part 62

1.9K 121 0
                                    

Manurios.

"Danielle, wake up!" teriakku seraya menarik selimut yang membungkus tubuh mungilnya. Entahlah kenapa wanita secantik ia tertidur lama sekali, dan sangat sulit untuk di bangunkan, bahkan.. Suara alarm nya pun tidak bekerja di telinga nya.

"5 menit lagi, aku masih mengantuk," gumam nya seraya kembali menarik selimut untuk membungkus tubuhnya.

"astaga! semalam kau minum berapa banyak sih? kenapa susah sekali di bangunkan!"

Selama Danielle berada di rumah ku, ia tidak pernah bangun dengan sendirinya, sekalinya ia bangun dengan sendirinya, itu hanya karena ia membutuhkan toilet.

"WAKE UP!" teriakku tanpa kesabaran lagi hingga akhirnya Danielle benar-benar terbangun.

"jam berapa sekarang?" tanya nya dengan mengusap-usap matanya dan menguap sesekali.

"12 siang," jawabku seraya duduk di tepi kasurnya dan menatap wajahnya yang kelihatan sangat mengantuk.

"oh,"

"bangunlah, nanny sudah menyiapkan mu sarapan dari tadi, kau harus memakannya,"

"em," ia mengangguk dengan mata yang masih tertutup.

Menarik napas panjang lalu kemudian menghembuskannya, dan.. CTAK!

"AH!" teriak Danielle, "kenapa kau menyakitiku?!" teriaknya lagi.

"cepat bangun dan membersihkan diri lalu sarapan, kau tidak lupa dengan janji kita hari ini kan?"

"em, pergi dengan mu menemui teman-mu Hilarry yang di panggil harry, bukan Harry..." sebelum Danielle menyelesaikan perkataannya, aku langsung menatapnya tajam, "baiklah, aku tidak akan mengatakan apapun, i swear.." tambahnya.

"baiklah, aku menunggu-mu di ruang tengah,"

"em,"

****

Siang ini aku akan bertemu dengan Corry Hilarry, atau biasa di panggil Harry. Ia adalah teman dekat laki-laki ku, kami sangat akrab sejak masih duduk di bangku taman kanak-kanak, sangat menyenangkan bisa mengenalnya.

"apakah ia seorang laki-laki yang tampan?" tanya Danielle.

"em,"

"bisakah kau mengenalkannya lebih dekat padaku?" tanya nya lagi.

"tidak,"

"mengapa?"

"karena aku tidak mau jika kedua sahabatku menjalin hubungan lebih dari seorang teman, akan sangat merepotkan,"

"benarkah?"

"em,"

"memang kau sudah pernah kerepotan karena hal itu?"

"belum,"

"kalau begitu dekat kan aku dengannya,"

"tidak mau,"

"karena?"

"kau ini seperti reporter saja! bertanya lagi dan lagi," teriakku yang kesal karena Danielle terus saja melontarkan pertanyaan nya.

"aku kan hanya bertanya,"

"pertanyaan mu sangat menyebalkan,"

"oh begitu,"

"em,"

"dekat kan aku padanya, ya?"

"tidak akan pernah,"

"ya sudahlah, terserah mu saja,"

Akhirnya Danielle menutup mulutnya rapat dan tidak bertanya lagi tentang mendekatkannya pada Harry.

M A N U R I O S - 2 [THE END]Where stories live. Discover now