part 10

8.7K 373 3
                                    

edited.
--
Manurios.

"hii Garfield!" sapaku pada Garfield -- kakak Gwen, yang sedang duduk di tepi kolam renang yang berada di halaman belakang.

"hei! kemarilah Manu, kita mengobrol!" ajaknya yang langsung aku jawab dengan anggukan.

Setelah berganti pakaian, aku langsung berjalan menuju rumah Gwen, tetapi bukan untuk menemui Gwen melainkan menemui kakaknya.

"kenapa rumah mu sepi?" tanyaku sambil duduk di tepi kolam dan mencelupkan kedua kaki ku ke dalamnya.

"ayahku sedang bekerja, mom dan Gwen sedang belanja untuk liburan nanti.."

"liburan?"

"ya, kami sekeluarga akan liburan, memang Gwen tidak memberitahu mu?" tanya Garfield yang aku jawab dengan gelengan.

"ah.. mungkin Gwen lupa, lagi pula dad mendadak memberikan hadiah liburan itu."

"ya mungkin saja." jawabku.

"bagaimana dengan studi mu, Manu?"

"aku akan melanjutkannya ke Inggris, aku mendapat beasiswa disana."

"Inggris? jauh sekali.. tapi terdengar cukup keren."

"ya.. itu masalahnya." mendengar jawaban Garfield tentang jauhnya Inggris seketika membuat dadaku terasa sakit.

"masalah?"

"aku akan meninggalkan keluargaku disini, dan juga Gwen.. ini akan menjadi kali pertama aku dan Gwen berpisah."

"hei!" Garfield menepuk bahu ku, "kenapa kau terlihat sedih begitu?"

Aku mencoba memaksakan seulas senyum untuk sedikit mengurangi rasa sesak, tetapi hasilnya tetap sama.

"aku akan jauh dari Gwen, rasanya sangat sulit."

Mendengar jawaban ku, Garfield malah tertawa terbahak-bahak. Entahlah, aku rasa aku tidak sedang melucu, tetapi ia malah tertawa.

"astaga Manu, kau ini.. hahaha aku kira ada sesuatu yang berat untuk kau tinggalkan disini, ternyata hanya karna adikku? astaga."

"mengapa kau tertawa Garfield?" tanyaku dengan tatapan serius.

"hah, memang kalian itu sangat dekat sekali, mulai dari teman semasa kecil, lalu menjadi sahabat dan berujung menjadi sepasang kekasih. kau tau Manu, kalau memang kalian harus di pisahkan untuk waktu yang lama, itu tanda nya kepercayaan dari diri kalian masing-masing akan segera di uji." jawab Garfield sambil memberikan ku seulas senyuman.

"kau akan belajar apa artinya bersabar dan artinya waktu yang sangat berharga."

"bersabar dan waktu yang berharga?"

"astaga, kau ini tidak sedewasa yang aku pikirkan ternyata. begini, bersabar, itu berarti apapun yang akan kau lalui dan hadapi, kau harus selalu bersabar akan hal itu. long distance relationship tidak selalu berjalan dengan mudah Manu, jujur saja, itu sangat sulit.."

Aku masih memperhatikan Garfield yang sedang menjelaskan sambil menatap lurus ke depan tanpa menoleh ke arahku.

"kemudian, waktu yang berharga, setiap kali kau pergi jauh darinya, waktu mu akan terbuang dan semakin terbuang, terbuang karena kau akan pergi darinya, tidak bisa memeluk bahkan menciumnya lagi, karna itulah, selagi kau memiliki waktu untuk bersama nya, entah itu hanya beberapa menit atau jam, hargailah waktu itu, peluk dia, cium dia, karena setelah itu kau tidak akan bisa selalu merasakan hangat dari dirinya."

Dadaku terasa semakin sesak saat mendengar penjelasan Garfield saat ini. Memang akan sangat sulit rasanya kalau aku tidak merasakan hangat dari Gwen.

"penjelasan mu membuatku semakin takut."

"kenapa harus takut?"

"aku takut untuk meninggalkannya, bagaimana jika.."

"hey, kau tau apa yang aku takuti saat pertama kali aku melangkah kan kaki ku untuk pergi dari rumah karena aku harus terus-terusan bertanding?" tanya Garfield tiba-tiba dan aku menggeleng.

