BROTHER BUT MARRIAGE "BBM" [S...

By IndahTriFadillah

7M 654K 127K

Dia Kayla Lavanya Ainsley, sosok gadis remaja berusia 18 tahun yang harus terpaksa menikah dengan Rakadenza Z... More

CAST
TRAILER
Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 27
Chapter 28
Chapter 29
Chapter 30 •SPECIAL•
Chapter 31
Chapter 32
Chapter 33
Chapter 34
Chapter 35
Chapter 36
Chapter 37
Chapter 38
Chapter 39
Chapter 40
Chapter 41
Chapter 42
Chapter 43
Chapter 44
Chapter 45
Chapter 46
Chapter 47
Chapter 48
Chapter 49
Chapter 50
Chapter 51
Chapter 52
Chapter 53
Chapter 54
Chapter 55
Chapter 56
Chapter 57
Chapter 58
Chapter 59
Chapter 60
Chapter 61
Extra Chap 1
Extra Chap 2
Extra Chap 3
Pengumuman: Sequel?
Penting!!
INFO PENTING BBM
INFO PO BBM
VOTE COVER+GIVE AWAY
GIVEAWAY & PAKET NOVEL
Extra chap 4
GIVE AWAY & PO KE-2 BBM
PAKET SEPECIAL PO KE 2 BBM
New Story "LANGIT FAVORIT ARTHUR"

Chapter 21

75.5K 8.3K 1K
By IndahTriFadillah

Jangan lupa spam komen yaa!!
Vote dulu biar gak lupa, oke^^


Buat yang belum follow aku, ayo buruan follow dulu biar gak ketinggalan informasi cerita ini di wall:)


"Bahkan sesempurna apapun orang menilai ku, tetap tidak akan bernilai bagi kamu yang tidak pernah bersyukur atas aku yang kamu miliki"

~Kayla Lavanya Ainsley~








"Aka"

Lelaki dengan paperbag ditangannya itu berbalik badan dengan jantung yang berdetak cepat. Begitu juga dengan wanita disampingnya yang sedikit membulatkan matanya setelah melihat seseorang yang memanggil nama suaminya.

Gladys berjalan menghampiri dengan senyum bingungnya saat melihat Kayla dan Raka jalan berdua di mall. Dia masih tidak percaya Raka mau membohonginya. Laki-laki itu bilang dia sedang tidak enak badan hingga tidak bisa menemani dirinya pergi ke toko buku, namun nyatanya kini Raka terlihat sehat dan sedang jalan berdua dengan perempuan yang Gladys sebut teman.

"Sayang k-kamu disini?" Raka merutuki kebodohan dirinya yang tidak bisa berhati-hati. Seharusnya dia menolak saja dengan keras permintaan Kayla untuk menemani gadis itu berbelanja. Hanya karena dua gelas jus hatinya jadi lemah seperti ini.

"Kamu bohongin aku?" Tanya Gladys dengan suara bergetar. "Kalau memang gak mau nemenin gak masalah, Ka. Aku tau aku perempuan membosankan yang hobinya keluar masuk toko buku, tapi apa salahnya jujur?"

Raka melepas paperbag milik Kayla begitu saja hingga isinya terjatuh di lantai. Dia memilih mendekati Gladys untuk memeluk gadis itu sebagai penenang. "Sshhhtt sayang tenang dengerin aku dulu ya. Aku tadi lagi cari obat sekalian belanja bulanan, kamu kan tau mamah aku diluar negeri. Aku gak bisa ngandelin orang buat beli kebutuhan aku"

"Termasuk aku? Kamu gak bisa mengandalkan aku?"

"Gak gitu, Dys. Aku tau kamu sibuk belajar buat ujian bulanan dan aku gak mau ngerepotin kamu"

Gladys melepas pelukan Raka menatap Kayla dan kekasihnya bergantian. "Terus kenapa kamu bisa bareng sama Kayla?" Gladys tidak menampik jika dia sedikit cemburu melihat kekasih dan temannya berjalan berdua seperti tadi.

"Aku gak sengaja ketemu dia di salah satu toko. Jadi, apa salahnya untuk pergi bareng? Kamu bisa ngertiin aku kan? Aku gak mungkin selingkuh atau ngelakuin apapun yang bikin kamu kecewa"

"Aku cuma kecewa kamu gak minta aku yang beli obat. Aku pacar kamu, Ka. Kamu sakit dan udah jadi tugas aku bantu ngurus kamu sampai sehat"

"Aku udah baikkan, sayang. Udah ya jangan marah-marah. Entar cantik kamu ilang" Goda Raka menoel hidung Gladys lalu menangkup pipi gadis itu gemas.

Tidak jauh dari mereka Kayla meremas paperbag ditangannya erat. Raka bohong! Janji laki-laki itu tidak bisa dipegang. Mana bukti jika Raka benar-benar menjalani syarat darinya untuk menjauhi Gladys?

Bahkan sikap Raka tadi begitu menggelikan. Lelaki itu bersikap seolah seperti ketahuan berselingkuh saja padahal dia sendiri tengah jalan bersama istrinya.

Kayla mengalihkan pandangannya ke arah lain saat air matanya lolos begitu saja. Sakit sekali hingga dia tidak tau bagaimana lagi mendeskripsikan rasa sakitnya. Sikap Raka pada Gladys sangat berbeda jauh bila dengannya.

"Sebagai gantinya aku temenin kamu jalan-jalan mau?"

Tawaran Raka membuat Kayla menoleh cepat. Tidak, dia tidak boleh membiarkan itu. Semua perjuangannya akan sia-sia jika Raka kembali mengikis jarak dengan Gladys. Dia tidak akan pernah bisa mendapatkan hati lelaki itu jika sosok Gladys masih terus menjadi bayang-bayang di hubungan mereka.

Lagipula Kayla takut Brandon memata-matainya dan melihat Raka yang kembali menghabiskan waktu bersama Gladys. Kayla pasti tidak akan diberi ampun oleh lelaki itu.

Gladys melirik ke arah Kayla sebentar lalu kembali menatap Raka. "Kayla gimana, Ka?"

"Dia bisa sendiri, ya kan Kay?" Mata Raka melotot tajam memberi isyarat pada Kayla agar mengangguk menyetujui.

Tapi sepertinya Kayla tidak mengidahkan tatapannya. Gadis itu malah terlihat tengah menantang dengan tidak mau melihat tatapan darinya.

"Boleh aku ikut?" Pinta Kayla.

"Bol–"

"Maaf tapi kami mau menghabiskan waktu berdua. Lo dari tadi juga sendiri sebelum ketemu gue, kenapa gak lanjutin sendiri lagi aja?"

"Aka, kamu apaan sih?! Apa salahnya Kayla ikut kita?"

"Kita pamit" Raka memeluk pinggang Gladys membawa gadis itu untuk pergi tanpa memperdulikan ocehan Gladys yang tidak terima.

Setelah kepergian kedua insan itu Kayla buru-buru mengambil paperbag miliknya yang sudah berserakan di lantai. Dia tidak ingin kembali di pertemukan oleh Brandon dan kembali diperlakukan kasar. Lebih baik segera pulang dan mencari jalan yang lebih aman untuk menjaga diri.

Dia menyingkirkan sejenak rasa sakit di hatinya. Semua terasa sulit, benar-benar sulit sekali hingga Kayla sendiri bingung harus dengan cara apalagi agar Raka berpaling dari Gladys dan jatuh hati padanya. Apa harus menunggu kepergiannya baru lelaki itu bisa merasakan kehadirannya?






°°°°°






Tok tok

Ketukan pintu utama membuat Kayla segera beranjak bangkit dari sofa untuk membukanya. "Iya, Ka. Sebentar...." Teriaknya berjalan cepat.

Cklek

Tubuh Kayla terdorong kasar hingga membentur guci besar dibelakangnya menimbulkan dentuman bunyi nyaring yang menggema. Tubuh gadis itu sudah bergetar saat Brandon menutup pintu rumah lalu menyeret Kayla tanpa belas kasih ke ruang tamu.

"GAK BERGUNA! PANTES AJA RAKA SEBUT LO SAMPAH!! HARUS BERAPA KALI GUE INGETIN?! JANGAN BIARIN RAKA DAN GLADYS PERGI BERDUA ANJING!!"

Kayla memukul-mukul tangan Brandon yang mencekik lehernya kuat. Kepalanya berdenyut sakit saat oksigen tidak mengalir di dalam tubuhnya. "Lepash–Gue... Arghh"

Tubuh Kayla dihempas kasar ke lantai. Dia mengatur nafasnya sejenak menghirup oksigen sebanyak-banyaknya kemudian bangkit berdiri perlahan. "Lo brengsek Brandon!"

"Iya gue brengsek! Dan sekarang orang brengsek ini mau nagih janjinya ke lo!!"

"Itu diluar kemampuan gue. Gue gak mungkin ngelarang Raka buat pergi sama Gladys. Itu sama aja ngebongkar pernikahan kami didepan gadis itu!! Harusnya lo ngerti!!"

"Lo bisa gunain otak lo! Pura-pura pingsan, sakit, atau apapun itu bisa lo lakuin. But see? Lo kayak orang bodoh yang cuma bisa mandangin kepergian mereka!!"

"Gue gak selicik lo, Bran"

"Sekarang belajar untuk berbuat licik karena kita udah kerjasama!!"

