluarkan kata-kata seperti itu. Dan ini, semua ini adalah pertama kalinya bagiku mendapatkan perlakuan kasar dari Suga, walaupun ia tidak memukul ku secara fisik, tetapi ia telah sukses memukul ku secara batin.

Saat Suga mulai melangkah pergi, tangan ku langsung mencengkram lengannya. "don't go, stay," kataku sambil tertunduk menahan tangis. "jangan pergi, ku mohon, jangan pergi," Aku tidak berani menatap wajahnya lagi untuk saat ini, aku terlalu takut untuk menatap wajahnya, aku benar-benar takut.

"sudahlah," tiba-tiba Suga memeluk tubuhku dan aku langsung membalasnya. "kita masuk ke dalam, hujan akan segara turun," tambahnya sambil menggenggam tanganku.
Saat berjalan menuju pintu masuk, langkah kaki ku terhenti karena Suga tiba-tiba saja menghentikan langkahnya. "kau, Harry, berhentilah membuatnya seperti ini.. pergilah lagi dan jangan kembali, kau dengar?" ujar Suga.

"apa yang kau katakan? kau bukan siapa-siapa disini!" bantah Harry yang sukses membuatku terkejut akibat nada suara nya yang meninggi.

"so, how about you buddy? who you are?"
Suga, entah mengapa nada suaranya cepat sekali berubah-ubah, saat memelukku ia mengeluarkan suara yang lembut, namun sekarang?

"a-ak-ku, lelakinya!" jawab Harry yang di sambut kekehan Suga. "kenapa kau tertawa?! hah?!"

"lelakinya? hahaha" nada suara Suga berubah menjadi tenang lagi, namun.. "laki-laki mana yang tega pergi begitu saja dengan alasan yang tidak jelas seperti itu! jika kau ingin menyakitinya lagi, lebih baik langsung saja, tidak usah bertele-tele seperti ini! kau bodoh atau apa? umur-mu berapa sih? berkata kau lelakinya namun tanpa kau sadari kau sendiri lah yang mempermainkannya! jangan kelewat bodoh Harry, berhentilah membuat seorang wanita menahan tangisnya karena dirimu! pergilah!" teriak Suga.

Aku menatap Harry yang sedang tertunduk dan lalu ia berjalan pergi meninggalkan rumahku tanpa mengucapkan sepatah katapun.

Aku diam di bawa masuk ke dalam rumah oleh Suga.

***

Sampainya di kamar, aku duduk di tepi kasur sedangkan Suga berdiri tepat di depan pintu balkon.

"Suga, a-aku.."

"aku sudah tau semuanya, tidak perlu menjelaskan padaku, tapi jelaskan lah pada Manu," jawabnya.

M A N U R I O S - 2 [THE END]Where stories live. Discover now