part 48

2.4K 159 0
                                    

"i'm home!!" teriakku saat sampai di dalam rumah. Ayah dan juga ibu langsung berlari ke bawah untuk bertemu anak-anak mereka, ya lebih tepatnya bertemu dengan Garfield. Bukan aku.

"mom! dad!" sapa Garfield seraya memeluk ayah dan juga ibu bersamaan.

"we miss you so much darlin'," ibu meneteskan air matanya saat memeluk tubuh kakak.

"aaah mom, please don't cry.."

Melihat drama seperti ini malah membuat ku ingin menangis juga, sebab itu lah aku langsung melangkah kan kaki ku untuk pergi berkunjung ke rumah Manu.

knock! knock!
Ketuk-ku saat sampai di depan pintu rumah Manu.

"ow, sweetheart.. tumben sekali kau datang pagi-pagi, silahkah masuk," ujar nanny.

"apa Manu ada di rumah?" tanyaku yang langsung di jawab anggukan. "apa ia ada di taman belakang?" tambahku.

Nanny menggeleng, "di kamarnya," lalu kemudian menjawab dan memberikan ku senyum pagi yang sangat hangat. "apa kau ingin sandwich?" tanya nya.

"ya, sure.. aku akan naik ke atas,"

"okey,"

Tidak seperti biasanya Manu belum terbangun di pagi hari seperti ini, apa dia sakit? Ah tidak mungkin. Manu sangat menjaga kesehatannya, dan sangat tidak mungkin juga ia..

"Manu!" jeritku saat mendapati Manu yang sedang menggigil di kasurnya dengan tubuh yang tertutup selimut sampai leher. "hey, hey.. are you okey? hey, baby, wake up.." entah apa yang harus aku lakukan, Manu tak membuka matanya dan ia terus menggigil. "baby.. Manu, please, jawab aku.." aku terus mengguncang tubuhnya dan mengusap pipinya mencoba untuk membangunkan. Namun hasilnya nihil, Manu tak kunjung sadarkan diri. Menyentuh keningnya lalu kemudian aku langsung berlari ke bawah untuk bertemu dengan nanny.

"hey, hey, tenang lah sweetheart, ada apa?" tanya nanny dengan wajah panik saat melihat ku dengan napas tersenggal-senggal dan memegang kedua bahunya, "take a deep breath.." ujarnya seraya mencoba menenangkan.

"Manu, siapkan pakaian Manu, Manu harus di bawa ke rumah sakit.." jawabku akhirnya setelah berhasil mengatur napas.

"what happened?"

"he's not well, aku akan mengambil mobilku dan kita akan membawanya ke rumah sakit segera.." sebelum mendengar jawaban nanny, aku langsung berlari menuju rumah.

"mom! dad! Garfield!" teriakku tidak jelas kepada siapapun yang berada di rumah, entahlah, aku sangat panik, aku tidak pernah melihat Manu sakit selama ini karena ia selalu menjaga kesehatannya. Mungkin pernah, hanya saja itu penyakit ringan seperti flu. Namun kali ini berbeda..

"apa yang terjadi? kenapa kau berteriak?" tanya ibu.

"i need to go, Manu harus di bawa ke rumah sakit.." aku siap untuk pergi namun, "mom, please call Matya," setelah mendengar jawaban okey dari ibu, aku kembali melangkahkan besar-besar kaki ku untuk menuju rumah Manu.

***

"dia akan baik-baik saja setelah mendapatkan perawatan.." ujar dokter Leonardo.

"apa yang terjadi padanya?"

"ia sangat kelelahan, aku rasa belakangan ini ia kurang sekali beristirahat.. itulah sebabnya ia menjadi tidak sadarkan diri seperti ini,"

"apa Manu akan baik-baik saja?" tanyaku seraya menggenggam tangan Manu dan menatap wajahnya.

"Gwen, dia akan baik-baik saja, tenanglah.." dokter Leo memegang kedua pundaku lembut lalu kemudian mengusapnya, "aku sudah memberitahu tentang keadaan Manu pada Matya, kau tidak perlu khawatir. ah ya, dan Matya menitipkan Manu padamu untuk beberapa hari ini karena ia belum bisa pulang, cuaca menghambatnya untuk pulang," tambah dokter Leo seraya mengecup pipiku, "aku harus kembali,"

M A N U R I O S - 2 [THE END]Where stories live. Discover now