part 15

4K 257 6
                                    

edited.
--
Gwen.

"Gwen! cepatlah! kau membuat kita ketinggalan pesawat!" teriak Garfield dari bawah saat aku masih memasukkan barang-barang penting ke dalam tas kecil.

Setelah semuanya sudah berada di dalam tas, aku langsung cepat berlari ke luar rumah.

Sampainya di depan rumah, aku melihat keluarga Manu sedang mengobrol dengan keluargaku, ibu Manu sedang mengobrol dengan kedua orang tua ku, Garfield sedang bercanda dengan Justin, dan Manu.. Dia sedang menatapku.

"hei.." sapaku dengan nafas tersenggal akibat berlari dari atas sampai ke bawah tadi.

"hei.." balas Manu dengan mengulas senyuman.

Sungguh, entah sudah berapa kali aku melihat wajah pria tampan yang tersenyum padaku, tapi tetap saja hanya Manu yang dapat membuat jantungku bisa berdebar dengan cepat.

"kau menungguku?" tanyaku.

"tentu saja, Gwen. berikan lengan mu." jawab Manu sambil meraih lengan ku, lalu kemudian memasangkan gelang berwarna silver.

Gelang itu tampak unik saat aku mendapati ada hiasan gitar dan tuts piano, lalu ada huruf G dan M, melambangkan Gwen dan Manu.

"ini untuk mu, selamat hari jadi kita yang aku lupa sudah berapa lama. jaga gelang ini baik-baik Gwen, aku mencintaimu." ujarnya sambil mengecup bibirku.

"ini sangat cantik Manu, terima kasih banyak.. aku mencintaimu."

Saat ingin kembali mengecupnya, tiba-tiba saja Justin merengek padaku agar aku menggendongnya.

"ada apa sayang?" tanyaku pada Justin.

"apa kau akan pergi jauh Gwen? apa kau akan meninggalkan ku?" tanya nya yang membuat hatiku menghangat.

"tidak, aku tidak akan meninggalkan mu, aku akan segera kembali. hmm, mungkin kau yang akan pergi jauh Justin."

"ya, aku, Manu, dan mom akan ke Inggris Gwen, tapi aku berjanji untuk pulang dan menemui mu setelah itu."

Mendengar perkataannya membuat ku dan Manu tertawa, bagaimana mungkin anak sekecil ini bisa mengungkapkan kalimat seromantis itu? Ini sangat menggemaskan.

"sudahlah, kemari Justin.."

Manu mengambil Justin dari pelukanku.

"aku masih ingin memeluk Gwen."

"Gwen harus segera berangkat agar tidak ketinggalan pesawat, Gwen cepatlah naik ke dalam mobil. mereka sudah menunggu."

"ya baiklah, sampai jumpa."

"Gwen.." panggil Manu sambil menahan lengan ku.

"ya?"

Belum sempat mengatakan apapun, tiba-tiba Manu mencium keningku.

"hati-hati.. aku mencintaimu."

"ya, kau juga, aku mencintaimu, bye.." jawabku sambil melangkahkan kaki untuk masuk ke dalam mobil.

***

Manurios.

"hati-hati.. aku mencintaimu."

"ya, kau juga, aku mencintaimu, bye." jawab nya sambil melangkahkan kaki untuk masuk ke dalam mobil.

Aku hanya bisa menatap kepergiannya sambil tersenyum, have fun Gwen.

"kak, apa sudah?" tanya Justin yang sedang menutupi wajahnya dengan kedua tangannya.

"sudah apanya?"

"mencium Gwen."

Mendengar perkataannya membuat tawaku meledak, astaga bagaimana mungkin aku melupakan Justin yang sedang berada di pelukan ku sejak tadi? Bahkan dia menutupi wajahnya seperti ini..

Sungguh, Justin sangat menggemaskan.

"kau boleh membuka matamu sekarang Justin."

"Manu, lain kali, kau harus melihat sekeliling saat ingin mencium Gwen." canda ibu.

"hahaha maaf mom, aku tidak ingat kalau aku sedang menggendong Justin tadi.."

"ya sudah, kita harus bersiap-siap untuk besok, kau pasti belum menyiapkan apa-apa kan?" tanya mom yang membuatku terkejut.

Karena semalam membantu Gwen, aku jadi lupa untuk membereskan barang-barangku sendiri.

"baiklah mom, aku akan membereskannya sekarang." jawabku dengan merangkul mom dan berjalan menuju rumah.

M A N U R I O S - 2 [THE END]Where stories live. Discover now