..
- Sesampainya dirumah
Radi langsung mempersiapkan semuanya untuk membuka kedai,
Sementara Zahra juga membuka toko hijabnya yang kini sudah mulai ramai dan dikenal di daerahnya
Mereka berdua tak pernah memasang spanduk di ujung jalan untuk apapun yang mereka berdua jual
Siapapun yang membeli di kedai milik Radi pasti akan terlebih dahulu melewati toko hijab Zahra
Radi dan Zahra belum sama sekali terpikirkan untuk menggaet beberapa karyawan untuk bekerja dengan nya
Mereka berdua akan selalu bergantian untuk menjaga toko dan kedai masing-masing
Saling melengkapi adalah chemistry yang sudah mereka berdua dapatkan sedari dulu
°°
- Setelah buka kedai
Satu persatu pembeli berdatangan di kedai milik Radi, dan Radi pun dengan sigap melayaninya
"Kok baru buka kedainya kak?" Tanya salah satu pembeli kedai yang baru saja memesan kopi pada Radi, ia duduk di kursi di dekat meja bar Coffee Radi
Radi sedikit tersenyum
"Iya Dek, Tadi Ambil rapot anak saya sebentar, jadi nutup kedai dulu" balas Radi
"Kakak nya dulu yang pernah kerja di 'cafe Setiawan' kan?" Tanya pembeli tersebut
Radi mengangguk
"Lho kok Adek nya tau?" Tanya Radi pada pembeli tersebut
Pembeli itu pun tersenyum
"Ya tau lah kak, kan saya juga dulu suka nongkrong di situ, jadi tau banget kalo kakak pernah kerja disana"
"Kopi buatan kakak dan rotinya enak banget, jadi saya selalu ketagihan buat nyoba bahkan sampai sekarang" jelas pembeli tersebut pada Radi
"Sempet bingung juga cari kakak waktu udah nggak lagi kerja disana, dikasih tau temen kalo kakak udah berhenti kerja disana dan buka kedai di depan rumah, langsung tuh kemarin tancap gas kesini" tambah nya lagi
Radi kembali sedikit tersenyum
"Gitu ya Dek"
"Makasih ya udah muji, tapi dulu saya disitu ndak terlalu jago buatnya, masih ada senior saya yang lebih jago buatnya" balas Radi pada pembeli tersebut
°°
- Malamnya
22:25
Setelah hari yang begitu panjang ia lewati, ini adalah kesempatan nya untuk memberikan sepatu tersebut kepada Zahra
Radi hanya menaruhnya di atas ranjang dan di tambah dengan sepucuk surat di atas bungkusan plastik hitam tersebut
Setelah itu Radi keluar kamar dan menuju ke kedai untuk kembali membersikan sisa sampah di atas lantai kedai
Zahra yang baru saja keluar dari kamar mandi pun kembali ke kamar untuk mengambil sesuatu
Ceklik!
Zahra terkejut melihat sebuah kotak yang di bungkus dengan plastik hitam
Zahra mengerutkan keningnya
Terdapat sebuah surat di atas bungkusan tersebut, dimana diluar surat tersebut bertuliskan 'untuk Zahra'
Zahra semakin bingung dengan apa yang Radi lakukan,
"Ini kan Punya mas Radi"
"Tapi-- kenapa tulisannya buat aku?"
