part 64

1.7K 122 1
                                    

Manurios.

"hah, tidak terasa ya.. akhirnya kau harus pulang juga," ujarku saat melepaskan pelukan dari tubuh Danielle.

"kenapa kau terlihat senang dan sedih di waktu bersamaan?" tanya nya seraya meninju pelan bahuku.

"entahlah, disisi lain aku senang karena tidak perlu repot-repot lagi membangunkan seseorang di pagi hari. dan disisi lain, aku merasa sedih karena aku akan merasa kesepian.." jawab ku dengan mengangkat kedua bahu.

"hey.." Danielle menangkup kedua pipiku dengan kedua tangannya, "jika ini semua karena Gwen, carilah hal baru agar kau tidak merasa kesepian, pergilah dari zona nyaman mu," terangnya, "jangan berdiam diri di tempat yang sudah membuatmu nyaman, karena terkadang, hal itu akan terasa membosankan,"

Tersenyum lalu kemudian menggenggam satu lengannya yang masih di wajahku, dan mengecupnya sekilas, "yas ma'am," ujarku yang di sambut tamparan darinya.

"sudahlah, aku harus segera berangkat.."

"Danielle," panggilku sebelum ia melangkah pergi. "menurutmu, bagaimana jika aku pergi ke Indonesia?" tanyaku.

"em," Danielle mengangguk, "pergilah ke Bali untuk bersenang-senang, datangi pantai Pandawa, dan kau akan menemukan sesuatu disana," Danielle berjalan mendekat, berjinjit, lalu kemudian mengecup pipiku. "jaga dirimu babe, i hate you, and you know that is true,"

Melambaikan tangan pada Danielle, lalu kemudian berbalik dan menjauh dari bandara untuk segera pulang ke rumah.

Sepertinya aku akan benar-benar berangkat ke Indonesia.

***

"kalau begitu mom dan Justin akan ikut," ujar mom saat aku meminta izin untuk pergi.

"mom, seriously?"

"ya! tentu saja. kau ingin berlibur di negara yang sangat cantik dengan keindahan alam nya dan tidak mengajakku? berani nya kau.. Manurios." mom terlihat sedikit kesal, meski begitu, ia tetap sibuk melepaskan pakaian resmi kantornya.

"mom.." memeluknya dari belakang dan menatap wajahnya melalui kaca besar yang berada di hadapan ku dan juga mom.

"melihat bayangan mu di cermin seperti itu, seakan kau adalah ayahmu, Manu.."

Tersenyum dan kemudian mengeratkan pelukan ku pada tubuhnya, "ayo kita berlibur bersama, rasanya sudah lama sekali semenjak dad pergi," ujarku.

"ya, tentu sayang.. aku akan mengurus semuanya, dan kita akan berangkat besok lusa,"

"benarkah? secepat itu mom?"

"kau ini!" mom mencubit kedua pipiku dengan gemas dan tertawa, "kau mempunyai ibu yang sangat hebat untuk mengatur segala hal dengan cepat, jangan mudah terkejut.."

"aku hanya pura-pura," balasku seraya mencium bibirnya sekilas dan berlari keluar dari dalam kamarnya.

Menuju kolam renang, dan duduk di salah satu sofa berbentuk setengah lingkaran yang berada di dekat kolam. Hembusan angin malam ini tidak terlalu kencang dan membuatku sangat menikmatinya.. Memejamkan mata dan tiba-tiba saja senyumku mengembang.

Terlintas, "apa yang sedang di lakukan Gwen saat ini ya?"

Membuka mataku lalu kemudian menatap layar ponsel. Wajah Gwen terpampang jelas sedang tersenyum disana.

"astaga, apa yang sedang ia lakukan saat ini sampai-sampai mengirimkan pesan saja tidak?" ujarku frustasi.

"kau sedang berbicara dengan siapa Manu?" suara Justin mengagetkan ku tiba-tiba.

M A N U R I O S - 2 [THE END]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora