..
Tepat di mana,
Setelah Puputan Rendi,
"Radi, Rara bapak pamit dulu ya nak" ucap bapak pada anak dan menantunya
"Ibu juga Radi, Rara, kalian baik2 ya disini" tambah Ibu pada mereka berdua
Radi dan Zahra mengangguk senyum,
"Iya Bu"
"Terima sudah mau datang ke sini, terimakasih juga sudah menemani Rara di kamar supaya Ndak bosan" ucap Zahra pada ibu
Ibu mengangguk senyum,
"Iya Cah ayu"
"Ibu juga senang kok bisa menemani kamu" balas ibu
Zahra tersenyum,
"Nenek" ucap Zahira pada sang nenek
Nenek mengalihkan pandangannya ke arah Zahira,
"Iya Ara?"
"Kalau sudah sampai kampung, cepat2 video call kami ya nek, kek"
"Ara pengen lihat kakek sama nenek lagi" pinta Zahira pada Sang nenek dan kakeknya
Nenek dan kakek tersenyum,
°°
05:57
Setelah ibu dan bapak balik ke kampung,
Zahra kembali bisa melakukan aktivitas seperti biasanya, sementara Radi juga sudah mulai kembali membuka Caffe miliknya
Pagi-pagi sekali, Radi di bantu oleh karyawan nya yang sudah mulai berdatangan seperti Tama Hesti dan Wulan
Mereka bertiga membantu Radi untuk kembali membuka caffe
"Tama" panggil Radi pada Tama
Tama menoleh ke arah Radi
"Eh, iya Pak Radi, ada apa ya?"
"Besok datang di jam seperti biasa ya, maafkan saya juga karena tadi saya memang nyuruh kalian datang pagi2 banget buat bantu2 saya sebentar"
"Em, ngga apa2 pak"
"Yang penting saya sama teman-teman bisa berangkat kerja lagi, udah nyaman disini soalnya" balas Tama ia nampak senang berkerja dengan Radi
Radi mengangguk senyum,
"Hesti, Wulan"
"Iya pak!"
Ucap Hesti dan Wulan serempak setelah setengah berlari menuju ke arah Radi yang berdiri tepat di depan Tama
Sesampainya tepat di samping Tama,
"Ada apa ya pak?" Tanya Hesti pada Radi
"Em, begini Hesti, Wulan, Tama, sebagai gantinya karena saya menyuruh kalian datang pagi-pagi seperti tadi buat bantuin saya"
"Kalian sarapan dulu, istri saya sudah menyiapkan sarapan buat kalian"
Radi dan Zahra pun membawa beberapa macam makanan yang sangat enak untuk dibuat sarapan
Seperti pecel lele, gorengan, kerupuk dan juga es teh, tak hanya itu Zahra juga memasak ayam goreng juga untuk bisa dinikmati para karyawannya
Setelah semua sudah berada di meja,
"Tama, Hesti, Wulan, silahkan sarapan dulu ya, kalo haus minum es teh dulu juga ngga apa2, mumpung masih dingin" pinta Zahra pada ke-3 karyawannya
Ke-3 karyawannya pun mengangguk senyum,
"Terimakasih Bu" ucap mereka ber-3 serempak
"Hei, ayo jangan sungkan, masakan istri saya Ndak ada dua nya, hehe" ucap Radi pada mereka bertiga
Di tengah sarapan,
"Pecel nya enak ya Tam" ucap Hesti pada Tama
Tama mengangguk senyum,
"Iya"
"Bener kata pak Radi tadi, masakan Bu Zahra enak"
"Gorengannya juga ngga kalah Hes"
"Jujur ini enak banget"
"Tapi kenapa pak Radi ngga masukin menu pecel ini di Caffe ya, pasti banyak yang suka" celetuk Wulan pada Hesti dan Tama
Hesti mengangguk,
"Bener juga ya"
"Mungkin mereka pasti punya alasan sendiri"
"Tapi, jujur gue merasa dihargai disini"
"Iya gue juga"
"Kok bisa ya mereka tuh baik banget sama kita, trus baiknya ngga tanggung2 kayak gini, kita libur pun mereka masih gaji kita walaupun setengah sih, sumpah gue bersyukur banget punya atasan kaya pak Radi sama Bu Zahra" tambah Wulan
Tama sedikit tersenyum,
"Sudah, ini juga rejeki buat kita kan"
