..
"Mungkin tadi malam Adek meluk Mas, tapi emang mas aja yang tidurnya lelap jadi Ndak terasa waktu Adek peluk" ucap Radi pada Zahra
Zahra pun mengangguk
"Em, bisa jadi sih mas"
Radi pun mengusap2 pipi Zahra
"Udah udah, nanti malam kalo mau meluk Mas, Adek bilang dulu ya, biar mas juga ikut meluk Zahra" ucap Radi pada Zahra
Zahra kembali mengangguk senyum
••
19:34
Zahra yang berada di kamar tengah disamping sang putri belajar dengan seriusnya
Zahira tengah mengerjakan tugas bahasa Indonesia nya, dimana pelajaran itu adalah salah satu pelajaran favorit sang ibu dulu
Merasa ada salah satu soal yang sulit, Zahira pun langsung menanyakannya kepada sang ibu di sampingnya
"Bunda yang ini Jawabannya apa? Ara tadi udah cari di halaman depan, tetap aja nggak ketemu" tanya Zahira pada sang ibu
"Yang mana sayang?" Tanya Zahra pada sang putri
"Yang ini Bund"
"Sulit" ucap Zahira pada Zahra sembari menunjuk salah satu soal
"Oh, yang ini to" balas Zahra
Zahira mengangguk
"Iya Bunda, yang menjelaskan apa itu deskripsi, dihalaman depan tadi nggak ada" ucap Zahira
Zahra Seperti berpikir
Ia kembali mengingat apa yang sudah ia pelajari dulu
"Ah iya Bunda ingat"
"Kalo Deskripsi itu, em-- seperti penggambaran dengan kata-kata yang jelas dan terperinci, Dari segi istilah juga deskripsi adalah suatu bentuk karangan yang melukiskan sesuatu sesuai dengan keadaan yang sebenarnya" jelas Zahra pada sang putri
"Maka dari itu Ara, setelah Ara membaca paragraf deskripsi, Ara bisa mencitrai Seperti mendengar, melihat, mencium dan merasakan apa yang dipaparkan sesuai dengan citra penulisnya ini" jelas Zahra pada sang putri lagi
Zahira terperangah seketika ke arah sang ibu yang bisa menjawab pertanyaan yang menurut dia sangat sulit, bahkan di buku paket Zahira sendiri tidak ada jawaban dan penjelasan seperti itu
Zahra menjawab secara detail dan menurut Zahira itu juga pernah di ucapkan oleh sang guru ketika tengah menjelaskan di depan murid2 lainnya
Melihat sang putri terdiam terperangah ke arahnya membuat Zahra mengerutkan keningnya
"Zahira?" Panggil Zahra pada sang putri
"Maaf ya jawabannya kepanjangan ya? Nanti bunda kasih intinya aja biar Zahira bisa paham" ucap Zahra pada sang putri
"B'Bunda"
"B'Bunda hebat, Bunda bisa tau jawabannya padahal penjelasan itu nggak ada dibuku paket Ara" ucap Zahira yang masih tidak percaya
"Bunda dulu rangking satu ya dikelas bunda? Kok bunda bisa jawab sampai rinci begitu" Tanya Zahira pada sang ibu
Zahra meneguk salivanya
"Em, N'Ndak kok"
"B'Bunda Ndak pernah rangking satu" balas Zahra nampak ragu
Pernyataan Zahira Memang benar, Zahra selalu mendapatkan rangking satu dikelasnya, hanya saja ia hanya kalah beberapa point' dari Radi yang menjadi ranking satu paralel di sekolah nya dulu
Zahira pun curiga dengan jawaban sang ibu yang nampak ragu, di dalam hati Zahira sebenarnya ia ingin sekali tau latar belakang kedua orangtuanya
Zahira menghela nafas
Ia tersenyum
"Nggak papa kok bunda, ayah sama bunda kan punya Ara, Do'akan saja, Agar Ara bisa jadi rangking satu lagi di ujian ini" ucap Zahira pada Zahra
Zahra mengangguk senyum
"Iya putriku"
"Do'a bunda akan selalu menyertaimu" ucap Zahra pada Zahira
••
Setelah sang putri kembali melanjutkan mengerjakan tugas nya, Zahra pun keluar kamar
Setelah keluar kamar, ia melihat Radi yang duduk di sofa ruang tamu sembari mencatat beberapa keperluan kedai
Zahra pun ke dapur untuk membuatkan suaminya minum, karena sedari tadi Zahra belum sempat melayani Radi
Dari Dapur
Zahra berjalan ke arah Radi
"Mas Radi" panggil Zahra
Radi mendongakkan wajahnya ke arah Zahra
"Eh, iya Dek?"
"Ini udah Adek buatin Teh, Mas minum dulu" pinta Zahra pada Radi
Radi mengangguk senyum
"Makasih ya Zahra" ucap Radi pada Zahra sembari meraih segelas teh hangat di tangan Zahra
"Iya sama2 Mas"
Zahra pun duduk,
Setelah Meneguknya Radi pun kembali meletakkannya di atas Meja
"Lagi data bahan2 ya Mas?" Tanya Zahra pada Radi
Radi kembali mengangguk
"Iya Dek, tapi udah selesai kok" balas Radi
"Mas"
"Iya Dek?"
"Bapak sama ibuk di Kudus gimana ya kabarnya? Adek kok jadi kangen ya sama mereka" ucap Zahra pada Radi
Bapak dan ibuk adalah mertua dari Zahra, sekaligus orang tua Radi
"Kita video call aja gimana Dek, mas juga kangen sama mereka" balas Radi
Zahra mengangguk senyum
"Iya Mas"
Setelah Radi melakukan video Call, Nampak ibuk dan bapak berada di ruang tamu di kampung
"Radi?"
"Ada apa Nak?"
"Apa Rara hamil lagi?" Tanya Ibuk pada Radi
Radi Meneguk salivanya
Ia menggeleng cepat
"Eh, n'ndak buk, n'ndak kok"
"Ini nih Buk, Rara kangen ibu sama bapak di kampung" balas Radi pada sang ibu
"Assalamualaikum, Buk" ucap Zahra pada sang mertua
Ibu tersenyum
"Eh Rara"
"Wa'alaikumsallam, nduk cah ayu"
(Wa'alaikumsallam, putriku yang cantik")
Balas Ibuk pada Zahra
"Ibuk baik baik aja kan disana? Rara kangen ibuk sama bapak" ucap Zahra pada Radi
Ibuk mengangguk senyum
"Iya cah ayu" (iya putriku)
"Ibu sama bapak disini baik2 aja, kalian sehat2 ya disana, maaf ibuk sama bapak Ndak bisa kesana akhir akhir ini" ucap ibuk pada Zahra
"Iya Buk Ndak papa kok"
"Lihat ibuk sama bapak senyum aja Rara udah seneng, kangen Rara serasa terobati"
"Dan, Seharusnya Rara sama kang Mas yang kesana bukan ibuk sama bapak" ucap Zahra pada ibu dan bapak mertuanya
Ibu tersenyum
"Jaga diri baik2 ya rumah tangga kalian, ibu Sama bapak juga ndak mau kalian sakit disana"
"Ibu mendoakan yang terbaik buat kalian" ucap ibuk
Zahra tersenyum ia mengalihkan pandangannya ke arah Radi sekilas
"Iya Buk"
"Disini juga ada kang mas yang jaga Rara" ucap Zahra
Ibu mengangguk senyum
"Oh iya, Rara?"
"dimana cucu ibuk? Kok Ndak keliatan?"
"Eh, Z'Zahira" pekik Zahra
"Sayang!!" Panggil Zahira pada Zahra
"Iya Bunda?" Sahut Zahira yang berada di dalam kamar
"Ara, Sini sebentar"
"Ada nenek sama kakek" pinta sang ibu pada Zahira
"HAH?"
"NENEK SAMA KAKEK?" Ucap Zahira terkejut tak percaya
"Iya sayang, kesini dulu yuk" pinta sang ibu lagi
Zahira pun berlari menuju ayah dan ibunya yang tengah berada duduk di sofa ruang tamu
Setelah melihat layar handphone yang di letakkan di atas meja menghadap ke arah nya
"NENEK, KAKEK" ucap Zahira dengan girangnya, ia Nampak senang kembali melihat wajah sang nenek dan kakeknya
"cucuku" ucap sang nenek
"NENEK SAMA KAKEK APA KABAR?"
"ARA KANGEN" Tanya Zahira pada nenek dan kakeknya
"Nenek sama kakek baik2 aja Ara" ucap sang nenek
"Iya Ara" ucap kakek juga
"Oh iya"
"cucu nenek udah kelas berapa sekarang?" Tanya sang nenek
"Kelas 6 nek, mau masuk SMP juga" balas Zahira
"Wah , udah besar ya"
"Nenek Seneng dengernya" ucap sang nenek
Ibuk kembali mengalihkan pandangannya ke arah Zahra dan Radi
"Radi, Rara" ucap ibuk kepada mereka berdua
"Iya buk?" Balas mereka berdua serempak
"Jaga Zahira baik2 Ya" pinta ibu pada Zahra dan Radi
Radi dan Zahra mengangguk senyum
"Rara sama kang mas akan selalu menjaga Zahira buk, Rara senang karena Zahira juga nurut sama kita" ucap Zahra pada ibuk
Ibu dan bapak pun tersenyum
===[ NEXT ]===
ADA KOMENTAR?😅