part 19

4.1K 215 4
                                    

edited.
--
Manurios.

Akhirnya aku sampai di London. Cuaca saat ini sangat membuatku nyaman dan begitu tenang.

Saat sampai di kamar hotel, aku langsung membuka jendela dan melihat pemandangan kota. Langit masih begitu cerah dan masih banyak orang yang berlalu-lalang. Sebentar lagi aku akan menetap dan menjalankan aktivitas rutin ku disini.

"Manu, disini keren.." ujar Justin yang sedari tadi juga ikut memperhatikan jalanan kota London.

"ya, Justin.."

"aku iri padamu, sebentar lagi kau akan melihat pemandangan ini setiap hari, sedangkan aku hanya akan pergi ke sekolah, bermain di rumah bersama nanny atau pergi ke kantor ibu. itu sangat membosankan Manu."

Mengapa anak kecil ini bisa sangat cerewet sekali? Aku semakin gemas dengan tingkah lakunya.

Justin sama persis dengan Gwen, mereka berdua memang seperti kakak-beradik yang sesungguhnya.

"sebenarnya, akulah yang iri padamu Justin." kataku sambil berjongkok untuk menyetarakan tinggiku dengan Justin.

"kenapa?" tanya nya sambil menangkup pipiku dengan kedua tangannya.

"walaupun pemandangan disini sangat indah, tetapi.. aku tidak bisa memeluk mu juga mom, sedangkan kau? tentu saja kau bisa memeluk mom setiap hari. lalu, disana ada Gwen, sedangkan disini? tidak ada, kau masih bisa bertemu dengan Gwen setiap harinya, sedangkan aku tidak. bagaimana mungkin kalau aku tidak iri padamu?" kataku dengan mengulas senyum yang di hadiahi pelukan oleh Justin.

"aku sudah berjanji akan menjaga mereka Manu, kau harus belajar dengan baik disini supaya kau bisa cepat kembali."

"ya, tentu saja."

***

Keesokan harinya, aku langsung menuju kampus dan bersiap-siap mencari dorm, aku tidak membutuhkan dorm yang mewah, asalkan teman sekamarku tidak aneh dan tempatnya nyaman, aku akan sangat menerimanya.

"baiklah, disini kamar anda Manu." ujar Tatiana, seseorang yang membantuku mencari dorm.

"bagaimana menurut-mu?" tanya ibu saat aku sedang melihat-lihat isi dorm ku.

"bagaimana menurut-mu?" tanya ibu saat aku sedang melihat-lihat isi dorm ku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini tempat yang bagus, ini cocok untukku.

"dimana tempat aku tidur?" tanya ku pada Tatiana.

"kau yang di bawah Manu, karena untuk kasur yang di atas sudah ada yang menempati."

"ya aku ingin dorm ini." kataku dengan mantap.

Setelah memilih dorm, aku duduk menunggu ibu menyelesaikan segala urusan yang berhubungan dengan dorm dan juga kampusku nanti.

Aku memperhatikan Justin yang sedang berlarian kesana kemari dengan sangat riang, hanya dengan memperhatikannya saja bisa membuat senyumku mengembang.

"hey buddy!" sapa seseorang sambil menepuk bahuku.

"ya?"

"em ngomong-ngomong, kau yang akan menempati kamar 319 itu?" tanya nya. "ah ya? lebih baik kita berkenalan lebih dulu, namaku Nash, Nash Grier." katanya sambil mengulurkan tangan.

"ah ya, namaku Manurios, kau bisa memanggilku Manu. by the way, aku memang yang menempati kamar itu."

"hahaha akhirnya sahabatku memiliki teman sekamar juga." katanya dengan tawa.

"maksudmu Nash?"

"ya, jadi aku mempunyai sahabat, namanya Niall, dia belum mendapatkan teman sekamar dari pertama kali dia menempati kamar itu. akhirnya sekarang dia mendapatkan teman.."

"jadi bagaimana Niall..." sebelum menyelesaikan perkataan ku, tiba-tiba saja seseorang berlari ke arah ku dan juga Nash.

"oyoyyyyy!!" teriaknya sambil berlari.

"hey Niall!" panggil Nash.

Aku langsung menoleh dan mendapati seorang laki-laki dengan tubuh tidak terlalu tinggi, memiliki rambut blonde, dan dia memakai behel di giginya.

Melihatnya mengenakan behel, tidak menunjukkan kalau dia seperti nerd, tetapi malah kelihatan lucu.

"who is he Nash?" tanya nya dengan senyum mengembang.

"your roommate Nialler!" jawab Nash.

"what? seriously? oh okay, hai, my name is Niall Horan, you can call me Niall or Nialler, but its up to you bro.." ujarnya sambil mengulurkan tangan untuk berjabat tangan denganku.

"ya Niall, let's be a good roommate."

Disini aku harus mendapatkan teman baru, secepatnya, karna aku tidak ingin kesepian saat memulai perkuliahan nanti.

"ya! tentu saja, kau akan ku kenalkan juga pada Jhonson nanti." ujarnya.

"Jhonson?"

"ya, dia sahabatku dan Nash juga, dia adalah roommate Nash, tapi..." tiba-tiba saja Niall mendekatkan wajahnya pada telingaku dan berbisik, "hati-hati dengannya, dia sedikit liar," jelas Niall yang di hadiahi tawa oleh Nash.

"hey Ni, kalau ingin berbisik, buatlah suaramu itu mengecil, bahkan aku saja masih bisa mendengar ucapan mu." kata Nash dengan tawa yang disambut juga dengan tawaku.

"jadi Manu, kapan kau akan pindah kesini? lagi pula, perkuliahan akan di mulai dua bulan lagi." Nash menjelaskan.

"mungkin aku akan pindah bulan depan, aku belum membereskan apa-apa dan belum siap meninggalkan semua yang ada disana."

"aaaahh.." tiba-tiba Niall duduk di sebelahku sambil merangkulku, "kalau boleh aku tebak, pasti kau belum siap meninggalkan kekasih mu kan?" tanya Niall yang sukses membuat mataku membesar.

"ah tanpa kau menjawab aku sudah tau jawaban mu, hey buddy, dengarlah.. kau kesini bukan untuk main-main kan? jadi, jangan membuat dirimu berat hanya karna seseorang yang kau sayang disana, kalau kau berhasil, dia juga pasti akan tetap bersama mu."

"hah, Niall kau mulai lagi berpidato.. padahal kau saja single sudah lama sekali," ujar Nash.

"tapi aku selalu benar kan?" tanya Niall yang di hadiahi anggukan dari Nash.

"tenang saja buddy, untuk sekarang kau harus fokus pada studi mu dulu, baru wanita, itulah kuncinya." kata Niall sambil mengacungkan jempolnya.

"ya Niall terima kasih untuk pendapat mu."

Walaupun baru bertemu dengan mereka, tetapi aku sudah merasa cukup nyaman untuk mengobrol dan bercanda dengan mereka.

Di akhir perbincangan, aku baru mengetahui kalau aku, Niall, dan Nash berada pada studi yang sama, yaitu kedokteran. Ini akan sangat menyenangkan, aku akan menceritakan segalanya pada Gwen saat pulang nanti.

****

Foto teman barunya Manu nih.....
Niall and Nash

Niall and Nash

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
M A N U R I O S - 2 [THE END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang