part 22

3.7K 197 26
                                    

edited.
--
Gwen.

"Gwen bangun!!!"

Astaga, jam berapa ini? Kenapa suara Garfield terdengar sangat kencang sekali?

Aku langsung menyingkirkan selimut yang membungkus tubuhku lalu kemudian melirik ke arah jam dinding yang menunjukkan pukul tujuh pagi. Mengusap kedua mataku yang masih terasa berat untuk terbuka, kemudian merenggangkan otot-otot tubuh, sepertinya aku butuh berenang untuk membuat tubuhku lebih rileks dari sebelumnya.

Setelah merasa cukup sadar untuk bangkit dari kasur, aku melangkah untuk keluar dari kamar dan masuk ke dalam kamar Garfield.

"kau jadi mengantar ku kan?" tanyaku di ambang pintu nya.

"ya tentu saja, kenapa?"

"tidak apa-apa, aku akan mandi sekarang.. buatkan aku sarapan ya kak?"

"hahh, yasudah cepatlah mandi dan kita akan berangkat."

"ah iya, kenapa rumah sepi sekali? biasanya ada suara tv."

"ayah sudah berangkat keluar kota subuh tadi dan kau tau sendiri kalau mom sedang lembur."

"huh seperti biasa tidak memberitahuku terlebih dahulu."

"tentu saja." jawab Garfield yang sedang membereskan kasurnya.

Masuk ke dalam kamar mandi lalu cepat-cepat membersihkan diri agar tidak terlambat dan terjebak macet saat di perjalanan menuju universitas nanti.

Setelah mandi, aku langsung menuju kamar dan bersiap-siap dengan segala hal yang aku butuhkan untuk di bawa ke sana.

"cepatlah makan, aku membuatkan mu oatmeal." kata Garfield saat aku baru saja memasuki ruang makan.

"ya, terima kasih kak.." jawab ku sambil menyuapkan sendok demi sendok oatmeal yang di buatkan Garfield.

"ah ya Gwen, saat pulang nanti, mom akan membawa puppies."

"seriously?!" teriakku karena terkejut saat Garfield memberikan kabar terhebat itu.

Dari dulu aku memang ingin seekor anak anjing, tetapi ibu tidak pernah memperbolehkan aku membelinya karena menurut nya aku tidak akan bisa merawatnya.

"ya, tadi ibu menelfon dan mengatakan kalau saat pulang nanti akan membawa puppies."

"bagaimana bisa?"

"hmm, katanya puppies itu memang sudah ada di rumah sakit dari satu bulan yang lalu dan pemiliknya sudah tidak mau mengurus, jadi ibu akan membawanya pulang." jelas Garfield.

"YEEEEEEEEAAAAAHHHH AKU SENANG!" teriakku yang sukses membawa masalah pada telinga Garfield.

"bisakah kau tidak berteriak?!!"

"maafkan aku kak.. aku terlalu senang,"

***

Setelah melewati lalu lintas yang lumayan padat, akhirnya aku dan Garfield sampai di tujuan, yaitu Universitas Gertiasdamoul.

"hmm kampusnya bagus juga." ujar Garfield saat mobil memasuki area universitas.

"tentu saja, makanya jangan berlatih terus, kau kan jadi tidak tau apa-apa.."

"ya habis mau bagaimana lagi? aku memang sibuk dengan hal itu, apa kau tidak bangga mendapat julukan si adik sang pencetak score?" tanya nya.

"tidak, aku merasa biasa saja."

"kau menyebalkan."

Setelah memarkirkan mobil, Garfield langsung masuk ke dalam ruang pertemuan orang tua yang di adakan, ya universitas ini memang dadakan sekali, satu hari setelah undangan sampai, seluruh calon mahasiswa dan orang tua di kumpulkan.

M A N U R I O S - 2 [THE END]Where stories live. Discover now