"Lo yang minta dan gue udah tolak kerjasama ini berkali-kali. Sekarang lo salahin gue? Kalau lo rasa gue bodoh harusnya lo ga perlu kerja sama sama gue!! Sama anak bodoh ini! Gue gak mau gunain cara kotor buat misahin mereka!!"

Brandon mengambil sebuah pigura foto di sampingnya kemudian memukul kuat tepat di tengkuk leher Kayla hingga gadis itu merintih sakit kembali terjatuh di lantai. Jangan salahkan dia, salahkan saja Kayla yang berani memancing emosinya.

Dengan sekali tarikan Brandon menarik rambut Kayla kuat memaksa gadis itu agar mendongak menatapnya. "Jangan pancing kemarahan gue, Kayla. Lagipula lo diuntungkan disini. Gak usah munafik, karena gue tau lo juga mau mereka pisah. Apa susahnya sedikit berbuat licik untuk ngerebut suami lo dari Gladys?!"

Tubuh Kayla tertarik paksa hingga berdiri. Tanpa ampun Brandon membenturkan tubuh lemah gadis itu  ke pinggiran sofa. Bukan Kayla tidak ingin melawan hanya saja benturan pigura foto kaca di tengkuknya tadi membuatnya mendadak pusing setengah mati.

"Sakit hmm? Ini kan mau lo?"

Bugh

Kembali kepala Kayla dibenturkan kuat membuat gadis itu perlahan terbaring di lantai saat Brandon melepas jambakannya di rambut Kayla.

"J-jangan pukul gue lagi. K-kepala gue sakit....."Kayla menahan isakannya. Dia merasa pandangannya mulai mengabur.

Kayla berusaha sekuat mungkin agar tidak jatuh pingsan. Dia takut mengingat Brandon masih berada di rumahnya dan Raka yang belum juga menunjukkan tanda akan pulang.

"Ini hukuman buat lo! Kalau lo gak mau ngerasain rasa sakit ini lagi jangan coba-coba buat lari dari kerjasama ini" Brandon tersenyum miring memukul pelan pipi Kayla.

"Lo  kira gue gak tau? Lo berusaha lari dari gue kan tadi? Bahkan di rumah lo sendiri pun gue berani berbuat kasar, jadi jangan kira lo bakal aman sembunyi di tempat terpencil sekalipun"

Krek

"Arghhh.... Sakit, Bran..... Ini bener-bener sakit, Brandon...hiks..."

Tangan Kayla diplintir kuat kebelakang. Brandon kembali membawa gadis itu untuk berdiri membelakanginya seperti tempo lalu.

"Lo masih inget gue pernah bilang kalau Raka cocok dapet barang rongsokan?" Tangan Brandon bergerak nakal memeluk Kayla dari belakang dengan sebelah tangannya. Sedangkan tangan yang lain masih terus memegangi kedua tangan Kayla kebelakang.

Kayla menggeleng memejamkan matanya erat. Nama Raka sejak tadi terus ia sebut dalam hatinya. Untuk kali ini saja, dia mohon pada Tuhan agar lelaki itu datang menyelamatkannya.

Di tempat lain Raka tengah tertawa lebar bersama Gladys yang sedang menikmati ice cream yang mereka beli. Keduanya saling bergandengan masuk ke dalam mobil sambil melempar candaan.

"Ka, kamu tau gak. Kemarin waktu aku belanja bareng Bunda kami gak sengaja ketemu cowok seusia kita. Anaknya baik banget, ramah juga ke Bunda dan aku...." Gladys terus asik menceritakan segala hal yang terjadi kemarin sambil sesekali menjilati ice cream di miliknya.

Raka hanya memandangi gadis itu serius dengan tatapan begitu tulus. Mendengar Gladys bercerita banyak hal membuatnya merasa senang karena bisa menjadi tempat berbagi untuk gadis itu.

"Raka, kamu dengerin aku gak sih?"

Raka mengerjap beberapa kali tersadar dari lamunannya. Ia terkekeh pelan mengusap sudut bibir Gladys yang terlihat kotor. "Kamu makan ice cream kayak anak kecil aja. Sampai belepotan gini. Gak akan ada yang minta sayang, pelan-pelan dong makan nya"

"Oohh....terus kenapa jusnya masih  belepotan di mulut sih. Lain kali jangan buru-buru walau haus"

Raka tersentak terkejut saat suara Kayla terngiang di telinganya. Ia menjauhkan tangannya dari Gladys saat bayangan Kayla tersenyum manis padanya terlintas begitu saja. Yang dia lakukan pada Gladys sama persis seperti yang Kayla lakukan padanya kemarin.

"Ka.... Kamu ih! Melamun terus"

"Ah iya? A-aku gak melamun, Dys. Kenapa? Kamu butuh sesuatu?" Tanya Raka gugup.

