Hai hai hai!!
Selamat datang di wattpad suamiku adalah adik kelasku🤗
Tepat hari ini adalah chapter ke-78 dan sekaligus Season ke-5
Nggak nyangka bisa sampai ke season ke-5 ya😅😂
Kapan tamatnya Thor?
🤔 beneran nih mau ditamatin?😅
Author juga masih butuh wattpad ini kalo lagi kangen😂🤗
Tak lupa author mengucapkan terimakasih kepada kalian semua udah mau baca wattpad ini dari season 1-5
Terimakasih
Dan selamat membaca
••
Beberapa hari kemudian
Ketika Radi tengah sibuk melayani pembeli tak sengaja ia melihat Zahra berlari dari toko hijabnya menuju ke dalam rumah
Radi tak bisa membuntuti Zahra saat itu karena Radi juga tengah melayani beberapa pembeli
Memang sedari pagi Zahra agak tidak enak badan katanya pada Radi, namun karena ia masih kuat ia pun memutuskan untuk berjualan di toko hijabnya
"HUEK!! HUEK!!" suara Zahra Yeng tengah seperti mual2 yang sedikit Radi dengar dari depan rumahnya
Meski begitu, ia tetap berharap bahwa istrinya tidak kenapa2, padahal didalam hatinya ia sangat khawatir dan ingin segera menemui istrinya
Tak lama setelah selesai melayani pembeli, Radi pun melangkahkan kakinya menuju ke dalam rumah nya
Ia mencari keberadaan Zahra, dikamar, di ruang makan juga tak ada keberadaan istrinya sama sekali
"Bundaa?" Panggil Radi pada Zahra
Ketika Radi melangkahkan kakinya ke kamar mandi ia melihat Sang istri tengah duduk sembari menyenderkan punggungnya di tembok kamar mandi
Wajahnya pucat dan lemas saat itu
Dengan cepat Radi pun berlari ke arah Zahra
"Astaga!! Zahraaa!!" Pekik Radi dengan nada cemasnya, ia takut Istrinya kenapa2
"S'sayang"
"K'kamu kenapa?" Tanya Radi pada Zahra
Terlihat wajah pucat Zahra dan wajah cemas Radi terhadap keadaan istrinya
Radi mengecek kening Zahra
"K'kamu nggak panas juga, kamu kenapa sayang?" Tanya Radi lagi pada Zahra
"Jangan bikin mas khawatir Zahra, jangan gini lagi kayak dulu" ucap Radi pada Zahra dengan suara lirihnya
Zahra mulai membuka pelan2 kedua matanya dan menatap Radi
Terlihat kedua mata Radi sedikit berair Ketika menyaksikan Zahra yang begitu lemas
"B'Badan Bunda lemes banget hari ini Yah, b'bunda ndak kuat berdiri" ucap Zahra pada Radi dengan suara lirihnya
Dengan cepat Radi pun menggendong tubuh Zahra dan membawanya ke dalam kamar
Ceklik!
Ia berjalan ke arah Ranjang dan merebahkan tubuh istrinya pelan2 di atas Ranjang
Nampak wajah khawatir dari Radi benar2 nyata, setelah merebahkan tubuh Zahra tak henti-hentinya ia memijat pelan tangan Zahra dan juga bergantian di area kening Zahra
"Bunda, kalo bunda emang sedang ndak enak badan bunda istirahat aja, kan ada ayah disini" ucap Radi pada Zahra
Zahra yang melihat Radi begitu khawatir, ia juga tidak ingin membebani Radi karena di luar ada banyak pelanggan yang menanti Pelayanan Radi
Zahra menahan tangan Radi yang tengah memijat kening nya
Zahra menatap Radi
Di wajah pucat nya sang istri sedikit tersenyum
"Bunda udah agak enakan kok Yah, Ayah layanin pembeli dulu aja, mungkin bunda Butuh istirahat" pinta Zahra pada Radi untuk segera melayani pembeli nya
"B'beneran Bunda ayah tinggal ke depan Ndak papa?" Tanya Radi pada Zahra
Zahra mengangguk senyum di wajah pucatnya
Radi menghela nafas
"Yaudah, bunda istirahat ya, kalo ada apa2 langsung bilang sama ayah Ya" ucap Radi pada Zahra
Radi mendekatkan ponsel Zahra di samping Zahra merebahkan tubuhnya
"Ini ponsel bunda, Langsung telepon ayah aja kalo ayah masih ndak dengar suara bunda" ucap Radi pada Zahra
Zahra mengangguk senyum
"Iya Yah"
Cup!
