BROTHER BUT MARRIAGE "BBM" [S...

By IndahTriFadillah

7M 653K 127K

Dia Kayla Lavanya Ainsley, sosok gadis remaja berusia 18 tahun yang harus terpaksa menikah dengan Rakadenza Z... More

CAST
TRAILER
Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 27
Chapter 28
Chapter 29
Chapter 30 •SPECIAL•
Chapter 31
Chapter 32
Chapter 33
Chapter 34
Chapter 35
Chapter 36
Chapter 37
Chapter 38
Chapter 39
Chapter 40
Chapter 41
Chapter 42
Chapter 43
Chapter 44
Chapter 45
Chapter 46
Chapter 47
Chapter 48
Chapter 49
Chapter 50
Chapter 51
Chapter 52
Chapter 53
Chapter 54
Chapter 55
Chapter 56
Chapter 57
Chapter 58
Chapter 59
Chapter 60
Chapter 61
Extra Chap 1
Extra Chap 2
Extra Chap 3
Pengumuman: Sequel?
Penting!!
INFO PENTING BBM
INFO PO BBM
VOTE COVER+GIVE AWAY
GIVEAWAY & PAKET NOVEL
Extra chap 4
GIVE AWAY & PO KE-2 BBM
PAKET SEPECIAL PO KE 2 BBM
New Story "LANGIT FAVORIT ARTHUR"

Chapter 14

74.5K 8.7K 526
By IndahTriFadillah

Jangan lupa spam komen yaa!!
Vote dulu biar gak lupa, oke^^




Buat yang belum follow aku, ayo buruan follow dulu biar gak ketinggalan informasi cerita ini di wall:)







Udara dingin malam setelah hujan selesai mengguyur kota begitu menusuk kulit seorang gadis yang tengah menonton siaran televisi di ruang tengah.

Kayla merapatkan sweater tebalnya coba menghangatkan tubuh sambil beranjak bangkit mematikan TV. Sepertinya dia harus istirahat sekarang, karena jam juga sudah menunjukkan pukul sebelas malam.

Ia berjalan ke setiap sudut rumah tidak lupa untuk menutup jendela dan mengunci pintu sebelum ke kamarnya. Langkahnya terhenti saat matanya tidak sengaja menatap pantulan bayangan seseorang di balik pintu halaman samping yang terbuka lebar.

Merasa penasaran ia melangkah menghampiri coba melihat. Dirinya tertegun kaget melihat Raka tengah duduk di ayunan sambil menatap dua poster foto besar di pangkuannya.

"Kenapa belum tidur?"

Suara hangat yang sudah mengisi rumahnya selama lima bulan lebih membuat Raka menoleh. "Belum ngantuk, lo sendiri ngapain kesini?" Ucap Raka dingin balik bertanya.

Kayla berjalan lebih dekat mengambil tempat untuk duduk di samping Raka. "Akhir-akhir ini kamu kelihatan lebih banyak diam. Ada masalah?"

"Ada atau gak nya bukan urusan lo"

"Mamah Vania bilang kamu tipe orang yang mendadak jadi pendiem kalau lagi ada masalah atau butuh tempat untuk berbagi. Mau cerita? Aku siap dengerin kok"

"Berhenti sok tau!"

Mata Kayla melirik ke arah dua poster yang Raka pegang. Alisnya terangkat sebelah beralih menatap ke arah Raka yang buru-buru menyembunyikan benda itu. Terlambat, Kayla sudah bisa melihat jelas apa yang tergambar di dua poster miliknya.

"Lagi mikirin masa depan ya?" Tebak Kayla sambil terkekeh kecil. "Pilot atau pemain basket terkenal sama bagusnya kok. Jangan bingung, ikutin kata hati dan kemampuan kamu"

"Emm, ngomong-ngomong kenapa harus ada pilihan? Bukannya selama ini impian kamu cuma jadi pemain basket terkenal?"

Raka masih bungkam. Hati dan jiwanya sedang tidak sependapat sekarang. Dirinya ingin sekali bercerita, meminta pendapat dan bantuan pada Kayla untuk memilih diantara pilihan yang sudah membuatnya gelisah beberapa hari ini.