"Bukannya tadi mas bilang ini sepatu nya Mas Radi sendiri" gumam Zahra lagi
Karena penasaran Zahra pun langsung membuka Bungkusan hitam tersebut
Ia kembali terkejut setelah mendapati sepatu yang tadi sempat ia coba, di dalam hatinya ia sangat menginginkan sepatu tersebut
Tapi karena ia tidak bawa uang cukup dan juga sepatu yang harganya sangat mahal, lebih baik uangnya untuk kebutuhan keluarga dan Zahira sekolah, jadi ia memilih untuk mengembalikannya di tempat semula
Ia tau sepatu yang ia coba tadi, sangat mahal harganya
Dan kini Radi membelikannya untuk Zahra dengan cuma2,
Disitu, Zahra tak bisa menahan air matanya lagi,
"Hiks"
Zahra membuka isi surat yang Radi taruh di atas bungkusan berisi sepatu tadi
-Dari Mas, untuk Zahra
Maaf,
Mas sengaja bohong tadi, mas beliin sepatu itu karena tadi mas lihat Adek seneng banget waktu nyoba
Senyum Adek tadi cantik waktu lihat Zahira memakai sepatu barunya,
Mas suka sama Adek, Mas sayang sama Adek
Kakak kelas Mas yang paling cantik hanya Adek
Semoga calon anak kedua kita yang ada di kandungan Adek sehat
Mas menantikan itu,
Terimakasih, Adek sudah mau menerima mas menjadi suami Adek
°°
Tak lama dari itu,
Radi pun memasuki kamarnya karena di kedai semua sudah ia bereskan
Ceklik!
Ia melihat Zahra tengah menatapnya
"Dek"
Zahra pun berdiri, dan berjalan ke arah Radi
Setelah itu,
Ia memeluk Radi
Tubuh Radi seakan memaku sejenak, ia juga seperti Zahra tidak ingin melepaskan pelukannya pada Radi
Pelukan tiba2 mengingatkan Radi saat2 awal Menikah dengan Zahra
Saat Radi menginginkan Zahra membukakan pintu depan rumah untuknya
"Em, Apa-- Adek suka?" Tanya Radi pada Zahra
Zahra hanya mengangguk,
Ia menangis sesenggukan
"Hiks"
Radi Yang mendengar hal itu pun mencoba menenangkan Zahra dengan mengusap2 rambut istrinya
"Sayang"
"Jangan nangis"
"Mas Ndak mau lihat Adek nangis" ucap Radi pada Zahra lembut
"Sepatu itu mas yang beliin kan? Itu dari mas kan?" Tanya Zahra pada Radi
Radi mengangguk
"I'iya-- itu--- buat kamu Dek"
"Mas hiks, harganya kan mahal" ucap Zahra pada Radi
Radi tersenyum
"Dek"
"Mas beli pakai uang simpanan mas kok dek, jadi uang buat keperluan kita sehari2 Ndak mas sentuh sedikitpun" jelas Radi pada Zahra
Zahra mendongakkan wajahnya ke arah Radi
"Hiks"
"Adek bahagia nikah sama mas"
"Mas hiks, mas selalu bisa buat Adek bahagia" ucap Zahra pada Radi
"Adek juga cinta sama Mas" tambah Zahra pada Radi
Radi yang mendengar hal itu juga ikut terharu,
"Apa hiks, di kehidupan setelah ini Adek bisa lagi ketemu sama mas dan nikah lagi sama mas?" Tanya Zahra pada Radi
Radi pun terdiam,
Tak lama ia menggeleng,
"Kalo soal itu-- Mas juga Ndak tau, kehidupan kedua itu Ndak pernah ada, Yang terpenting adalah Mas akan selalu berada di samping Adek" jelas Radi pada Zahra
Radi mengusap2 pipi lembut Zahra
"Kalo seandainya itu ada, mas juga menginginkan agar mas bisa dipertemukan lagi sama Adek"
"Mungkin mas akan lupa dengan apa yang sudah kita berdua lalui saat ini" jelas Radi pada Zahra
Zahra balik mengusap2 pipi Radi,
Ia mendekatkan bibirnya di bibir Radi,
Dan menciumnya
Setelah satu kali ciuman tersebut, Zahra pun tersenyum
"Mas anggap ciuman Adek tadi hadiah buat Mas"
"Menurut Adek mungkin Ndak seberapa, tapi menurut mas itu lebih dari apapun" jelas Radi lagi pada Zahra
Padahal hanya sebuah ciuman, namun Radi merasa apa yang ia inginkan dari Zahra, sudah terpenuhi
Radi pun beralih ke perut dari Zahra,
Ia menciumnya
"Calon anak ayah"
"Jangan bandel ya" ucap Radi di perut Zahra
Sembari tersenyum, Radi mengusap2nya lembut
°°
Ada komentar?
Maaf ya, kalo menurut kalian agak lebay🤧🤧😭