"Selagi kita masih disini, kita juga jangan buat pak Radi sama Bu Zahra kecewa sama kinerja kita" jelas Tama
°°
-Malamnya
-Di dapur
Zahra sedikit bersenandung kecil ketika membuat kopi untuk Radi
"Bagus banget suara bunda" ucap seseorang yang tiba2 berada di dapur
Zahra mengalihkan pandangannya ke sumber suara tersebut ternyata adalah Radi,
"Eh, Mas Radi toh" balas Zahra
Radi berjalan mendekat ke arah Zahra,
"Ayah Ndak nyangka loh, bunda bisa nyanyi sebagus itu" ucap Radi pada Zahra
Zahra sedikit tersenyum,
"Ya, kebetulan aja sih yah, nadanya Ndak tinggi, jadi bunda masih bisa sedikit-sedikit" balas Zahra
Radi mengangguk mengerti,
"Nih, kopinya udah jadi" ucap Zahra sembari memberikan kopi hangat tersebut kepada Radi
Radi mengangguk senyum,
Ia duduk di sebuah kursi di dekat dapur, lalu ia menyeruput kopi hangat buatan Zahra,
"Enak" ucap Radi pada Zahra
"Makasih ya" tambah Radi lagi
Zahra mengangguk senyum,
"Iya, sama2 ayah"
"Biasanya juga dibuatin kok" balas Zahra
Tak lama dari itu,
"Bun"
"Iya"
"Malam ini ayah ada Ronda" ucap Radi pada Zahra
"Eh, gitu ya"
"Em, t'tapi Yah, bunda lagi Ndak ada stok Autan, nanti disana ayah digigitin nyamuk" jelas Zahra pada Radi
Radi sedikit terkekeh,
"Ndak apa2 bunda"
"Asal Ndak bunda yang gigit" balas Radi
"His, ngomong apa sih Ayah ini, emang bunda nyamuk" balas Zahra sembari Mengulumkan senyumnya
"Em, nanti bunda siapin sarung yang baru bunda setrika buat ayah pakai nanti" ucap Radi pada Zahra
Radi mengerutkan keningnya,
"Sarung yang habis ayah buat ke masjid tadi kan masih bisa dipakai Bun, Ndak perlu yang baru di setrika juga" ucap Radi pada Zahra
"Yang di buat ayah ke masjid, itu sarung yang belum sempat bunda cuci kemarin, memang masih wangi soalnya kena parfum bunda"
"Ayah pakai sarung yang baru bunda setrika aja" jelas Zahra pada Radi
Radi mengangguk mengerti,
"Iya Bun"
Radi kembali menyeruput kopi tersebut,
"Bunda jadi Ndak bisa tidur bareng ayah malam ini ya" ucap Zahra pada Radi
Radi kembali mengalihkan pandangannya ke arah Zahra,
"Masih bisa kok Bun"
"Cuma sampai jam 12 aja" balas Radi
Zahra sedikit tersenyum,
"Iya"
"Ayah kalo ngeronda biasanya lebih takut ketemu hantu atau maling?" Tanya Zahra pada Radi
Radi seperti berpikir,
"Em, apa ya"
"Ngga takut dua2 nya kayaknya deh Bun"
"Eh, masa?" Tanya Zahra lagi memastikan
Radi mengangguk,
"Iya Bunda"
"Ndak percaya tuh" ucap Zahra lagi
"Bunda mah gitu, orangnya Ndak percayaan, bunda sendiri juga takut kan ketemu hantu"
"Kayak waktu itu, dirumah kita ada bayangan hitam kata bunda" ucap Radi pada Zahra
Zahra meneguk salivanya,
"Udah, jangan diterusin, nanti bunda tidurnya sendiri bukan sama ayah"
"Bukan sendiri Bun, kan sama Rendi" ucap Radi
"Memangnya kalo tiba2 ada bayangan hitam itu lagi waktu ayah gaada dirumah, Rendi bisa berdiri terus bantu bunda gitu? Rendi kan masih bayi yah" jelas Zahra pada Radi
Radi sedikit terkekeh mendengar penjelasan dari Zahra,
"Iya2"
"Maaf, semoga aja Ndak ada"
"Ayah sehabis sholat subuh di masjid biasanya lanjut dzikir dirumah, Insa Allah aman, Allah yang yang jaga kita" ucap radi lagi
Hal itu membuat Zahra tenang,
Zahra mengangguk senyum, ia mengerti dengan ucapan Radi
"Iya yah" balas Zahra
°°
Next
Ada komentar?