Radi mencium kening Zahra
Ia pun keluar Dari kamarnya
••
Setelah Radi sudah melayani beberapa pembeli, ia pun kembali masuk ke dalam kamar menemui istrinya
Ceklik!
Ia melihat Zahra yang sudah tertidur dengan pulas nya
Radi pun berjalan ke arah Zahra, dan duduk di atas ranjang disamping Zahra merebahkan tubuhnya
Radi menatap Zahra,
Ia menyela rambut Zahra pelan
Radi meraih tangan Zahra, ia menciumnya
Cup!!
Nampak beberapa kali Radi masih menciumi tangan istrinya tersebut
Cup!
Radi kembali menatap Zahra
"Ada apa denganmu Zahra"
"Kenapa kamu bisa seperti ini lagi"
"Apa kamu tau, ini yang mas takutkan dari kamu, mas Ndak mau kamu drop kayak dulu lagi" ucap Radi pada Zahra
Mata Radi kembali Berair setelah menyela rambut Zahra lagi
"Mas takut Zahra, mas takut kehilangan kamu"
"Kalo mas bisa, Mas maunya tukar penyakit kamu di tubuh mas ini apapun resikonya"
"Asal sebagai gantinya kamu ndak lagi ngerasain drop seperti ini, mas Ndak mau kamu sakit apalagi drop kayak waktu itu" ucap Radi lagi
"Dulu kata dokter, kesehatan kamu memang selalu kurang baik Zahra, dan mas selalu kecolongan di saat kamu drop, maafin mas" tambah Radi lagi
Ceklik!!
Radi pun seperti menghapus sedikit air matanya dan menoleh ke arah pintu kamar nya
Ternyata adalah sang putri, Zahira yang baru saja pulang dari sekolah nya
"Ayah" ucap Zahira pada ayahnya
"Eh, Z'Zahira" ucap Radi agak terkejut
Zahira pun mendekat ke arah Radi
Ia melihat sang ibu tengah tertidur pulas di atas Ranjang
"Bunda kenapa Yah?" Tanya Zahira pada Sang ayah
"Em, B'Bunda kamu-- butuh istirahat Ara" balas Radi pada sang putri
Zahira pun mengangguk
"Ayah, tadi ada pelanggan yang mau bayar, dia masih nunggu di depan" ucap Zahira pada Sang Ayah
"Eh, i'iya sayang, Ayah keluar dulu ya Nak, kamu temani bunda kamu disini" pinta sang ayah pada Zahira
Zahira mengangguk senyum
"Iya Ayah"
Radi berjalan keluar pintu kamar
Ceklik!!
