part 82

1.6K 96 4
                                    

Manurios.

Mendapatkan kabar dari Suga jika aku bisa menemui Gwen besok pagi membuatku sangat senang. Akhirnya aku bisa bertemu dengannya setelah lama kami berpisah.

"besok aku akan akan ke rumah sakit.." ujarku pada Nash, Niall dan juga Jhonson yang sedang duduk di kursi meja makan.

"kau ingin datang lagi kesana?" tanya Nash, "tapi, Gwen kan sudah.."

"tidak," potong ku, "dia bukanlah kekasih Gwen.. dan Suga mempersilahkan ku datang untuk berdua dengan Gwen besok pagi, aku akan kesana untuk menemuinya,"

"goodluck buddy," sahut Niall.

Keesokan harinya, aku bangun pagi sekali untuk segera bersiap dan berangkat ke rumah sakit.

Aku meninggalkan Nash, Niall dan juga Jhonson yang masih tertidur pulas di dalam kamarku.

Setibanya dirumah sakit, aku langsung bertemu dengan Suga, ia menungguku di depan kamar lalu kemudian mempersilahkan ku untuk masuk ke dalam kamar Gwen..

"hey, beautiful.." sapaku seraya duduk di tepi kasurnya dan menatap wajahnya, "bahkan, saat tertidur pun kau tetap cantik Gwen.." mengusap rambutnya lalu kemudian mengecup keningnya.

"apa kau tahu bahwa aku sangat merindukan-mu saat ini?" tanyaku, "Gwen.. rasanya sangat menyakitkan saat aku mendapatkan mimpi itu, mimpi dimana kau berada di rumah sakit namun aku tidak bisa menyentuhmu sama sekali.. rasanya benar-benar sangat menyakitkan Gwen.." menggenggam tangan Gwen dengan kedua tangan ku lalu kemudian mengecup punggung tangannya.

"hey cutie.." panggilku.

Menatap wajah Gwen dalam keadaan seperti ini membuatku merasa sangat sakit di bagian dada, aku benar-benar tidak bisa menahan air mataku untuk terjatuh.

"maaf jika aku menangis Gwen.. aku benar-benar tidak tahan,"

Kemudian aku mengusap air mataku dengan cardigan besar yang sedang aku kenakan agar Gwen tidak melihat ku menangis di hadapannya.

"Gwen, aku ingin bercerita padamu. sebenarnya setelah kita putus, aku merasa sangat hancur Gwen.. aku selalu berusaha untuk melupakan mu, hasilnya tetap lah sama.. aku tidak bisa,"

Menarik napas dalam-dalam lalu menghembuskannya.

"saat itu aku pergi ke pesta, aku bertemu dengan seseorang bernama Kendall Jenner, ia sangat baik Gwen, dan ia juga cantik."

Walaupun semakin lama suaraku mulai menghilang karena menahan tangis, namun aku tetap melanjutkan ceritaku pada Gwen, "ia mendengarkan segala hal mengenai diriku.. sampai akhirnya kami pergi untuk makan siang bersama. apa kau tahu Gwen? setelah itu, aku diajak pergi ke rumahnya karena hari itu aku tidak memiliki pelajaran di kelas lagi, jadi aku memutuskan pergi bersamanya untuk menonton film,"

"apa kau tahu Gwen film apa yang aku tonton bersamanya? The Theory of Everything, apa kau ingat cerita itu? aku tahu kau pasti mengingatnya Gwen, karena saat itu kau lah yang memberikan ku novel dengan judul yang sama. kau mengatakan novel itu sangatlah bagus dan aku mengiyakan.."

"Gwen.. tetapi, saat menonton film itu, aku dan juga Kendall terbawa suasana hingga akhirnya kami berciuman. aku benar-benar tidak mengerti mengapa bisa sampai seperti itu.. ia tidak salah, tetapi aku, sepertinya akulah yang salah. saat menciumnya, aku merasa Kendall adalah kau Gwen.." tangisku semakin tidak tertahan mengingat hal itu.

Aku benar-benar melakukan kesalahan.

"Gwen, hubungan ku dan Kendall menjadi semakin dekat.. kami tidak berpacaran, namun kami berkomitmen, seperti kau milikku dan aku milikmu. Kendall adalah wanita yang sangat baik Gwen, ia selalu mengerti diriku, bahkan di saat aku tidak sedikitpun mengerti tentang dirinya."

M A N U R I O S - 2 [THE END]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon