BROTHER BUT MARRIAGE "BBM" [S...

Por IndahTriFadillah

7M 654K 127K

Dia Kayla Lavanya Ainsley, sosok gadis remaja berusia 18 tahun yang harus terpaksa menikah dengan Rakadenza Z... Más

CAST
TRAILER
Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 27
Chapter 28
Chapter 29
Chapter 30 •SPECIAL•
Chapter 31
Chapter 32
Chapter 33
Chapter 34
Chapter 35
Chapter 36
Chapter 37
Chapter 38
Chapter 39
Chapter 40
Chapter 41
Chapter 42
Chapter 43
Chapter 44
Chapter 45
Chapter 46
Chapter 47
Chapter 48
Chapter 49
Chapter 50
Chapter 51
Chapter 52
Chapter 53
Chapter 54
Chapter 55
Chapter 56
Chapter 57
Chapter 58
Chapter 59
Chapter 60
Chapter 61
Extra Chap 1
Extra Chap 2
Extra Chap 3
Pengumuman: Sequel?
Penting!!
INFO PENTING BBM
INFO PO BBM
VOTE COVER+GIVE AWAY
GIVEAWAY & PAKET NOVEL
Extra chap 4
GIVE AWAY & PO KE-2 BBM
PAKET SEPECIAL PO KE 2 BBM
New Story "LANGIT FAVORIT ARTHUR"

Chapter 8

82.3K 10.1K 999
Por IndahTriFadillah

Jangan lupa spam komen yaa!!
Vote dulu biar gak lupa, oke^^

Buat yang belum follow aku, ayo buruan follow dulu biar gak ketinggalan informasi cerita ini di wall:)







Pagi ini Raka terlihat lebih banyak diam di sekolah. Perkataan Kayla tadi malam membuatnya tidak bisa tidur semalaman walau dia sudah mencoba berbagai acara agar melupakan kalimat-kalimat itu.

Seperti sekarang ini. Raka memaksa kedua temannya untuk bermain basket bersamanya agar dia bisa melupakan hal yang menganggu pikirannya sejenak. Namun sungguh sial! Bermain hingga kelelahan sekalipun perkataan Kayla masih saja mengusik kepalanya.

"Panas gini enaknya minum jus jeruk kayaknya" Celetuk Zion seraya mengelap keringatnya dengan handuk kecil.

"Kalau gue sih ngemilin es batu" Imbuh Sean seraya melirik Raka.

Merasa yang diberi kode tidak mendengarkan mereka Zion melempar handuknya tepat ke wajah Raka membuat lelaki itu membalas melempar tatapan tajamnya.

"Bau bego!"

"Wahh belum tau dia keringet gue dijadiin parfum sama Beby"

"Cewe lo gak waras berarti! Baunya udah kayak bangkai musang gitu dijadiin parfum"

Sean sontak tertawa keras mendengar penuturan Raka yang mengocok perutnya. "Memang sejak kapan Zion sama Beby waras? Lupa lo kalau mereka pernah pemenang couple grazy disekolah ini"

"Giliran ngehina gue aja lo berdua cepet banget!" Cibir Zion kesal. "Udah buruan ayo ganti baju. Udah lengket badan gue" Sambungnya berjalan meninggalkan Raka dan Sean.

"YAELAH OTOT DOANG GEDE LO, ZI!! BARU DI EJEK DIKIT NGAMBEK! WUU HATI HELLO KITTY!!" Teriak Sean kuat dengan nada mengejek.

Zion masih bisa mendengar hal itu. Jika saja di koridor sekolah tidak ada banyak siswa mungkin sekarang Sean sudah tidak bernyawa dibuatnya. Rasanya ia ingin memotong mulut sahabatnya itu agar tidak mengatakan hal yang memalukan seperti tadi. Menyebalkan!

"Di penggal Zion tau rasa lo, Seng" Raka menggeleng-gelengkan kepalanya kemudian bangkit berdiri menyusul Zion.

Mata Sean sontak membulat tidak terima. "Nama gue Sean woy!! Sang Seng Sang Seng, enak aja lo!" Ketusnya terpaksa ikut beranjak menyusul.

Di ruangan loker tempat para siswa menyimpan barang-barangnya ketiga lelaki itu memasukkan seragam basketnya lalu berkaca merapikan seragam serta rambutnya.

Sean berteriak heboh saat memandang wajahnya di cermin. "Woy gila ini sih buset ganteng banget gue!!"

"Yan, lo kalau kacaan mata dibuka jangan merem. Bisa?" Ucap Raka malas. "Lagian masih gantengan gue kalau diliat-liat"


Brugh


Suara benda jatuh membuat mata kedua lelaki itu teralih memandang ke arah Zion yang sejak tadi sibuk menyusun loker miliknya. Lelaki itu mengambil barang yang tidak sengaja ia jatuhkan membuat Raka dan Sean menghampirinya secara bersamaan.

Mata Raka menyipit saat melihat barang yang sahabatnya pegang. Sebuah tas dengan warna navy dan gantungan boneka beruang, bukankah itu milik Kayla? Kenapa bisa ada di loker Zion?

"Punya siapa?" Tanya Raka menelisik berpura-pura tidak tau.

Zion melirik ke arah Sean yang mengangguk seolah menyetujui sesuatu melalui tatapan lelaki itu. "Punya Kayla, temennya Beby. Lo kenal?"

"Gak terlalu" Balas Raka berusaha se acuh mungkin. "Gue tau dia karena kemarin ujian susulan bareng di kantor"

Melihat raut wajah ketakutan Zion dan Sean perasaan Raka mendadak tidak enak. Dia yakin ada yang sedang disembunyikan oleh kedua sahabatnya. "Kenapa tasnya bisa ada sama lo? Jangan bilang lo selingkuhin Beby sama sahabatnya sendiri"

"Bacot lo, Ka. Yakali gue selingkuh dari Beby. Ini kemarin kita berdua temuin di tempat tongkrongan" Ketus Zion.

"Waktu kita pergi ke tongkrongan, Brandon dan anak-anak lain ada di sana. Kita gak tau apa yang udah mereka lakuin ke Kayla sampe pisau, darah, dan tas ini ada di sana" Tambah Sean menjelaskan. "G-gue takut mereka berulah lagi"

"Gak mungkin! Brandon janji sama gue bakal berubah! Masalah gadis yang bunuh diri itu terakhir kalinya buat dia" Ucap Raka menepis pemikiran Sean. Dia yakin Brandon tidak akan kembali menjadi Brandon yang dulu.

Apa yang kedua sahabatnya ini pikirkan bukanlah hal yang benar. Raka masih tidak menyangka saja jika Brandon berani melakukan itu lagi, apalagi kali ini Kayla yang menjadi korbannya. Mengingat kondisi Kayla kemarin ada sedikit rasa percaya di hati Raka atas tuduhan yang Sean berikan pada Brandon.

Jika itu benar maka Raka tidak akan mengampuni Brandon. Bukan karena Kayla yang telah disakiti, melainkan karena lelaki itu telah mengingkari janji padanya untuk tidak berulah lagi.

Memangnya apa peduli Raka pada Kayla? Gadis itu pantas mendapatkan rasa sakit itu. Secara tidak langsung pesan darinya berhasil menyakiti gadis itu lagi.

Helaan nafas berat Zion hembuskan. "Terserah lo mau percaya atau gak. Gue mau balikin tas ini dulu ke orangnya"

"SAYANG!!" Beby melambaikan tangannya ke arah Zion segera berlari mendekati kekasihnya dengan senyum lebar.

Di belakangnya Sella mengikuti dengan langkah malas, dasar bucin! Cibir gadis itu dalam hati.

"HAI MY BABI" Sambut Zion dengan senyum manis khasnya.

Semua yang berada di sana sontak menahan tawa mendengar ucapan Zion. Terkecuali Beby yang sudah melotot tajam memukul kuat dada kekasihnya.

"Baby Zion, Baby! Kenapa babi sih?!"

Zion meringis menggaruk tengkuknya yang tidak terasa gatal. "Pengucapannya mirip sayang. Maaf..."

"Emang dasarnya lo aja yang gak bisa bahasa Inggris" Cibir Sean masih tertawa kecil.

Mata Sella tertuju pada tas yang ada di tangan Zion. Dahi gadis itu mengerut berpura-pura heran. "Itu bukannya tas Kayla? Kenapa bisa ada di lo?"

"Ceritanya panjang entar aja dijelasin sama orangnya sendiri. Kayla nya mana? Gak ikutan bareng kalian kesini" Tanya Zion dengan pandangan mengedar.

Beby dan Sella spontan menatap penuh tanya ke arah Raka membuat lelaki itu menaikan kedua alisnya bingung. "Kenapa liatin gue?"

Kedua gadis itu melengos tajam mengalihkan pandangan mereka. Beby mendengus kasar kemudian membuka suara dengan nada datar. "Kayla sakit. Dia izin gak masuk hari ini"

"KAYLA SAKIT? KOK BISA?" Tanya Raka terkejut. Sedetik kemudian saat sadar semua menatapnya heran Raka berdehem menetralkan suasana. "Reflek doang" Ucapnya. Salahkan saja Kayla yang tidak memberitahukan dirinya jika hari ini gadis itu sakit dan tidak hadir ke sekolah.

"Terus tasnya gimana?" Tanya Sean.

"Sama gue aja sini" Pinta Sella meraih tas Kayla dari tangan Zion. "Kalian pulang duluan sana. Gue mau bicara hal penting dulu sama Raka"

Sean sempat ingin protes, namun saat Beby mengerti maksud Sella ia segera menyelanya. "Ayo Sean sayang.... Banyak bacot dah lo. Disuruh pergi ya pergi" Ucapnya menarik lengan Sean keluar ruangan.

"Woy cewek gue bangsat!!" Teriak Zion menutup lokernya terburu-buru segera menyusul Beby dan Sean.

Sella menatap sekelilingnya sebelum membuka suara coba memastikan keadaan sekitarnya sepi dan aman. "Gue dan Beby udah tau soal pernikahan lo sama Kayla. Bawa tas ini pulang dan rawat sahabat gue!! Lo boleh gak cinta sama dia tapi jangan sakiti dia hanya karena masa lalu orang tua lo!! Setidaknya hargai dia sebagai manusia, lo punya hati kan? Stop memperlakukan dia layaknya benda mati, Ka"

Tubuh Raka membeku. Dia terkejut setengah mati saat Sella mengatakan bahwa gadis itu sudah mengetahui segalanya. Kayla telah mengingkari perjanjian mereka. Gadis itu benar-benar membuatnya marah kali ini.

"Semalem Kayla cerita semuanya sama gue dan Beby. Dia hampir dilecehkan karena nungguin lo. Kayla tipe orang yang suka mendem masalahnya, Ka. Jadi, kalau dia udah sampe mau cerita ke orang terdekat tentang masalahnya itu berarti masalah dia gak main-main!!"

Lagi-lagi Raka dibuat terkejut. Dilecehkan? Pikirannya melayang pada perkataan kedua sahabatnya tadi. Jadi Brandon benar-benar melakukan itu? Jika hanya sebatas menyakiti Kayla, Raka mungkin tidak akan terlalu perduli, tapi jika sudah sampai melecehkan? Benar-benar kelewatan.

Ada setitik rasa menyesal yang menyelimuti hati Raka mengingat kemarin dia menuduh gadis itu dengan yang tidak-tidak bahkan sampai membentaknya.

Tapi semua segera Raka tepis. Dia lebih mengedepankan amarahnya mengenai Kayla yang berani memberitahu pernikahan mereka pada Beby dan Sella.

"Aka!" Gladys berjalan santai menghampiri Raka laku menggait lengan kekasihnya erat. "Hari ini kamu jadi kan belajar bareng aku?"

Sella menatap gadis itu sinis. Dia ingin menyumpahi Gladys tapi disisi lain dia juga mengerti jika gadis ini masih belum tau mengenai status Raka sekarang.

"Gue balik. Inget kata-kata gue tadi" Ucap Sella tajam memberikan tas Kayla pada Raka yang masih mematung kemudian berlalu pergi dari sana.

Gladys mengernyit heran. "Tas siapa, Ka? Kenapa dikasih ke kamu? Udah kucel dan robek. Buang aja gih"

"Kita belajar di rumah aku aja ya" Ucap Raka mengalihkan seraya mengetik sesuatu di ponselnya.


Sampah

Jangan keluar kamar!! Gue sama Gladys mau belajar bareng dirumah



Setelah pesan itu terkirim dan memperlihatkan centang dua biru pertanda telah dibaca Raka kembali memasukkan ponselnya kedalam saku seragamnya.

"Kok gitu sih? Bukannya kamu udah janji kita belajar di rumah aku biar papah bisa lihat kalau kamu serius sama aku"

"Aku rasa cari muka bukan solusi"

"Ini cara mengambil hati Papah, Ka"

"Iya atau gak usah belajar aja hari ini" Tegas Raka tidak ingin dibantah.

Melihat perbedaan sikap Raka yang dingin Gladys memilih langsung mengangguk pasrah menuruti. "Yaudah di rumah kamu aja"

Raka melepas tangan gadis itu dari lengannya kemudian berjalan lebih dulu tanpa mengatakan apapun lagi. Gladys sontak terkejut setengah mati. Tidak ada usapan lembut di tangan atau kepalanya seperti yang sering Raka lakukan.

Sebenarnya apa yang terjadi pada kekasihnya? Kenapa Raka mendadak berubah? Apa ini ada hubungannya dengan Sella dan tas kumuh itu?









Haiii semua!!!

Chapter ini istirahat sejenak biar gak darah tinggi terus, tapi next chapter siapin kalimat mutiara ya buat Raka😂



Cuap-cuap dulu kuy bareng Raka & Gladys yang lagi jalan bareng. Kali aja ada yang mau disampein😂😂


Cute gak sih kapal yang satu ini hitam-hitam. Sabi lah dukung sampe Raka poligami😍😂
Ada penumpangnya gak?





Jangan lupa vote dan spam komen seperti biasa ya!!! Kalau chapter ini bisa lebih rame dari chapter sebelumnya, janji deh besok up lagi^^



See U Next Chapter💕











Seguir leyendo

También te gustarán

245K 3.1K 73
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...
410K 33.2K 58
Kisah si Bad Boy ketua geng ALASKA dan si cantik Jeon. Happy Reading.
55.3K 5.1K 14
[FOLLOW SEBELUM BACA] Brothership, Harsh words, Skinship‼️ ❥Sequel Dream House ❥NOT BXB ⚠️ ❥Baca Dream House terlebih dahulu🐾 Satu atap yang mempe...
597K 28.5K 36
Alzan Anendra. Pemuda SMA imut nan nakal yang harus menikah dengan seorang CEO karena paksaan orang tuanya. Alzan kira yang akan menikah adalah kakek...