"Mau?" Tawar Gladys menyodorkan ice cream miliknya ke hadapan Raka. "Cobain deh, rasanya enak"

"Kalau enak buat kamu aja. Nanti kamu kurang kalau nawarin ke aku" Tolak Raka halus

"Gak akan, Aka. Ayo cobain dulu"

Raka memajukan wajahnya menerima suapan ice cream dari Gladys sambil tersenyum manis. Tangannya mengusap puncak kepala gadis itu lembut kemudian memasangkan seatbelt untuk kekasihnya.

"Kebiasaan deh kamu. Padahal aku bisa sendiri"

"Tuan putri tinggal duduk manis aja" Goda Raka kemudian melajukan mobilnya dengan sebelah tangan menggenggam tangan Gladys.

Dia benar-benar menyayangi perempuan disampingnya ini. Tidak pernah Raka bayangkan jika suatu hari nanti dia harus hidup tanpa Gladys. Selain cantik, gadis disampingnya ini juga memiliki pemikiran dewasa. Tidak manja seperti Kayla.

Oh wait! Kenapa dia harus membawa-bawa gadis sampah itu kedalam pikirannya?

Mendadak perasaan gelisah timbul di hati Raka saat nama Kayla terlintas di kepalanya. Dadanya bergemuruh hebat memaksanya untuk segera pulang. Segera dia tepis perasaan itu dari hatinya, apa perduli nya dia pada gadis sampah itu?

Ponsel Raka berdering membuatnya melepas genggaman tangannya dari Gladys untuk mengambil ponselnya yang berada dibalik jaket.

Panggilan dari Kayla yang ia beri nama "Sampah" Di kontaknya tertera di layar. Tanpa harus berpikir lama dia segera menolak panggilan tersebut mematikan ponselnya agar gadis itu tidak menggangu waktunya dengan Gladys.

Di rumah yang sudah terlihat seperti kapal pecah Kayla meremas ponselnya erat. Dia tengah bersembunyi di kamarnya dari Brandon sambil terus menghubungi Raka. Panggilan pertama terhubung namun berakhir ditolak, sedangkan panggilan selanjutnya ponsel lelaki itu malah tidak aktif.

Tubuhnya bergetar hebat saat suara gedoran pintu kamarnya berbunyi kuat. Kayla buru-buru masuk ke dalam lemari pakaiannya untuk kembali bersembunyi jika sewaktu-waktu Brandon mendobrak pintu itu.

"KAYLA KELUAR LO!! BERANI BANGET LO LARI DARI GUE BANGSAT!"

Gigi Kayla bergemelatuk ketakutan. Rasa sakit di kepalanya begitu terasa bahkan darah juga sudah mengalir di wajahnya saat bekas pukulan pigura foto dari Brandon terbuka lebar di dahinya.


Brak

Pintu itu benar-benar terbuka kasar. Brandon melempari semua barang yang berada di kamar Kayla membuat gadis itu memeluk erat kakinya. "Mamah..... Kayla takut. Kenapa gini sih, Mah? Kenapa Kayla harus terjebak sama orang-orang kasar kayak Raka dan Brandon" Lirihnya pelan.

Kayla kembali membuka ponselnya mencoba untuk menghubungi kedua sahabatnya untuk meminta bantuan. Saat baru ingin mengetik pintu lemari sudah terbuka kasar.

Brandon dengan seringainnya menarik Kayla untuk keluar dari dalam sana. "Kalau kita melakukan itu di kamar ini gak masalah kan? Ayo layani gue sekarang, karena Raka butuhnya sampah bukan permata. Lo harus dirusak buat dia"










Haii semua!!

Kalian keren!! Aku baru up semalem tapi udah tembus goals aja, bahkan draft kosong karena kalian semangat banget buat vote dan komen, hehehe...
THANKYOU YA❤❤



Btw, Cantik banget sih mbak Gladys. Pantes aja Raka sama Brandon tergila-gila><


Tapi kalau kata Kayla mah....

MASIH KALAH JAUHH/SMIRK ANDALAN


Siap buat next chapter? Siap lah ya. Kalau siap ramein okee, biar aku juga cepet up nya^^


See U Next Chapter❤❤















Continue Reading

You'll Also Like

707K 51.7K 37
Menceritakan tentang kehidupan 7 Dokter yang bekerja di rumah sakit besar 'Kasih Setia', mulai dari pekerjaan, persahabatan, keluarga, dan hubungan p...
245K 3K 73
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...
64.8K 9.7K 22
Renjun mengalami sebuah insiden kecelakaan yang membawa raganya terjebak di dalam mobil, terjun bebas ke dalam laut karena kehilangan kendali. Sialny...