part 49

2.5K 163 0
                                    

Manurios.

Saat membuka mata, hal yang aku rasakan pertama kali ada dingin, dan semakin pandangan ku menjadi jelas, aku sangat terkejut saat menyadari diriku sedang terbaring di rumah sakit.

"ah kepalaku,"

"Manu, istirahatlah.. tidak perlu terburu-buru untuk bangun," ujar Adora, ibu Gwen.

"A-Adora?"

"em, kembali lah berbaring Manu.."

"kenapa aku berada di rumah sakit?"

"kemarin Gwen menemukan mu sedang menggigil di kamar, dan ia langsung membawa mu ke rumah sakit untuk segera mendapatkan perawatan.." jelas Adora seraya mengambil pisau dan mulai memotong apel yang berada di atas meja.

"Gwen? Gwen melihat ku menggigil? lalu sekarang kemana ia?"

"beristirahat di rumah.. aku rasa saat ia menemani mu, Gwen tidak henti-henti nya menangis, matanya sembab dan saat aku menyentuh tubuhnya, suhu badannya meninggi.."

"a-apa?"

"tidak apa-apa Manu, ia akan baik-baik saja setelah beristirahat.. namun, hari ini ia tidak aku izinkan untuk menemani mu terlebih dahulu," Adora tersenyum lalu menyetel kasur rumah sakit agar sedikit tegak dan membuatku bisa sedikit terbangun, "makan lah buah ini,"

"ah ya, terima kasih Adora,"

"Manu, untuk pertama kalinya aku melihat anak ku seperti ini.. aku berpikir ia benar-benar sangat mencintaimu,"

Perkataan Adora yang secara tiba-tiba membuatku tersedak. Bagaimana bisa aku makan dengan tenang jika ibu dari pacarku berkata seperti itu?

"aku harap kau tidak akan pernah menyakitinya Manu, aku benar-benar sangat menyayangi Gwen.." tambahnya yang membuatku langsung menggenggam satu tangannya.

"tentu, jangan khawatir Adora, aku tidak akan pernah menyakitinya, sedikit pun.."

***

Saat siang hari, Adora berpamitan untuk pulang terlebih dahulu untuk memasak sesuatu di rumah dan ia akan kembali lagi nanti. Aku tahu aku sangat merepotkan orang lain saat ini, namun, setiap aku berbicara tentang hal ini, Adora selalu saja memarahiku dan menyuruhku untuk diam. Kau tahu sendiri jika Adora adalah seorang dokter yang sangat sibuk, namun saat ini.. Ia malah merawat ku.

Drrrtttt!!

"hei baby," sapaku saat mengangkat telfon.

"bagaimana mungkin kau bisa seceria itu saat sedang sakit Manu?" tanya Gwen di ujung sana.

"memang aku harus bagaimana? bersedih? kenapa aku harus sedih jika pacarku menelfon?"

"Manu berhentilah.."

"okey baby,"

"bagaimana keadaan mu? apa sudah merasa lebih baik?"

"hmm, ya, walaupun kepala ku masih terasa sakit.. sedikit,"

"apa aku mengganggu-mu?"

"tentu saja tidak Gwen, mendengar suara mu malah membuat perasaan ku menghangat.."
Jujur saja, hanya dengan mendengarkan suara Gwen, hatiku sudah bisa menghangat.

"jangan menggombal di saat kau sedang sakit Manu.. berhentilah,"

"aku tidak sedang menggombal Gwen,"

"hmm i miss you.."

"i miss you Gwen,"

"apa kau ingin aku pergi kesana?"

M A N U R I O S - 2 [THE END]Where stories live. Discover now