"Cerita aja kali, Ka. Anggap kita bukan sepasang suami istri atau status apapun yang bikin kamu risih. Sebagai teman gak terlalu buruk kan?"

Mulut Raka mulai terbuka perlahan membuat Kayla memasang senyum tipis bahagianya. "G-gue harus pilih antara jadi pemain basket kayak impian gue, atau pilot yang jadi syarat biar hubungan gue dan Gladys bisa di restuin sama Papahnya" Ungkap Raka sambil menatap dua poster yang tadi ia coba sembunyikan.

Mata Kayla membelalak terkejut setengah mati. Hatinya berdenyut sakit mendengar pernyataan itu, namun segera ia menormalkan ekpresi wajahnya agar Raka tidak mengurungkan niat untuk berbagi cerita.

"Kenapa? Apa impian kamu sebagai pemain basket terkenal mengganggu Papahnya Gladys?"

"Papahnya gak suka kalau Gladys pacaran sama anak pemain basket kayak gue yang lemah di ilmu akademik"

Kayla mengerti sekarang. Semua kegundahan Raka beberapa hari ini berasal dari Gladys. Ia menarik nafasnya dalam kemudian mengeluarkannya perlahan sebelum kembali membuka suara. "Profesi Papahnya Gladys?" Tanya Kayla hati-hati.

"Pilot"

Sudah Kayla tebak sebelumnya. Kisah cinta Raka sama seperti mamah dan papahnya dulu. Papahnya seorang pelatih basket yang sangat dihormati dan disegani tampak tidak berarti di hadapan orang tua mamahnya.

Walau dengan tekat yang kuat mencoba untuk meyakinkan nenek dan kakeknya, kedua orang tua Kayla tetap gagal dan berakhir tidak mendapat restu untuk menikah.

Hingga akhirnya mamahnya memilih untuk memutuskan hubungan keluarga dengan nenek dan kakeknya untuk bisa menikah dengan papahnya.

Berakhir seperti sekarang, saat kedua orang tuanya tidak disisi Kayla dia benar-benar sendiri tanpa adanya keluarga. Baik keluarga Papahnya yang tidak menyukai kehadiran Kayla yang dianggap malapetaka karena hadir pada pernikahan yang terjadi tanpa restu orang tua, maupun keluarga mamahnya yang sudah tidak mempunyai hubungan saudara dengannya.

"Lo kalau cuma melamun mending pergi sana masuk! Gue disini bukan kaset rusak yang dari tadi ngomong gak lo dengerin" Ketus Raka menyadarkan Kayla dari lamunannya.

Kayla terksiap merasa bersalah karena tidak mendengar Raka saat bercerita. "M-maaf, tapi kisah cinta kamu sama Gladys buat aku teringat mamah papah ku dulu"

Raka acuh memutar bola matanya malas mendengar Kayla membahas kedua orang tua gadis itu. Perduli apa dia mengenai gadis itu.

"Raka" Panggil Kayla serius. "A-apa aku aja gak cukup buat kamu? Kita bisa memperbaiki hubungan kita kan?"

Kayla menunduk menatap jari-jari kakinya yang beralaskan sendal rumah. "Aku cuma punya kamu, Ka"

"Lo!" Raka hendak menampar Kayla namun tangannya tertahan di udara berakhir terkepal dengan geraman. "Bangsat!! Gue minta pendapat bukan malah dibuat tambah pusing!! Lo bilang gue bisa anggap lo temen cerita, tapi nyatanya lo tetep egois sampah!! Lo cuma mikirin diri lo sendiri!!"

"K-kalau kamu milih buat memperjuangkan Gladys, hubungan kita gimana?" Tanya Kayla masih menunduk takut. "A-aku gak punya siapapun, Ka. Kalau kamu dan Gladys bersatu aku gimana? Aku mau egois buat kebahagiaan aku apa itu salah?"

"Lo masih punya nyokap lo!!" Bentak Raka kasar melempar poster ditangannya di rerumputan. "Kalaupun gue sama Gladys bersatu karena gue lebih memilih syarat dari papahnya, lo bisa pergi sama mamah lo, ngerti?! Jadi jangan tekan dan paksa gue untuk tetap bertahan di hubungan konyol akibat wasiat ini!!"

Wajah Kayla terangkat perlahan. "Kalau gitu tunggu sampai mamah aku sadar ya biar aku gak hidup sendiri? Setelah itu kalau kamu dan Gladys mau bersatu, aku ikhlas. Bisa kan, Ka?" Tanya Kayla memohon berlutut di kaki Raka. Sebenarnya hatinya sudah sangat hancur setelah mengucapkan kalimat tadi.

Yang Kayla takutkan hanya satu. Dia harus menopang hidupnya sendiri sedangkan dia merasa masih sangat membutuhkan seseorang untuk sekedar menemani harinya. Bukan tidak ingin belajar kuat untuk mandiri, hanya saja semua terlalu mendadak untuk dihadapi sendiri.

Dia masih sangat butuh waktu. Mamahnya yang koma, papah sambungnya yang meninggal dunia, dan berakhir dia harus menikah dengan saudara sambungnya sendiri.

Kayla mungkin bisa menerima jika dia sudah memiliki rumah lain sekedar untuk berteduh, tapi  sekarang ia benar-benar tidak memiliki apapun dan siapapun seperti ucapan Raka tempo lalu.

Jika Kayla sudah memiliki pekerjaan, tabungan dan sebagainya Kayla janji akan pergi dari kehidupan Raka untuk memulai hidupnya yang baru bersama mamahnya. Meski impian dia untuk menikah sekali seumur hidup harus kandas begitu saja.

"A-apa pilihan kamu, Ka?" Tanya Kayla berdiri memegang kedua pundak Raka.

Keadaan hening sejenak. Raka melepas tangan Kayla dari pundaknya. "Gue bakal kubur impian gue buat, Gladys. Sampai sini lo faham kan? Ucapan lo tadi bikin gue semakin muak buat bertahan sama hubungan ini"

Kayla mengangguk dengan mata berkaca-kaca. "Gak masalah, Aku bakal dukung dan bantu sampai kamu bener-bener keterima jadi pilot seperti keputusan kamu. Tapi, aku mohon tunggu mamah aku sampai dia sadar ya? Baru setelah itu kamu bisa hidup dengan Gladys. Aku yakin waktu itu gak lama lagi"

"Tanpa dukungan lo gue juga bisa! Ada Gladys yang bakal jadi support system gue"

"Please, Raka. Aku mohon....Selama kamu meraih impianmu kamu untuk Gladys, jalanin pernikahan ini dengan sungguh-sungguh sambil kita nunggu mamah aku sadar" Pinta Kayla dengan air mata yang sudah mengalir di pipi putihnya.

"Aku mau ngerasain pernikahan impian walau cuma untuk beberapa waktu, Ka. Kasih aku kesempatan untuk membahagiakan masa remaja ku. Masa kecil aku udah dihancurkan dengan kepergian papah kandung aku. Bahkan di masa remaja aku harus terjebak di pernikahan ini" Kayla terisak pedih berharap Raka setuju dengan permintaannya.

"Beri jarak antara diri kamu dan Gladys selama kamu menjalani pernikahan sungguh-sungguh ini walau cuma sesaat, Ka....."

Raka terlihat berpikir sejenak kemudian mengangguk setuju. "Oke, tapi kalau sampe gue udah keterima jadi pilot dan mamah lo masih belum sadar, kita bakal tetap pisah! Gue gak mau Gladys nunggu lama" Tegas nya.

"Dan yah satu lagi, gue cuma ngebuat jarak sama Gladys selama menjalaninya. Jangan harap selama memenuhi syarat lo itu gue bakal perlakukan lo juga dengan baik"

Kayla hanya mengangguk pasrah. "Kita mulai besok"

Raka menggeleng. "Setelah acara ulang tahun Gladys selesai, gue mau habisin waktu dulu sama dia sebelum bener-bener jalanin pernikahan ini sebagaimana semestinya"

"Makasih, Ka" Lirih Kayla.