"aku takut kalau sesuatu terjadi pada Gwen, itulah ketakutan ku yang paling besar."

"kenapa kau takut? kedua orang tua mu pasti akan menjaga nya bukan?"

"ya, tetapi tetap saja, walaupun ada kedua orang tua ku yang akan menjaga nya, aku sangat takut kalau aku tidak berada di dekatnya."

Garfield tersenyum padaku lalu kemudian ia kembali menatap lurus ke depan atau lebih tepatnya kolam.

"aku sangat menyayanginya, aku tidak mau kehilangannya, aku akan mempertaruhkan apapun bahkan nyawaku hanya untuk kebahagiaannya."

"apa ada sesuatu yang membuat mu sampai menjadi seperti ini?" tanyaku.

"ya, saat aku berumur 7 tahun, aku hampir saja tertabrak mobil, tetapi karena Gwen mendorong tubuhku.. aku selamat dan tidak mendapatkan sedikit pun luka, tetapi berbeda dengan Gwen..

aku merasa sangat bersalah, pada saat itu aku berpikir kenapa bukan aku saja yang tertabrak? kenapa harus Gwen? sepanjang perjalanan ke rumah sakit, suara Gwen yang berteriak kakak menjauhlah terus berputar di kepalaku, rasanya sangat sakit saat melihat nya terluka dan tidak sadarkan diri,

sampainya dirumah sakit, aku menunggu dokter untuk keluar dari ruangan dan aku berharap jika adikku akan baik-baik saja, mom dan dad terus menerus menenangkan ku dari tangis, tapi tetap saja, aku tidak bisa berhenti menangis,

menunggu sangat lama sampai akhirnya dokter keluar dan ayah langsung berlari kearahnya, aku menunggu kabar baik dari ayah, dan kenyataannya adalah Gwen masih belum sadarkan diri, ia masih harus di rawat di rumah sakit,

aku selalu menemaninya setiap saat, aku tidak mau pergi ke sekolah, aku tidak mau makan apapun dan melakukan apapun sampai Gwen terbangun dari tidurnya. sampai pada pagi itu, jari Gwen bergerak dan aku mulai menangis, ibu yang sedang tertidur langsung terbangun dan berlari ke arah ku lalu kemudian memanggil dokter, Gwen sadarkan diri..

aku bersyukur pada Tuhan karena sudah mendengarkan doa ku. setelah Gwen sadar dan pulih, akhirnya ia diperbolehkan untuk pulang. sampai akhirnya aku dan Gwen duduk di kursi taman belakang, lalu aku bertanya apa alasan ia mendorongku saat itu, dan kau tau apa jawabannya? ia menjawab kalau aku tidak mendorong kakak, nanti kakak tertabrak, setelah itu aku kembali bertanya, tapi kenapa malah menyelamatkan ku? kau kan jadi tertabrak, dan jawabannya.. jawaban yang Gwen berikan sangat membuat hatiku terasa sesak, ia menjawab sambil tersenyum, lebih baik aku yang tertabrak, aku tidak mau kakak kenapa-napa, kalau kakak kenapa-napa nanti tidak ada lagi yang menjaga ku lalu ia tersenyum dengan sangat manis tanpa memikirkan keselamatannya sendiri,

"semenjak itulah, aku bersumpah akan terus menjaganya."

"aku baru tau cerita itu Garfield."

"kau tau apa inti dari ceritaku?" tanya nya dan aku menggeleng, lagi.

"kita harus melakukan apapun untuk orang yang kita sayang, meskipun kita harus kehilangan sesuatu yang sangat berharga. aku tau kau sangat takut kalau nantinya akan kehilangan adikku, tapi.. pikirkan lah lagi, ayah, ibu, dan adikmu, mereka juga menyayangimu dan aku yakin kau juga sangat menyayangi mereka. lakukan sesuatu yang terbaik demi dirimu dan juga keluarga mu Manu, meskipun kehilangan dalam artian adalah untuk sementara karena kau harus pergi," Garfield tersenyum sambil menepuk-nepuk bahuku.

M A N U R I O S - 2 [THE END]Where stories live. Discover now