Zahira pun duduk di samping ibunya
Tak lama Zahra membuka kedua matanya, ia tak benar2 tertidur, ia pura2 tertidur agar sang suami tak terganggu dalam menjaganya
"Eh"
"B'Bunda nggak tidur tadi?" Tanya Zahira pada ibunya, ia terkejut ternyata ibunya tidak benar tidur
Zahra menggeleng dengan sedikit senyum di wajahnya
"Bunda belum ngantuk sayang" balas Zahra pada putrinya
"T'tapi tadi kata ayah Bunda lagi nggak enak badan, itu benar ya?" Tanya Zahira pada Ibunya
Zahra mengangguk dengan sedikit senyum
"Iya, tadi bunda lagi ndak enak badan, cuma ini udah enakan kok, Ara tenang aja, nanti juga bunda sembuh" balas Zahra pada putrinya
Meski begitu, kening Zahra masih berasa agak pusing dan tubuh Zahra masih cukup lemas untuk di gerakkan
Setelah mendengar jawaban dari ibunya, Zahira pun tersenyum lega
"Bunda jangan sakit, tadi ayah nungguin bunda disini"
"Ara lihat Tadi ayah juga nggak kayak biasanya, Ayah kelihatan khawatir sama keadaan bunda" jelas sang putri pada Zahra
Zahra juga merasa seperti itu, Zahra yang tak tidur mendengar jelas ucapan sang suami yang khawatir kesehatan Zahra kembali drop
Zahra mengangguk senyum
"Iya sayang" balas Zahra
Zahira pun berdiri dari duduknya
"Ara ganti baju dulu ya Bunda, nanti Ara kesini lagi nemenin Bunda" ucap sang putri
Zahra mengangguk
"Iya Ara, makasih ya"
Zahira mengangguk senyum
••
Lagi, di saat waktu senggang karena pembeli juga sudah ia layani, Radi kembali menemui Zahra di kamar
Melihat pintu kamar yang sedikit terbuka, Radi pun sedikit mengintipnya
Terlihat Zahra tengah merubah posisi rebahan nya menjadi posisi duduk
Ia juga memijat bagian tangannya, pijatan Zahra nampak pelan karena tubu Zahra juga masih cukup lemas
Radi jadi agak ragu untuk memasuki kamarnya, ia malah merasa bersalah
Ia tidak tau istrinya tengah lemah dan duduk sembari menyenderkan punggungnya di kamar mandi cukup lama, sementara ia malah masih sibuk dengan pekerjaan nya melayani pembeli
"Ayah" ucap Zahira tiba2
"Eh, Z'Zahira" pekik Radi, ia terkejut tiba2 ada putrinya berada di sampingnya sembari membawakan segelas air putih
"Ayah kok diam aja disini? Nggak masuk?" Tanya Zahira pada sang ayah
"Em, Ara aja dulu nanti ayah nyusul" pinta Radi pada sang putri
Zahira pun memberikan nampan yang berisi segelas air putih kepada sang Ayah
"Ini, Ayah berikan saja sama bunda, Katanya tadi bunda Haus" ucap Sang putri pada ayahnya
Radi pun tersenyum dan mengangguk
"Iya, makasih ya sayang"
Zahira mengangguk senyum
Tak lama dari itu
Ceklik!!
Zahra menoleh ke arah pintu, Radi tengah berjalan ke arahnya sembari membawa nampan berisi segelas air putih
Radi menaruhnya di meja disamping ranjang, lalu Ia duduk disamping Zahra
"Kok Ayah yang kesini? Zahira yang nyuruh ya?" Tanya Zahra pada Radi
Radi mengangguk
"Ayah minta maaf, Bunda" ucap Radi pada Zahra
"Ayah Ndak salah, jangan minta maaf terus" balas Zahra
Zahra pun meraih tangan Radi didekat nya
Radi menatap Zahra, begitupun sebaliknya
"Em"
"A'Ayah khawatir sama kesehatan Bunda akhir2 ini?" Tanya Zahra pada Radi
Radi mengangguk
"Iya"
"Maaf udah buat ayah khawatir sama kesehatan bunda sendiri, jujur Bunda Ndak bisa jaga kesehatan bunda sendiri, Bunda butuh Ayah, tapi bunda juga Ndak mau egois" jelas Zahra pada Radi
Radi kembali mengangguk mengerti
Ia sedikit tersenyum setelah itu
Cup!
Radi mencium tangan Zahra
"Zahra itu istri mas, Apapun itu mas akan tetap berada di samping Zahra" ucap Radi pada Zahra
Kejadian itu juga disaksikan oleh sang putri yang balik mengintip di sela2 pintu kamar
"Nggak nyangka kalo ayah bisa buat Bunda luluh kayak gitu" gumam Zahira
••
ADA KOMENTAR?
••
Sebelum itu, Author mau memperkenalkan kembali Wattpad baru, masih ada hubungannya dengan Wattpad yang ini
Mungkin di wattpad ini lebih terasa real dibandingkan dengan Wattpad 'kehidupan kedua Radi dan Zahra'
Yang ini Radi berprofesi sebagai Dosen, sementara Zahra sebagai murid
Author menyudahi wattpad 'kehidupan kedua Radi dan Zahra'
Sebagai gantinya author menggarap 'Radi Dan Zahra 2'