"Gak usah terimakasih, anggap aja ini sebuah bisnis dimana kedua belah pihak diuntungkan" Tegas Raka. "Lo dapetin pernikahan impian lo yang cuma beberapa waktu, dan gue bisa buat lo pergi setelah memenuhi syarat nya. Kepergian lo udah jadi keberuntungan terbesar buat gue"



"Meskipun gue jijik setengah mati buat jalani pernikahan sialan ini" Tambah Raka dalam hati.


"Selain itu kamu juga bakal dapet support dari aku buat jadi pilot" Tambah Kayla sedikit bersemangat menghapus air matanya kasar.

Tawa remeh terdengar dari Raka. "Gue gak anggap itu sebuah keberuntungan, sebesar apa emangnya pengaruh support system dari lo buat gue? Cih, jiwa percaya diri lo udah kelewatan!" Cacinya kemudian beranjak masuk kedalam rumah.

"Aku bakal buktiin kalau ucapan kamu tadi salah besar, Ka. Walau sakit, tapi aku bakal ngelakuin apapun sampai kamu bener-bener keterima jadi apa yang kamu mau meskipun aku tau tujuannya hanya buat Gladys"

"Yang terpenting selama aku nunggu mamah sadar, waktu kamu cuma buat aku. Dan aku bisa ngerasain indahnya pernikahan seperti cerita mamah dulu tanpa ada orang ketiga walau cuma sebentar" Kayla menatap langit malam yang terlihat gelap tanpa adanya bintang.

Bahkan alam seakan menggambarkan kondisi dirinya saat ini. Kosong dan gelap, tanpa ada yang bisa membantu menerangi juga mewarnai hari-harinya seperti dulu lagi.

"Selain itu, ini salah satu cara seorang Kayla untuk mulai mengambil hati Rakadenza" Senyum manis terlukis diwajah gadis itu dengan wajah masih mendongak.

"Kita lihat gimana cara halus aku buat kamu berpaling dari Gladys, Ka. Mungkin selama ini aku cuma bisa nangis saat kamu bersikap kasar dan berlaku gak adil sama aku, tapi bukan berarti aku gak berusaha buat mempertahankan kebahagiaan aku sendiri, Raka"

Kayla Rasa Sella benar. Permasalahan diantara dirinya dan Raka harus diselesaikan dengan otak bukan otot. Kayla harap caranya kali ini untuk membuat Raka luluh kembali berhasil seperti kemarin. Dia tidak perlu marah, berteriak, menampar, atau bersikap kasar seperti yang Raka lakukan, cukup otaknya saja yang bekerja.

"Kayla janji, Pah. Kayla bakal berusaha sekuat dan sebisa Kayla buat mempertahankan pernikahan wasiat dari papah"












Haiii semua!!!


Hmmm gimana nih sama chapter ini, gak darah tinggi lah ya? Hehehe...


Mau spoiler dikit. Next chapter Raka dan Brandon bakal berulah lagi buat kalian mendidih, so pantengin yaa!!😙



Kalau chapter ini rame janji besok bakal langsung up lagi deh, oke!



Jangan lupa vote dan spam komennya ya pembaca kesayangan 💜💜



See U Next Chapter❤❤











Continue Reading

You'll Also Like

79K 6.3K 46
cerita fiksi jangan dibawa kedunia nyata yaaa,jangan lupa vote
223K 23.8K 26
warn (bxb, fanfic, badword) harris Caine, seorang pemuda berusia 18 belas tahun yang tanpa sengaja berteleportasi ke sebuah dunia yang tak masuk akal...
MPREG NCT By ola

Fanfiction

69.7K 909 5
ONESHOOT!! request? dm! kumpulan oneshot nct, mpreg alias cowok hamil sampai proses melahirkan. 21+ dosa ditanggung masing-masing xoxo.
375K 30.4K 62
"ketika perjalanan berlayar mencari perhentian yang tepat telah menemukan dermaga tempatnya berlabuh💫"